KAJIAN EMPIRIS KAJIAN PUSTAKA

lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan dan kerja sama antar individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu tersebut. Teori vygotsky menekankan pembelajaran pada aspek sosial. Hal itu mendasari Model terpadu Time Token Arends dan STAD berbantuan media Audio-visual. Pada model ini siswa diminta untuk bekerja sama dengan siswa lain untuk memahami tugas-tugas yang lebih sederhana dalam diskusi kelompok. Dengan menyelesaikan tugas sederhana siswa dapat menyelesaikan tugas yang lebih kompleks secara individu melalui kuis. Agar setiap siswa dapat menjawab kuis maka digunakan kupon berbicara. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan Model terpadu Time Token Arends dan STAD berbantuan media Audio-visual didasari oleh teori belajar konstruktivisme, teori belajar perkembangan kognitif Piaget, dan teori pembelajaran sosial vigotsky. Namun teori yang dominan adalah teori belajar konstruktivisme karena siswa dapat membagun sendiri informasi yang didapatkannya.

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Kajian empiris merupakan penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai pendukung penilitian yang dilaksanakan. Berikut ini penelitian yang relevan sebagai pendukung penelitian “Penerapan Model Terpadu Time Token Arends dan STAD Berbantuan Media Audio-visual untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Kelas V SDN Tambakaji 02 Semarang”: 2.2.1 Penelitian oleh Fitriyah Nurhayati pada Tahun 2014 Penelitian oleh Fitriyah Nurhayati pada tahun 2014 vol.3 yang berjudul P eningkatan Aktivitas Belajar Melalui Model Time Token IPS Kelas IV SD Negeri 06 Pontianak. Jurnal Nasional, Universitas Tanjungpura Pontianak. Jurusan PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil observasi pada visual activities pada siklus I 64,29, Siklus II 78,58, siklus III 91,07 kategori “sangat tinggi”.Oral Activities siklus I 50, siklus II 69,05 , siklus III 86,90 kategori “sangat tinggi”. Listening Activities siklus I 62,50, siklus II 83,93, siklus III 94,64 kategori “sangat tinggi”.Mental Activities siklus I 42,85, siklus II 66,67, dan siklus III 85,71 kategori “sangat tinggi”.Emosional Activities siklus I 67,86, siklus II 85,72, siklus III 98,21 kategori “sangat tinggi”. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model time token TITO pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas peserta didik kelas IV SD Negeri 06 Pontianak selatan. 2.2.2 Penelitian oleh N. Puspawati pada tahun 2013 Penelitian oleh N. Puspawati pada tahun 2013 vol.3 yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Minat dan Prestasi Belajar IPS pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Nomor 3 Legian – Badung. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha menunjukan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional F hitung 69,78 p 0,05. Prestasi belajar IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada model pembelajaran konvensional, terdapat perbedaan minat belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional F hitung 79,45 p 0,05. Minat belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada model pembelajaran konvensional. 2.2.3 Penelitian oleh Irul Tuflikhah pada Tahun 2013 Penelitian oleh Irul Tuflikhah pada Tahun 2013 yang berjudul Penggunaan Film Dokumenter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswapada Mata Pelajaran IPS Kelas V Sekolah Dasar. Universitas Negeri Surabaya. Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ktivitas guru selama pembelajaran mengalami peningkatan selama tiga siklus dengan persentase ketuntasan 75 pada siklus I, 83,75 pada siklus II, 95 pada siklus III. Aktivitas siswa mengalami peningkatan selama tiga siklus dengan persentase ketuntasan 69,44 pada siklus I, 77,78 pada siklus II, 91,67 pada siklus III. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan selama tiga siklus dengan persentase ketuntasan 63,88 pada siklus I, 77,78 pada siklus II, 88,88 pada siklus III. Respon siswa juga mengalami peningkatan selama tiga siklus dengan persentase ketuntasan 76,52 pada siklus I, 81,87 pada siklus II, 96,31 pada siklus III. Dengan demikian kesimpulannya adalah penggunaan media film dokumenter dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar siswa dan respon siswa pada pembelajaran IPS di kelas VA SDN Simomulyo I Kecamatan Sukomanunggal Surabaya. 2.2.4 Penelitian oleh Yuyun Dwi Mustika 2013 Penelitian oleh Yuyun Dwi Mustika tahun 2013 vol.3 1 yang berjudul Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Gaya Magnet Melalui Model Student Teams Achievement Divisions. Journal of Elementary Education Universutas Negeri Semarang menunjukan bahwa nilai rata-rata sebelum menerapkan model STAD yaitu 58,81, sedangkan nilai rata-rata pada siklus I mencapai 76,92 mengalami peningkatan 18,11 poin. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 87,04 mengalami peningkatan sebesar 10,12 poin dari siklus I. Keaktifan siswa dalam pembelajaran pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 64,20 sedangkan siklus II memperoleh nilai 82,47 mengalami peningkatan 18,27 poin. Nilai rata-rata performansi guru pada siklus I 81,17 sedangkan pada siklus II memperoleh nilai 88,73 meningkat 7,56 poin. Maka penerapan model Student Teams Achievement Division di SDN 02 Loning dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan siswa, dan performansi guru dalam pembelajaran. 2.2.5 Penelitian yang Dilakuakan oleh Ni Nengah Darmini 2013 Penelitian oleh Ni Nengah Darmini tahun 2013 vol.3 yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD terhadap Hasil Belajar Dilihat dari Sikap Sosial Siswa dalam Pembelajaran IPS. e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha menunjukan bahwa 1 hasil belajar IPS siswa yang mengikuti pembelajara kooperatif tehnik STAD secara signifikan lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, 2 sikap sosial siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tehnik STAD secara signifikan lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, 3 secara simultan, hasil belajar IPS dan sikap sosial siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tehnik STAD secara signifikan lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. 2.2.6 Penelitian yang Dilakukan oleh Dr. Francis A. Adesoji 2009 Penelitian oleh Dr. Francis A. Adesoji tahun 2009 vol.2 6 yang berjudul Effects of Student Teams Achivement Divisions and Matemathics Knowledge on Learning Outcomes in Chemical Kinetics. The Journal Of International Social Research menunjukkan bahwa strategi Student Teams Achivement Divisions dapat mempengaruhi pembelajaran kimia. 2.2.7 Penelitian yang Dilakukan oleh Sukmayati 2013 Penelitian yang dilakukan oleh Sukmayati pada tahun 2013 menunjukkan bahwa hasil postes dari kelompok eksperimen adalah 48,97 sedangkan kelompok kontrol mencapai 38,10. Rata-rata skor pretes dari kelompok eksperimen adalah 48,97 dan kelompok kontrol memperoleh 35,52. Pembelajaran yang menggunakan tehnik Time Token Arends lebih baik daripada yang tidak menggunakan. Sehingga Time Token Arends dapat dijadikan teknik alternatif yang diterapkan.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENERAPAN MODEL TERPADU PROBLEM BASED LEARNING DAN NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

0 15 340

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN KARANGAYU 02 KOTA SEMARANG

0 20 267

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

0 10 290

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

26 122 280

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

5 47 319

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224

PENERAPAN MODEL TIME TOKEN ARENDS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SDN TUNJUNGTIRTO 02

0 0 16