Bukan pekerja dan anggota keluarganya investor, pemberi kerja,

2. Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan merupakan peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas: a. Pekerja penerima upah dan anggota keluarganya Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, Pegawai pemerintar non pegawai negeri, pegawai swasta; b. Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri; dan

c. Bukan pekerja dan anggota keluarganya investor, pemberi kerja,

penerima pension, veteran, perintis kemerdekaan. 2.1.4.6. Besaran Iuran Sesuai Perpres No. 12 Tahun 2013 Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta PBI jaminan kesehatan dibayar oleh pemerintah, dimana peserta berhak mendapatkan layanan rawat inap pada ruang perawatan kelas III. Iuran jaminan kesehatan bagi peserta pekerja penerima upah dibayar oleh pemberi kerja dan pekerja, dimana peserta berhak mendapatkan layanan rawat inap pada ruang perawatan kelas III. Sedangkan iuran jaminan kesehatan bagi peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja dibayar oleh peserta yang bersangkutan, dimana peserta berhak memilih layanan rawat inap padakelas ruang perawatan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta tersebut. Peserta pekerja bukan penerima upah serta iuran peserta bukan pekerja adalah sebesar: a. Sebesar Rp.25.500,- dua puluh lima ribu lima ratus rupiah per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III. b. Sebesar Rp.42.500 empat puluh dua ribu lima ratus rupiah per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II. c. Sebesar Rp.59.500,- lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.

2.1.4.7. Fasilitas Kesehatan yang Dijamin

Berdasarkan Buku Panduan Layanan bagi Peserta BPJS Kesehatan Fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan terdiri dari: 1. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama : a. Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas Non Perawatan dan Puskesmas Perawatan Puskesmas dengan Tempat Tidur. b. Fasilitas Kesehatan milik Tentara Nasional Indonesia TNI 1 TNI Angkatan Darat : Poliklinik kesehatan dan Pos Kesehatan. 2 TNI Angkatan Laut : Balai kesehatan A dan D, Balai Pengobatan A, B, dan C, Lembaga Kesehatan Kelautan dan Lembaga Kedokteran Gigi. 3 TNI Angkatan Udara : Seksi kesehatan TNI AU, LembagaKesehatan Penerbangan dan Antariksa Laksepra danLembaga Kesehatan Gigi Mulut Lakesgilut. c. Fasilitas Kesehatan milik Polisi Republik Indonesia POLRI, terdiridari Poliklinik Induk POLRI, Poliklinik Umum POLRI, PoliklinikLain milik POLRI dan Tempat Perawatan Sementara TPS POLRI. d. Praktek Dokter Umum Klinik Umum, terdiri dari Praktek Dokter Umum Perseorangan, Praktek Dokter Umum Bersama, Klinik Dokter Umum Klinik 24 Jam, Praktek Dokter Gigi, Klinik Pratama, RS Pratama. 2. Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan : a. Rumah Sakit, terdiri dari RS Umum RSU, RS Umum Pemerintah Pusat RSUP, RS Umum Pemerintah Daerah RSUD, RS Umum TNI, RS Umum Bhayangkara POLRI, RS Umum Swasta, RS Khusus, RS Khusus Jantung Kardiovaskular, RS Khusus Kanker Onkologi, RS Khusus Paru, RS Khusus Mata, RS Khusus Bersalin, RS Khusus Kusta, RS Khusus Jiwa, RS Khusus Lain yang telah terakreditasi, RS Bergerak dan RS Lapangan. b. Balai Kesehatan, terdiri dari : Balai Kesehatan Paru Masyarakat, Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Ibu dan Anak dan Balai Kesehatan Jiwa. 3. Fasilitas kesehatan penunjang yang tidak bekerjasama secara langsung dengan BPJS Kesehatan namun merupakan jejaring dari fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, meliputi: a. Laboratorium Kesehatan b. Apotek c. Unit Transfusi Darah d. Optik

2.1.4.8. Pelayanan Kesehatan yang Dijamin

Pelayanan kesehatan yang dijamin sesuai dalam Buku Panduan Layanan bagi Peserta BPJS Kesehatan terdiri atas : a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup : 1. Administrasi pelayanan; 2. Pelayanan promotif dan preventif; 3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis; 4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif; 5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai; 6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis; 7. Pemeriksaan penunjang diagnostic laboratorium tingkat pertama; dan 8. rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi. b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, meliputi pelayanan kesehatan yang mencakup : 1. Rawat jalan tingkat lanjutan, meliputi : a. Administrasi pelayanan; meliputi biaya administrasi pendaftaran peserta untuk berobat, penerbitan surat eligilibitas peserta, termasuk pembuatan kartu pasien; b. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan sub spesialis; c. Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis; d. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai; e. Pelayanan alat kesehatan; f. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis; g. Rehabilitasi medis; h. Pelayanan darah; i. Pelayanan kedokteran forensik klinik meliputi pembuatan visum et repertum atau surat keterangan medik berdasarkan pemeriksaan forensik orang hidup dan pemeriksaan psikiatri forensik; dan j. Pelayanan jenazah terbatas hanya bagi peserta meninggal dunia pasca rawat inap di Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS tempat pasien dirawat berupa pemulasaran jenazah dan tidak termasuk peti mati 2. Rawat inap tingkat lanjutan Cakupan pelayanan rawat inap tingkat lanjutan adalah sesuai dengan seluruh cakupan pelayanan di RJTL dengan tambahan akomodasi yaitu perawatan inap non intensif dan perawatan inap intensif dengan hak kelas perawatan sebagaimana berikut: a. Ruang perawatan kelas III bagi: 1 Peserta PBI Jaminan Kesehatan; dan 2 Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja yang membayar iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III. b. Ruang perawatan kelas II bagi: 1 Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya; 2 Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya; 3 Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya; 4 Peserta Pekerja Penerima Upah dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri dengan gaji atau upah sampai dengan 1,5 satu koma lima kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1 satu anak, beserta anggota keluarganya; dan 5 Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja yang membayar iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II. c. Ruang perawatan kelas I bagi: 1 Pejabat Negara dan anggota keluarganya; 2 Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun pegawai negeri sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya; 3 Anggota TNI dan penerima pensiun anggota TNI yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya; 4 Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya; 5 Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya; 6 janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan; 7 Peserta Pekerja Penerima Upah dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri dengan gaji atau upah di atas 1,5 satu koma lima sampai dengan 2 dua kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1 satu anak, beserta anggota keluarganya; dan 8 Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja yang membayar iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I. 3. Persalinan. Persalinan yang ditanggung BPJS Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama maupun Tingkat Lanjutan adalah persalinan sampai dengan anak ketiga, tanpa melihat anak hidupmeninggal. 4. Ambulan. Ambulan hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan satu ke fasilitas kesehatan lainnya, dengan tujuan menyelamatkan nyawa pasien.

2.1.4.9. Prosedur Mendapatkan Pelayanan Kesehatan

1. Ketentuan Umum a. Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat Peserta terdaftar b. Ketentuan di atas dikecualikan pada kondisi: 1 Berada di luar wilayah Fasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat Peserta terdaftar; atau 2 Dalam keadaan kegawatdaruratan medis. c. Peserta dianggap berada di luar wilayah apabila peserta melakukan kunjungan ke luar domisili karena tujuan tertentu, bukan merupakan kegiatan yang rutin. Untuk mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat tujuan, maka peserta wajib membawa surat pengantar dari kantor BPJS kesehatan tujuan. d. Dalam hal Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, Fasilitas Kesehatan tingkat pertama harus merujuk ke Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan terdekat sesuai dengan sistem rujukan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan. e. Peserta yang melakukan mutasi padatanggal 1 sd akhir bulan berjalan, tidak dapat langsung mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang baru sampai dengan akhir bulan berjalan. Peserta berhak mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang baru di bulan berikutnya. f. Peserta dapat memilih untuk mutasi Fasilitas Kesehatan tingkat pertama selain Fasilitas Kesehatan tempat Peserta terdaftar setelah jangka waktu 3 tiga bulan atau lebih. g. Untuk peserta yang baru mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan sudah membayar iuran, maka pada bulan berjalan tersebut peserta dapat langsung mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat peserta terdaftar. 2. Rawat Jalan Tingkat Pertama dan Pelayanan Gigi a. Peserta menunjukkan kartu identitas BPJS Kesehatan proses administrasi. b. Fasilitas kesehatan melakukan pengecekan keabsahan kartu peserta. c. Fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatanpemberian tindakan. d. Setelah mendapatkan pelayanan peserta menandatangani bukti pelayanan pada lembar yang disediakan. Lembar bukti pelayanan disediakan oleh masing-masing fasilitas kesehatan. e. Bila diperlukan atas indikasi medis peserta akan memperoleh obat. f. Apabila peserta membutuhkan pemeriksaan kehamilan, persalinan dan pasca melahirkan, maka pelayanan dapat dilakukan oleh bidan atau dokter umum. g. Bila hasil pemeriksaan dokter ternyata peserta memerlukan pemeriksaan ataupun tindakan spesialissub-spesialis sesuai dengan indikasi medis, maka fasilitas kesehatan tingkat pertama akan memberikan surat rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sesuai dengan sistem rujukan yang berlaku. h. Surat rujukan dibutuhkan untuk pertama kali pengobatan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan, dan selanjutnya selama masih dalam perawatan dan belum di rujuk balik ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama tidak dibutuhkan lagi surat rujukan. Dokter yang menangani memberi surat keterangan masih dalam perawatan. i. Fasilitas kesehatan wajib melakukan pencatatan pelayanan dan tindakan yang telah dilakukan ke dalam Aplikasi Sistem Informasi Manajemen yang telah disediakan BPJS Kesehatan. j. Ketentuan Khusus Pelayanan pemeriksaan kehamilan ANC dan pemeriksaan pasca melahirkan PNC 1 Peserta memeriksakan kehamilan ANC pada fasilitas kesehatan tingkat pertama atau jejaringnya sesuai dengan prosedur pemeriksaan di fasilitas kesehatan tingkat pertama; 2 Pemeriksaan kehamilan ANC dan pemeriksaan pasca melahirkan PNC diharapkan dilakukan pada satu tempat yang sama, misalnya pemeriksaan kehamilan ANC dilakukan pada bidan jejaring maka diharapkan proses persalinan dan pemeriksaan pasca melahirkan PNC juga dilakukan pada bidan jejaring tersebut; 3 Pemeriksaan kehamilan ANC dan pemeriksaan pasca melahirkan PNC pada tempat yang sama dimaksudkan untuk : a Monitoring terhadap perkembangan kehamilan; b Keteraturan pencatatan partograf; c Memudahkan dalam administrasi pengajuan klaim ke BPJS kesehatan; 3. Rawat Inap Tingkat Pertama a. Peserta datang ke fasilitas kesehatan tingkat pertama yang memiliki fasilitas rawat inap. b. Fasilitas kesehatan dapat melayani peserta yang terdaftar maupun peserta yang dirujuk dari fasilitas kesehatan tingkat pertama lain. c. Peserta menunjukkan identitas BPJS kesehatan. d. Fasilitas kesehatan melakukan pengecekan keabsahan kartu peserta. e. Fasilitas kesehatan melakukan pemeriksaan, perawatan, pemberian tindakan, obat dan bahan medis habis pakai BMHP. f. Setelah mendapatkan pelayanan peserta menandatangani bukti pelayanan pada lembar yang disediakan. Lembar bukti pelayanan disediakan oleh masing-masing fasilitas kesehatan. g. Fasilitas kesehatan wajib melakukan pencatatan pelayanan dan tindakan yang telah dilakukan ke dalam Aplikasi Sistem Informasi Manajemen yang telah disediakan BPJS kesehatan h. Peserta dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila secara indikasi medis diperlukan. 4. Pelayanan darah sesuai indikasi medis a. Darah disediakan oleh fasilitas pelayanan darah yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan; b. Penggunaan darah sesuai indikasi medis berdasarkan surat permintaan darah yang ditandatangani oleh dokter yang merawat.

2.1.4.10. Alur Pelayanan Kesehatan

Gambar 2.2. Alur Pelayanan Kesehatan Sumber : Buku Panduan Layanan bagi Peserta BPJS Kesehatan, 2013, 32

2.2. KERANGKA TEORI

Dokumen yang terkait

Pendapat Pasien Rawat Jalan Peserta Bpjs Kesehatan Terhadap Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan Tahun 2014

3 64 78

Determinan Kepuasan Pasien Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Di Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manan Simatupang Kisaran

2 96 60

Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Perusahaan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli Medan Tahun 2014

5 77 197

Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas I dan II serta Ruang VIP di Rumah Sakit H. Sahuddin Aceh Tenggara tahun 2006

2 40 88

Pengaruh Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Askes Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005.

3 41 73

Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Terpadu A di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2005

6 51 79

Pengaruh Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Rawat Inap Terhadap Minat Memanfaatkan Kembali Di Badan Rumah Sakit Umum Deli Serdang Tahun 2003

1 29 88

Karakteristik Penderita Rinosinusitis Kronik Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2006-2010.

0 33 107

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM 1 SURABAYA.

0 1 87

IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT ISLAM WONOKROMO SURABAYA (Studi di Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Islam Wonokromo Surabaya)

0 0 9