37
B. Peralatan
Alat-alat yang digunakan adalah autoclave, laminar, cawan petri, tabung
reaksi, gelas ukur, alumunium foil, kapas, pengaduk, erlenmeyer, timbangan digital, spoit, lampu spirtus, osse, plastik tahan panas, karet tahan panas
termometer, higrometer, incubator, alat penghitung, spidol transparan, jangka
sorong, nampan plastik, plastik wrapp, kertas koran steril, selotip, oven. Sebelum dilakukan fermentasi, kapang
Trichoderma reesei diukur karakteristik pertumbuhan kapang yang meliputi jumlah koloni, diameter koloni
dan persentase perubahannya. Hal ini menjadi dasar dalam penentuan waktu yang tepat dalam menginokulasi kapang untuk perbanyakan.
Perbanyakan inokulum kapang dan fermentasi BIS dilakukan di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi selama 4 bulan.
Pemotretan BISF dengan alat Scanning Microscope Electron SEM dilakukan di
Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak.
C. Rancangan Percobaan
Analisis regresi digunakan untuk melihat kurva pertumbuhan kapang yang meliputi jumlah koloni dan diameter koloni. Umur pertumbuhan kapang
yang diamati : 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, dan 72 jam. Model matematis rancangan penelitian adalah :
Y = ax1 + bx2
Keterangan : Y = kombinasi linier dari x1 dan x2 a dan b adalah konstanta
x1 dan x2 adalah variabel bebas Uji dosis kapang dan ketebalan media BIS menggunakan Rancangan
Acak Lengkap RAL pola Faktorial dengan faktor pertama konsentrasi kapang, dan faktor kedua ketebalan media BIS, dengan ulangan sebanyak 3 kali.
Faktor pertama konsentrasi kapang : D4 = konsentrasi kapang 10
4
CFUcc D5 = konsentrasi kapang 10
5
CFUcc D6 = konsentrasi kapang 10
6
CFUcc Faktor kedua ketebalan media BIS :
S1 = ketebalan media 1 cm S2 = ketebalan media 2 cm
S3 = ketebalan media 3 cm Model matematis rancangan penelitian adalah :
38
Y
ijk
= μ + α
i
+ βj + α
i
βj + ε
ijk
Keterangan : Y
ijk
= nilai pengamatan satuan percobaan ke-k yang mendapat kombinasi perlakuan taraf ke-i dari konsentrasi kapang dan taraf ke-j dari faktor
ketebalan media μ
= nilai rataan umum α
I
= pengaruh taraf ke-i dari faktor konsentrasi kapang βj = pengaruh taraf ke-j dari faktor ketebalan media
α
i
βj = pengaruh interaksi taraf ke-i i = 1, 2, 3 dari faktor konsentrasi kapang dan taraf ke-j j = 1, 2, 3 dari faktor ketebalan media
ε
ijk
= pengaruh galat dari satuan percobaan ke-k k = 1, 2, 3 yang memperoleh kombinasi perlakuan ij
D. Peubah yang Diukur
1. Jumlah koloni kapang Pelczar Reid 1972. Sebelum melakukan perhitungan koloni terlebih dahulu dibuat media
Potatoe Dextrose Agar PDA. Sebanyak 3.9 gram PDA dilarutkan dalam 100 cc air aquades steril
kemudian diaduk hingga rata. Larutan tersebut dipanaskan hingga seluruhnya larut. Media PDA tersebut dituangkan pada tabung reaksi
sebanyak 3-4 cc yang ditutup kapas kemudian disterilkan pada suhu 121
o
C selama 15 menit di dalam
autoclave. Setelah dingin pada suhu 45 – 50
o
C, medium yang masih cair ditempatkan dalam keadan miring dengan
kemiringan 30
o
dan media PDA tidak mengenai kapas. Biakan murni kapang Trichoderma reesei ditanam pada media agar miring di dalam laminair,
kemudian disimpan pada suhu kamar 28
o
C, diinkubasi selama 48 – 72 jam. Setelah 72 jam Inokulum berupa spora ditambahkan aquades steril sebanyak
10 ml per tabung reaksi, kemudian spora dipiisahkan dengan cara permukan biakan yang berisi biakan kapang pada agar miring digores-gores dengan
menggunakan pengaduk mika, selanjutnya di vortex agar suspensi spora
menjadi homogen dan siap dilakukan perhitungan jumlah koloni. Pada perhitungan jumlah koloni dipersiapkan media PDA yang sudah steril sama
seperti diatas hanya saja tempatnya pada cawan petri. Sederetan tabung reaksi yang berisi 9.9 ml aquades steril dipersiapkan sebanyak 5 tabung dan
diberi label mulai dari pengenceran 10
-2
sampai 10
-6
. 0.1 ml larutan spora dimasukan kedalam tabung 10
-2
, kemudian dari tabung tersebut diambil 0,1 ml untuk dituangkan pada tabung 10
-3
dan satu lagi dimasukan dalam cawan petri dan demikian seterusnya. Sebelum pengambilan larutan spora dalam
39
tabung harus dihomogenkan dengan vortex. Cawan petri disimpan pada
suhu kamar 28
o
C, dan diinkubasi selama 48 – 72 jam. Lakukan pengamatan setiap 6 jam untuk perhitungan jumlah koloni.
