Imotilisasi Penggunaan jerami dan serbuk gergaji sebagai media pengisi pada penyimpanan udang galah (Macrobrachium rosenbergii) tanpa media air

Tabel 1 Hubungan waktu dengan suhu pengangkutan Waktu pengangkutan jam Suhu kemasan 12-15 16-14 15-20 14-12 20-80 12-10 30-50 10-6 50-90 6-4 Sumber: Rahman dan Srikirishnadhas 1994

2.3 Imotilisasi

Udang atau lobster diimotilisasi dahulu sebelum ditransportasikan. Imotilisasi dilakukan untuk menurunkan aktivitas, metabolisme dan respirasi krustasea sehingga selama ditransportasikan tidak banyak bergerak dan tidak banyak memerlukan oksigen untuk respirasinya. Ada beberapa cara imotilisasi yaitu dengan menggunakan suhu rendah atau dengan menggunakan antimetabolit alami maupun buatan Suryaningrum et al. 2005. Bahan antimetabolit alami yang dapat digunakan untuk membius krustasea adalah ekstrak biji karet, sedangkan bahan metabolit buatan yang biasa digunakan adalah MS-222 tricaine methanesulphate dan CO 2 . Pemakaian CO 2 yang disarankan adalah dengan mencelupkan 1:1 campuran gelembung CO 2 dan O 2 ke dalam air untuk transportasi ikan hidup Itazawa 1990 diacu dalam Nitibaskara et al. 2006. Menurut Coyle et al. 2005, antimetabolit yang paling cocok untuk membius udang galah adalah minyak cengkeh dengan dosis 100 mgl sedangkan MS-222 dengan dosis 25 mgl dan 100 mgl tidak efektif bila digunakan untuk membius udang galah. Namun dari berbagai cara imotilisasi, penggunaan suhu dingin merupakan cara yang paling efektif, ekonomis dan aman dalam mempersiapkan transportasi lobster hidup sistem kering Wibowo et al. 1998 diacu dalam Suryaningrum et al. 2005. Es batu sering digunakan sebagai bahan pembius karena harganya relatif murah, mudah didapat, aman dan tidak mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan bagi manusia Nitibaskara et al. 2006. Imotilisasi menggunakan suhu rendah terdiri dari dua metode yaitu imotilisasi dengan penurunan secara langsung dan imotilisasi dengan penurunan suhu secara bertahap Nitibaskara et al. 2006. Berdasarkan hasil penelitian Handini 2008, imotilisasi secara bertahap menghasilkan kelulusan hidup udang lebih tinggi dibandingkan dengan imotilisasi secara langsung. Imotilisasi dengan penurunan suhu secara bertahap dapat mengurangi stresspanik pada udang karena aktivitas, respirasi dan metabolismenya direduksi secara bertahap serta memerlukan waktu yang panjang hingga pingsan sedangkan imotilisasi secara langsung, udang langsung berada dalam tingkat respirasi dan metabolisme rendah Nitibaskara et al. 2006 diacu dalam Handini 2008. Lobster yang diimotilisasi dengan penurunan suhu, baik bertahap maupun langsung akan mengalami gangguan keseimbangan. Terganggunya keseimbangan pada lobster disebabkan kurangnya oksigen dalam darah. Penurunan konsumsi oksigen dalam darah akan mengakibatkan suplai oksigen ke jaringan syaraf juga berkurang sehingga menyebabkan berkurangnya aktivitas fisiologi dan lobster menjadi tenang. Kekurangan oksigen yang lebih lanjut akan menyebabkan terganggunya sistem keseimbangan tubuh, sehingga lobster menjadi limbung dan akhirnya roboh Suryaningrum et al. 1997. Menurut Patterson 1993, imotilisasi dengan menggunakan suhu rendah dapat menurunkan metabolisme dan laju respirasi pada udang kuruma Penaeus japonicus dimana pada suhu yang tinggi 22ÂșC laju respirasi pada Penaeus japonicus mengalami peningkatan metabolisme dan laju respirasi.

2.4 Pengemasan