Kandungan Acid Detergent Fiber ADF Kandungan Hemiselulosa

69 Kandungan NDF tertinggi diperoleh pada perlakuan S2D6 yakni 72.42 dan terendah pada perlakuan S1D6 yaitu 58.57. Menurut Daud 1995 kandungan NDF di atas 52 mengindikasikan bahwa tinggi akan komponen dinding sel. Semakin tinggi kandungan dinding sel, semakin rendah kecernaannya Daud 1995. Menurut Chong et al. 1998, kandungan NDF dari BIS 70.07 67.95– 74.25, artinya terjadi peningkatan nilai NDF BISF pada perlakuan S2D6 sebesar 2.35, namun semua perlakuan lainnya terjadi penurunan nilai NDF. Penurunan NDF tertinggi terjadi pada perlakuan S1D6 yang mencapai 11.5. Hal ini berarti bahwa pada kapang Trichoderma reesei mampu mendegradasi dinding sel BIS dengan memproduksi enzim yang mampu menghidrolisis dinding sel mannanase, selulase dan β-glukosidase, menjadi oligosakarida dan monosakarida seperti manosa, glukosa, xylosa, dan galaktosa. Hal ini sesuai dengan pendapat Coulombel et al. 1981 bahwa enzim mannanase mentransfer satu unit mannosa dari mannooligosakarida ke mannobiosa. Pada perlakuan sebelum fermentasi, BIS dilakukan proses sterilisasi menggunakan autoklaf. Selain berfungsi untuk membunuh mikroba lain, juga proses ini adalah untuk melonggarkan ikatan serat pada BIS. Peningkatan suhu ini akan meningkatkan hidrolisis dinding sel.

6. Kandungan Acid Detergent Fiber ADF

Kandungan ADF BISF diperlihatkan pada Tabel 23. Berdasarkan hasil penelitian Chong et al. 1998, kandungan ADF dari BIS adalah 43.08 40.33– 45.65. Nilai ADF BISF untuk semua perlakuan lebih tinggi dari nilai ADF BIS, kecuali perlakuan S1D6 yaitu 40.54. ADF tertinggi diperoleh pada perlakuan S1D4 yaitu 53.00. Tabel 23 Rataan kandungan ADF BISF pada tebal media dan konsentrasi kapang yang berbeda Kandungan ADF pada konsentrasi kapang berbeda CFUcc Tebal media cm 2.13x10 4 2.13x10 5 2.13x10 6 ……………..………..……………….……………………….… 1 53.00 ± 3.68 a 45.27 ± 1.72 c 40.54 ± 4.88 d 2 48.61 ± 0.78 bc 46.17 ± 1.79 c 49.45 ± 0.20 b 3 46.09 ± 0.65 c 49.26 ± 0.83 b 51.57 ± 0.98 a Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata p0.05 70 Kandungan ADF menunjukkan dinding sel yang tidak larut dalam larutan asam. Kecernaanya lebih rendah dari hemiselulosa maupun selulosa. Kenaikan nilai ADF lebih banyak disebabkan komponen yang ada pada BIS yang tidak terdegradasi. Komponen serat dan nutrien yang mudah dicerna, dimanfaatkan lebih dulu oleh kapang dan yang tersisa adalah yang benar-benar tidak dapat dicerna, sehingga secara proporsional terjadi peningkatan nilai ADF. Hal ini diperkuat dengan nilai total gula terlarut terlarut pada BISF jauh lebih tinggi 2.38 dibandingkan dengan total gula terlarut terlarut pada BIS 1.29. Ini menunjukkan bahwa komponen serat yang memiliki daya cerna lebih baik, dimanfaatkan oleh kapang dalam proses fermentasi.

7. Kandungan Hemiselulosa

Kandungan hemiselulosa BISF diperlihatkan pada Tabel 24. Kandungan hemiselulosa tertinggi diperoleh pada perlakuan S2D6 yaitu 23.39 dan terendah pada perlakuan S1D5 yaitu 12.15. Chong et al. 1998 menyatakan bahwa hemiselulosa dari BIS 26.98 22.57–30.46. Hal ini berarti bahwa kandungan hemiselulosa BISF lebih rendah dari kandungan BIS. Tabel 24 Rataan kandungan hemiselulosa BISF pada tebal media dan konsentrasi kapang yang berbeda Kandungan hemiselulosa pada konsentrasi kapang berbeda CFUcc Tebal media cm 2.13x10 4 2.13x10 5 2.13x10 6 ……….. ..………..….……..……g….…………………….………… 1 14.98 ± 2.97 cd 12.15 ± 1.42 d 18.03 ± 4.47 b 2 18.05 ± 1.06 b 15.20 ± 0.91 c 23.39 ± 1.64 a 3 19.74 ± 1.21 b 13.92 ± 1.02 d 17.04 ± 0.32 bc Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata p0.05 Kombinasi semua ketebalan dengan konsentrasi kapang 10 5 CFUcc S1D5, S2D5 dan S3D5 kandungan hemiselulosanya cenderung menurun. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwadaria et al. 1998 yang menyatakan bahwa penurunan kandungan hemiselulosa merupakan aktifitas enzim mannanase. Aktifitas kapang pada waktu fermentasi lebih cenderung pada pembentukan selulosa daripada hemiselulosa. Lebih lanjut Purwadaria et al. 1998 menyatakan bahwa hemiselulosa mannan bersifat lebih terlarut daripada selulosa sehingga aktifitas penguraian mannanase lebih tinggi dari selullase. 71 Hemiselulosa adalah bagian dari dinding sel yang lebih mudah didegradasi dibandingkan selulosa dan lignin. Hemiselulosa tidak hanya terdiri dari homopolisakarida tetapi juga terdiri dari xylosa, mannosa, galaktosa, arabinosa dan glukosa Puls Poutanen 1981.

8. Penampilan Secara Visual Media BIS Selama Fermentasi a. Tampilan makroskopis