1 Jumlah koloni ml = jumlah koloni dalam cawan petri X
pengenceran
2. Perubahan diameter koloni kapang Santiago et al. 2006. Persiapan
pengukuran diameter koloni kapang hampir sama dengan perhitungan jumlah koloni. Media PDA yang sudah steril ditempatkan dalam cawan petri. Bagian
bawah cawan petri dibuat garis vertikal dan horizontal tepat ditengah cawan petri. Hal ini untuk memudahkan dalam pengukuran maupun penempatan
spora kapang. Osse yang sudah steril dicelupkan pada larutan spora dan
ditusukan pada media PDA tepat dipersilangan garis vertikal dan horisontal. Pengamatan diameter pertumbuhan kapang dilakukan setiap 6 jam.
Perubahan Diameter Koloni = A – B x 100
A Keterangan :
A = diameter koloni saat pengamatan B = diameter koloni saat pengamatan sebelumnya
3. Suhu media selama fermentasi. Media BIS yang difermentasi diukur suhunya setiap 24 jam.
4. pH media selama fermentasi. Media BIS yang difermentasi pada waktu tertentu diambil kemudian digerus dengan mortar dan ditambahkan aquades
dengan perbandingan 1 : 5. pH diukur saat angka tidak berubah lagi. 5. Kandungan Bahan Kering Metoda Weende. Diukur dengan cara bahan yang
ditempatkan dalam cawan khusus dioven pada suhu 105
o
C selama 24 jam. Kandungan bahan kering dihitung sebagai selisih antara 100 dengan
persentase air 6. Kandungan Protein Kasar Metoda Kjeldahl. Analisis ini menggunakan asam
sulfat dengan suatu katalisator dan pemanasan. Zat organik dari sampel dioksidasi oleh asam sulfat dan nitrogen diubah kedalam ammonium sulfat.
Kelebihan asam sulfat dinetralisis dengan NaOH sampai larutan menjadi basa. Dari ammonium sulfat lalu didestilasi dalam medium asam untuk
40
Gambar 9 Skema fermentasi BIS oleh kapang Trichoderma reesei
mendapatkan nitrogen secara kuantitatif. Karena protein rata-rata mengandung 16 Nitrogen, maka 100 : 16 = 6.25 harus dipakai untuk
mendapatkan nilai protein kasar Protein kasar = N x 6.25 7. Kandungan NDF Metoda Van Soest Robertson 1968 . Diukur dengan cara
melarutkan bahan pakan dengan Neutral detergen soluble NDS. Bagian
yang tidak larut dinyatakan sebagai dinding sel atau Neutral detergen fiber
NDF 8. Kandungan ADF Metoda Van Soest Robertson 1968 . Diukur dengan cara
dinding sel NDF dilarutkan kembali dengan larutan asam. Bagian yang tidak larut dalam larutan asam tadi dinyatakan sebagai
Acid detergen fiber ADF. 9. Kandungan Hemiselulosa Metoda Van Soest Robertson 1968 . Dihitung
dengan cara kandungan NDF dikurangi dengan kandungan ADF diperoleh hemiselulosa.
Pengayakan BIS Saringan 2 mm
Autoklaf 121
o
C selama 15 menit
Penambahan Nutrient Media
NH
4
NO
3
0.5 KCl 0.05
MgSO
4
.7H
2
O 0.05 FeSO
4
.7H
2
O 0.01 CuSO
4
.7H
2
O
0.0001
Pemanenan Inkubasi suhu
Ruang 28
o
C Selama 96 jam
Penambahan Inokulum kapang
Trichoderma reesei Konsentrasi
2.13x10
6
CFUcc Dosis 1 cc100 g BIS
Pengeringan Oven 50
o
C selama 24 jam
Penggilingan
Penyimpanan
41
10. Penampakan visual pertumbuhan kapang. Dilihat penampakan media BIS selama fermentasi oleh kapang
Trichoderma reesei setiap 24 jam dan dibandingkan perubahan setiap perlakuan.
E. Analisis Statistik