3.5.3.2 Teknik Non Tes
a. Observasi
Poerwanti 2008: 3.22 berpendapat bahwa observasi adalah mengamati dengan suatu tujuan, dengan menggunakan berbagai teknik untuk merekam atau
memberi kode pada apa yang diamati. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan keterampilan guru, aktivitas siswa, hasil belajar afektif,
dan psikomotorik dalam proses pembalajaran menggunakan model time token arends dengan media audio- visual pada siswa kelas V SDN TambakAji 02
Semarang. b.
Wawancara Menurut Esterberg dalam Sugiyono, 2010 : 317 wawancara merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Teknik
wawancara ini digunakan untuk mengetahui informasi tentang siswa secara mendalam.
Dalam pelaksanaan wawancara ini, dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas V SDN Tambak Aji 02 Semarang yang bertujuan untuk mengetahui kendala apa
saat proses pembelajaran berlangsung dalam kelas. Hasil wawancara tersebut digunakan peneliti untuk menyusun identifikasi masalah dalam pembuatan PTK.
c. Studi Dokumentasi
Pada penelitian ini, data studi dokumentasi yang diperoleh peneliti berupa daftar kelompok siswa dan daftar nilai siswa. Untuk dapat memberikan
gambaran secara konkret mengenai kegiatan siswa baik individu maupun
kelompok selama proses pembelajaran berlangsung maka peneliti menggunakan dokumentasi berupa foto dan video.
d. Catatan Lapangan
Catatan lapangan berisi tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat pembelajaran IPS dengan model Time Token Arends berbantuan media
audio-visual sebagai pendukung dari teknik pengumpulan lain. Catatan lapangan tersebut bertujuan untuk membantu peneliti apabila menemui kesulitan dalam
proses pembelajaran, untuk mendeskripsikan kegiatan pembelajaran secara lebih detail yang belum tercantum dalam instrumen pengamatan dan sebagai bahan
guru untuk melakukan refleksi.
3.6 TEKNIK ANALISIS DATA
3.6.1 Data Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini diukur dari hasil belajar kognitif siswa, yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan
menentukan presentasi ketuntasan belajar, mean rerata kelas, median, dan modus. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan pendekatan Penilaian
Acuan Patokan PAP dengan membandingkan skor-skor hasil tes peserta didik terhadap kriteria atau patokan yang telah ditetapkan oleh guru. Metode PAP yang
digunakan peneliti menggunakan sistem penilaian dengan skala 100. Menurut Poerwanti 2008:6.15 Skala 100 berangkat dari persentase yang mengartikan skor
prestasi sebagai proporsi penguasaan peserta didik pada suatu perangkat tes dengan batas minimal angka 0 sampai 100 persen . Adapun langkah-langkah
Pendekatan Acuan Patokan PAP sebagai berikut: