3 secara simultan, hasil belajar IPS dan sikap sosial siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tehnik STAD secara signifikan lebih baik daripada siswa
yang mengikuti pembelajaran konvensional. 2.2.6 Penelitian yang Dilakukan oleh Dr. Francis A. Adesoji 2009
Penelitian oleh Dr. Francis A. Adesoji tahun 2009 vol.2 6 yang berjudul Effects of Student Teams Achivement Divisions and Matemathics Knowledge on
Learning Outcomes in Chemical Kinetics. The Journal Of International Social Research menunjukkan bahwa strategi Student Teams Achivement Divisions dapat
mempengaruhi pembelajaran kimia. 2.2.7
Penelitian yang Dilakukan oleh Sukmayati 2013 Penelitian yang dilakukan oleh Sukmayati pada tahun 2013 menunjukkan
bahwa hasil postes dari kelompok eksperimen adalah 48,97 sedangkan kelompok kontrol mencapai 38,10. Rata-rata skor pretes dari kelompok eksperimen adalah
48,97 dan kelompok kontrol memperoleh 35,52. Pembelajaran yang menggunakan tehnik Time Token Arends lebih baik daripada yang tidak
menggunakan. Sehingga Time Token Arends dapat dijadikan teknik alternatif yang diterapkan.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SDN Tambakaji 02. Pada awal pembelajaran guru belum memotivasi siswa agar
lebih semangat mengikuti pembelajaran keterampilan membuka pelajaran. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan demonstrasi, sehingga interaksi yang
tercipta hanya satu arah keterampilan mengadakan variasi. Selain itu guru belum
mengoptimalkan fasilitas yang ada pada sekolah yaitu LCD keterampilan mengadakan variasi. Kemudian guru belum dapat mengkondisikan kelas secara
kondusif sehingga sebagian siswa gaduh sendiri keterampilan mengelola kelas. Belum optimalnya keterampilan mengajar guru mengakibatkan aktivitas
siswa cenderung pasif dan berbuat gaduh sendiri. Kegiatan mengamati dilakukan pada saat guru menyajikan gambar pada saat awal pembelajaran. Kemudian siswa
berbicara jika menerima stimulus dari guru. Sehingga belum ada inisiatif dari siswa sendiri. Siswa hanya dikondisikan untuk belajar secara individual dan hanya
duduk mendengarkan penjelasan dari guru. Selain itu, interaksi siswa hanya satu arah yaitu dengan guru. Interaksi antar teman sebaya dan siswa dengan guru
belum tampak. Hal itu membuat kegiatan berpikir siswa masih rendah sehingga siswa sering membuat gaduh sendiri.
Permasalahan pada keterampilan guru dan aktivitas siswa berdampak pada hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa tidak hanya dinilai dari ranah kognitifnya,
tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik. Masalah yang ditemukan pada ranah afektif adalah siswa kurang mampu memusatkan perhatian kepada guru,
terkadang siswa enggan mengerjakan tugas dari guru, kurang mampu bekerja sama dengan siswa lain, dan kurang bertanggung jawab dengan kelompoknya.
Kemudian dalam ranah psikomotorik juga ditemukan masalah. Siswa belum aktif dalam kerja kelompok. Selain itu siswa belum terbiasa menyampaikan pendapat
di depan kelas. Sedangkan dalam ranah kognitif , sebagian besar siswa yang belum mampu mencapai KKM dalam pembelajaran IPS.
Hal itu didukung dari pencapaian hasil observasi dan evaluasi pembelajaran IPS KD 2.3 siswa kelas V semester 2 tahun pelajaran 2014-2015 masih dibawah
kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Hal itu terlihat dari adanya 22 65dari 34 siswa kelas IV SDN Tambak Aji 02 yang
tidak mencapai KKM 65 dan hanya 12 35 siswa yang mencapai KKM. Data hasil belajar terendah yaitu 16 dan nilai tertinggi yaitu 100 dengan rerata kelas
59,79. Dengan melihat data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran tersebut sangat perlu untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada KD 2.3
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Berdasarkan diskusi yang dilaksanakan oleh peneliti dan guru kelas V, serta
berdasarkan dari akar penyebab masalah maka tim kolaboratif menetapkan alternatif pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan perpaduan model Time
Token Arends dan STAD berbantuan media Audio-Visual. Setelah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan model
terpadu Time Token Arends dan STAD berbantuan Media Audio-visual diharapkan Kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Tambakaji 02
meningkat.
KONDISI AKHIR
Kualitas pembelajaran IPS siswa kelas V SDN Tambakaji 02 Semarang meningkat dengan rincian berikut ini:
1. Keterampilan mengajar guru dalam pembelajaran IPS meningkat dengan kategori minimal baik
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS meningkat dengan kategori minimal baik
3. Hasil belajar pada ranah kognitif mengalami ketuntasan belajar klasikal ≥ 85
dengan kriteria ketuntasan individu ≥ 65 dan hasil belajar ranah afektif serta psikomotorik mencapai kategori minimal baik
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
KONDISI AWAL
Kualitas Pembelajaran IPS belum optimal dengan indikasi : 1. Keterampilan mengajar guru belum optimal
2. Aktivitas siswa masih pasif 3. 65 siswa belum mampu mencapai KKM
PELAKSANAAN TINDAKAN
Penerapan Model Terpadu Time Token Arends dan STAD Berbantuan Media Audio-visual
1. Guru memberikan penilaian dan penghargaan Membangkitkan kesiapan siswa
2. Guru menjelaskan materi 3. Siswa mengamati media audio-visual.
4. Siswa membentuk tim 5. Siswa berdiskusi bersama tim
6. Guru meminta siswa menyerahkan kupon sebelum menyampaikan hasil
diskusi 7. Guru mengadakan kuis secara lisan dengan waktu berpikir 30 detik
8. Guru memberikan Penilaian dan penghargaan kepada siswa berprestasi
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN