Pengukuran Kualitas Air untuk Udang Galah

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengukuran Kualitas Air untuk Udang Galah

Kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup udang galah. Air yang digunakan untuk pemeliharaan udang selama penelitian berasal dari air laboratorium yang telah diendapkan dalam tandon selama 2 hari kemudian dilakukan pengukuran kualitas air tersebut dan dibandingkan dengan kualitas air kolam sebagai habitat awal udang galah. Berikut adalah hasil pengukuran kualitas air tercantum pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Pengujian Kualitas Air Laboratorium dan Air Kolam Udang Galah Sumber Air Suhu °C pH DO mgl CO 2 mgl Alkalinitas mgl Amoniak mgl Air laboratorium 26,300 6,540 6,510 1,990 34,000 0,020 Air kolam 26,800 6,550 6,500 1,990 63,000 0,026 Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting di air. Berdasarkan Tabel 3, suhu air kolam dan air laboratorium memiliki kisaran yang hampir sama yaitu 26,300-26,800°C. Kisaran suhu ini masih memenuhi persyaratan suhu pemeliharaan udang galah yaitu 21-32°C Hadie dan Hadie 2001. Begitu pula dengan pH. pH yang diperoleh dari pengujian kualitas air kolam dan air laboratorium memiliki kisaran yang sama yaitu 6,540-6,550. Kisaran pH ini masih layak untuk mendukung kelangsungan hidup udang galah seperti yang dinyatakan oleh Khairuman dan Amri 2004, bahwa kisaran pH yang baik untuk budidaya udang galah sebesar 6,5-8,5. Oksigen merupakan zat yang dibutuhkan oleh udang galah untuk bernapas. Oksigen yang dibutuhkan oleh udang adalah oksigen yang terlarut dalam air. Kadar oksigen terlarut air laboratorium dan air kolam memiliki kisaran yang hampir sama yaitu 6,500-6,510 mgl. Kisaran ini masih memenuhi persyaratan kualitas air untuk pemeliharaan udang galah yaitu minimal 4 mgl air Khairuman dan Amri 2004. Karbondioksida merupakan zat yang dikeluarkan oleh udang galah saat bernapas. Karbondioksida mudah larut dalam air dan mudah dinetralkan oleh atmosfer Boyd 1982. Kandungan karbondioksida terlarut air kolam dan air laboratorium memiliki nilai yang sama yaitu 1,990 mgl air. Kandungan karbondioksida terlarut air laboratorium dan air kolam masih memenuhi persyaratan kualitas air untuk pemeliharaan udang galah yaitu kurang dari 5 mgl air Khairuman dan Amri 2004. Amoniak merupakan salah satu senyawa beracun di dalam air yang berbahaya bagi kehidupan udang galah Khairuman dan Amri 2004. Amoniak dalam air berasal dari buangan metabolit dan aktivitas bakteri pengurai Boyd 1982. Kandungan amoniak yang diperoleh dari pengukuran kualitas air kolam dan air laboratorium berkisar antara 0,020-0,026 mgl. Kisaran ini masih layak untuk menjamin kelangsungan hidup udang galah. Batas konsentrasi amoniak yang dapat membunuh udang galah adalah sebesar 0,1-0,3 ppm Khairuman dan Amri 2003. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air pada Tabel 3 menunjukkan bahwa air kolam dan air laboratorium memiliki alkalinitas sebesar 34-63 mgl. Nilai alkalinitas ini masih layak untuk mendukung kelangsungan hidup udang galah. Perairan mempunyai daya penyangga yang cukup bila nilai alkalinitasnya berkisar antara 20-300 mgl CaCO 3 Boyd 1982. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air yang telah dilakukan menunjukkan bahwa air laboratorium masih layak digunakan sebagai media adaptasi, pemuasaan serta pembiusan udang.

4.2 Penentuan Suhu Pemingsanan Udang