Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Rancangan Percobaan

3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2010 bertempat di Laboratorium Bahan Baku Hasil Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan dan Laboratorium Lingkungan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah udang galah Macrobrachium rosenbergii ukuran 50 ekorkg yang diperoleh dari tambak udang di Desa Karangpapak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Udang yang akan digunakan dalam penelitian ditransportasikan dengan sistem basah tertutup. Udang dikemas dengan plastik polietilen ukuran 100 liter yang di dalamnya telah diisi udang sebanyak 30 ekor per kemasan, air sebanyak ± 30 liter serta oksigen sebanyak ± 60 liter. Tiap udang galah diberi pentil pada bagian rostrum dan galahnya untuk menghindari kebocoran pada kemasan dan agar udang tidak saling menyerang selama ditransportasikan. Bahan lainnya adalah air laboratorium yang telah diendapkan selama 2 hari, es batu, jerami yang diperoh dari sawah di desa Cangkurawok, serbuk gergaji yang diperoleh dari pengrajin kayu di daerah Cibanteng, kotak styrofoam berukuran 39 x 26 x 16,5 cm 3 , kantong plastik, lakban dan bahan-bahan untuk pengukuran kualitas air. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah shelter, akuarium berukuran 150 x 50 x 40 cm 3 untuk adaptasi serta pemuasaan, akuarium berukuran 50 x 30 x 20 cm 3 untuk pembiusan, timbangan digital, aerator, ember, baskom, timer, peralatan untuk pengukuran kualitas air, seperti termometer, spektrofotometer, pH meter, DO meter, pipet, alat titrasi, erlemeyer, kertas saring, gelas ukur, gelas piala.

