36
16 = 6.25 harus dipakai untuk mendapatkan nilai protein kasar Protein kasar = N x 6.25
9. Kandungan Serat Kasar. Bahan dilarutkan dengan larutan H
2
SO
4
1.25 setara 0.255 N mendidih selama 30 menit dan larutan NaOH 1.25 setara
0.313 N mendidih selama 30 menit. Bagian yang tidak larut dinyatakan sebagai serat kasar Metoda Van Soest Robertson 1968.
10.Kandungan Energi bruto. Satu gram bahan dibakar dalam bom kalorimeter
yang sudah diisi gas O
2
dengan tekanan mencapai 25–30 atm. Pada saat pembakaran bom kalorimeter terendam dalam air yang bobotnya 1 kg. Panas
pembakaran akan menaikan suhu air. Panas kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 kg air sebanyak 1
o
C adalah 1 kilokalori.
E. Analisis Statistik
Data keragaman sifat fisik yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam
anova dan untuk melihat kecenderungan dari pengaruh masing-masing perlakuan dilakukan uji Jarak Berganda Duncan
Steel Torrie 1995 dengan menggunakan Program SAS Ver. 6.12 SAS Institute 1996. Data kandungan nutrisi dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif untuk menguatkan hasil anova dari data keragaman sifat fisik.
Penelitian Tahap II : Optimalisasi Proses Fermentasi BIS oleh Kapang Trichoderma reesei
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari hasil fermentasi BIS yang optimum dengan mencobakan pada dosis kapang dan ketebalan media yang
berbeda. Pengukuran dilakukan terhadap perubahan media selama fermentasi dan terhadap produk fermentasi. Dosis kapang dan ketebalan media yang
terbaik akan digunakan untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan bertempat di Laboratorium
Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi serta Laboratorium Teknologi Pakan.
A. Kapang Trichoderma reesei
Kapang yang digunakan adalah Trichoderma reesei strain FNCC 6012
yang diperoleh dari Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Universitas Gajah Mada Yogjakarta. Media pertumbuhan kapang yang digunakan adalah
Potato Dextrose Agar PDA dan nutrisi media yang terdiri atas NH
4
NO
3
, KCl, FeSO
4
.7H
2
O, CuSO
4
.
37
B. Peralatan
Alat-alat yang digunakan adalah autoclave, laminar, cawan petri, tabung
reaksi, gelas ukur, alumunium foil, kapas, pengaduk, erlenmeyer, timbangan digital, spoit, lampu spirtus, osse, plastik tahan panas, karet tahan panas
termometer, higrometer, incubator, alat penghitung, spidol transparan, jangka
sorong, nampan plastik, plastik wrapp, kertas koran steril, selotip, oven. Sebelum dilakukan fermentasi, kapang
Trichoderma reesei diukur karakteristik pertumbuhan kapang yang meliputi jumlah koloni, diameter koloni
dan persentase perubahannya. Hal ini menjadi dasar dalam penentuan waktu yang tepat dalam menginokulasi kapang untuk perbanyakan.
Perbanyakan inokulum kapang dan fermentasi BIS dilakukan di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi selama 4 bulan.
Pemotretan BISF dengan alat Scanning Microscope Electron SEM dilakukan di
Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak.
C. Rancangan Percobaan