3.3 Tahap dan Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari persiapan penelitian dan penelitian utama.

3.3.1 Persiapan penelitian

Persiapan penelitian meliputi persiapan media air, media pengisi dan udang galah uji. 1 Persiapan media air Air yang digunakan selama penelitian berasal dari air laboratorium yang telah diendapkan dalam tandon selama 2 hari. Tujuan pengendapan air tersebut adalah untuk mengendapkan zat-zat yang berbahaya bagi udang seperti amoniak dan CO 2 . Air laboratorium yang telah diendapkan kemudian diukur kualitas airnya meliputi seperti suhu, pH, DO, CO 2 , alkalinitas dan amoniak untuk mengetahui kelayakan air laboratorium sebagai media adaptasi, pemuasaan serta pembiusan udang selanjutnya hasil dari pengukuran kualitas air tersebut dibandingkan dengan hasil pengukuran kualitas air kolam sebagai habitat awal udang galah. Berikut adalah metode pengukuran kualitas air tercantum pada Tabel 2. Tabel 2 Metode pengukuran kualitas air No Parameter Alat Cara pembacaan 1 Suhu air Termometer Pembacaan skala 2 DO DO meter Pembacaan skala 3 pH pH meter Pembacaan skala 4 Amonia Spektrofotometer Pembacaan skala 5 Alkalinitas Alat gelas Titrasi 6 CO 2 Alat gelas Titrasi Sumber : Handini 2008 2 Persiapan media pengisi a Persiapan media serbuk gergaji dingin Salah satu jenis media pengisi yang digunakan dalam penelitian adalah serbuk gergaji yang digunakan sebagai kontrol. Sebelum digunakan, serbuk gergaji disaring untuk memisahkan serbuk gergaji halus dengan kotoran-kotoran yang ada kemudian serbuk gergaji halus dicuci dengan air tawar lalu direndam selama 24 jam dan dijemur. Proses pencucian hingga penjemuran dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Serbuk gergaji yang telah kering ditimbang dan direndam dalam air tawar dengan perbandingan serbuk gergaji : air tawar = 1 : 1 wv. Selanjutnya, serbuk gergaji tersebut didiamkan selama 2 jam kemudian diaduk dan ditiriskan. Serbuk gergaji yang telah ditiriskan, dimasukkan di freezer selama ± 2 jam. Suhu serbuk gergaji dibiarkan meningkat pada suhu ruangan sampai mencapai suhu pembiusan udang. Setelah mencapai suhu pembiusan udang, serbuk gergaji siap digunakan sebagai media pengisi Kumum 2006. b Persiapan media jerami dingin Jerami sebelum digunakan dicuci dahulu kemudian direndam dalam air tawar selama 2 jam lalu ditiriskan dan dibekukan di dalam freezer selama ± 2 jam. Suhu jerami dibiarkan meningkat pada suhu ruangan sampai mencapai suhu pembiusan udang. Setelah mencapai suhu pembiusan udang, jerami siap digunakan sebagai media pengisi. 3 Persiapan udang galah uji Persiapan udang galah uji meliputi adaptasi, pemuasaan, seleksi kesehatan dan kebugaran udang. a Adaptasi Udang galah yang baru dibeli dari kolam diadaptasi dahulu dengan cara diaklimatisasi pada akuarium yang berisi air laboratorium yang telah diendapkan selama dua hari. Setelah udang galah tenang, udang dipindahkan ke dalam akuarium berukuran 150 x 50 x 40 cm 3 . Selama beberapa waktu udang tidak diberi makan dulu agar udang bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya. Setelah udang mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya, maka udang diadaptasi selama 2 hari. Pada saat diadaptasi, udang diberi pakan dan diberi suplai oksigen melalui aerator. Udang yang sedang diadaptasi diberi tempat berlindung shelter sesuai dengan jumlah udang galah yang ditempatkan. Gambar adaptasi udang galah dalam akuarium dapat dilihat pada Lampiran 3. b Pemuasaan Udang galah yang telah beradaptasi dengan lingkungan barunya, dipuasakan dengan tidak diberi pakan selama 24 jam. Selama proses pemuasaan dalam akuarium, udang diberi suplai oksigen melalui aerator. c Penyeleksian kesehatan dan kebugaran udang Udang galah uji yang akan digunakan dalam penelitian diseleksi dahulu dengan persyaratan kondisi udang sehat, bugar, tidak sedang moulting, tidak cacat fisik, anggota tubuh udang galah lengkap dan masih utuh serta tidak sedang bertelur untuk udang betina.

3.3.2 Penelitian utama

Penelitian utama meliputi pemingsanan udang, penyimpanan udang galah hidup, pembugaran udang setelah penyimpanan serta kelulusan hidup udang. 1 Pemingsanan udang Udang yang telah dipuasakan selanjutnya dipingsankan dalam akuarium pemingsanan ukuran 50 x 30 x 20 cm 3 yang dilengkapi dengan aerator. Proses pemingsanan dilakukan dengan memasukkan 10 ekor udang ke dalam akuarium pemingsanan yang berisi 1 liter air dan 1 kg es batu yang masih terbungkus dengan plastik dengan penurunan suhu secara bertahap hingga udang pingsan. Suhu pemingsanan udang galah tercapai pada suhu 15ºC Handini 2008.Gambar pemingsanan udang dapat dilihat pada Lampiran 3. 2 Penyimpanan udang galah hidup Kotak styrofoam kosong selanjutnya diisi dengan es batu sebanyak ± 0,5 kg dengan dilapisi koran. Media pengisi masing-masing terdiri dari serbuk gergaji dan jerami yang telah didinginkan serta diatur suhunya ditaburkan di atas es batu sampai semua es tertutupi oleh media pengisi. Kemudian diatas media pengisi, dimasukkan 10 ekor udang galah. Selanjutnya diatas udang galah tersebut dilapisi lagi dengan media pengisi sampai kemasan penuh lalu kemasan ditutup dengan menggunakan lakban. Penyusunan udang dalam media pengisi jerami dan serbuk gergaji dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Gambar 2. Gambar 2. Penyusunan udang galah dalam kemasan styrofoam Pada penyimpanan udang galah ini diamati beberapa parameter yang berpengaruh terhadap mortalitas udang galah seperti lama penyimpanan dan suhu media pengisi selama penyimpanan. Diagram alir penyimpanan udang tanpa media air dalam media pengisi jerami dan serbuk gergaji dapat dilihat pada Gambar 3. a Lama penyimpanan Lama penyimpanan udang galah terdiri dari 5 selang waktu yaitu 3, 6, 9, 12 dan 15 jam dengan ulangan sebanyak 3 kali untuk setiap perlakuan waktu. b Pengukuran suhu media pengisi selama penyimpanan Pengukuran suhu media pengisi dilakukan dengan cara menancapkan termometer pada sudut styrofoam hingga termometer menyentuh media pengisi. Pengukuran suhu dimulai dari suhu awal hingga interval-interval lama penyimpanan yang telah ditentukan. Pengamatan terhadap perubahan suhu media pengisi selama penyimpanan dilakukan setiap 30 menit. 3 Pembugaran udang Udang yang sudah disimpan sesuai dengan interval lama penyimpanan dibongkar dari kemasan kemudian udang ditempatkan pada tempat terbuka selama 3-5 menit untuk menguapkan amoniak yang terbentuk selama penyimpanan. Selanjunya, udang galah dibugarkan dengan cara memasukkannya ke dalam akuarium pembugaran yang diberi aerasi dengan ketinggian air sebesar setengah dari badan udang, hal ini sesuai dengan Suryaningrum et al. 2007 tentang prosedur pembugaran lobster. Gambar pembugaran udang galah setelah disimpan dalam media pengisi jerami dan serbuk gergaji dapat dilihat pada Lampiran 3. 4 Kelulusan hidup udang galah Udang yang telah bugar kemudian dihitung tingkat kelulusan hidupnya. Pengukuran kelulusan hidup udang galah ini dilakukan baik pada media pengisi serbuk gergaji maupun jerami. Berikut adalah rumus perhitungan tingkat kelulusan hidup udang galah adalah sebagai berikut: Keterangan: M = tingkat kelulusan hidup udang galah Uo = jumlah udang galah yang dikemas Ut = jumlah udang galah yang hidup setelah penyimpanan Gambar 3 Diagram alir penyimpanan udang galah Macrobrachium rosenbergii tanpa media air dalam media pengisi jerami dan serbuk gergaji

3.4 Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor yaitu media pengisi dengan taraf serbuk gergaji dan jerami serta lama penyimpanan dengan taraf 3, 6, 9, 12, 15 jam dengan 3 kali ulangan. Adapun model matematika RAL faktorial adalah sebagai berikut: Udang galah uji Pengemasan dalam media pengisi jerami dengan suhu awal 15ºC Pembugaran Pembongkaran Pembongkaran Pembugaran Perhitungan kelulusan hidup udang Pemingsanan udang dengan penurunan suhu secara bertahap Pengemasan dalam media pengisi serbuk gergaji dengan suhu awal 15ºC Penyimpanan selama 3, 6, 9, 12, 15 jam Perhitungan kelulusan hidup udang Penyimpanan selama 3, 6, 9, 12, 15 jam Y ijk = µ+ αi+βj+αβij+εijk Keterangan: Y ijk = nilai pengamatan pada suatu percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij taraf ke-i dari faktor α dan taraf ke-j dari faktor β µ = nilai tengah populasi αi = pengaruh perlakuan α media pengisi taraf ke-i βj = pengaruh perlakuan β lama penyimpanan taraf ke-j αβij = pengaruh interaksi faktor α taraf ke-i dan faktor β taraf ke-j εijk = galat dari satuan perbedaan ke-k dengan kombinasi perlakuan ij Apabila hasil perhitungan menunjukkan pengaruh yang nyata, maka akan dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji lanjut Tuckey Multiple comparisons. Pengolahan data statistik dengan menggunakan SPSS 13 for Windows . 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengukuran Kualitas Air untuk Udang Galah