terutama fungsi panca indera. Sedangkan faktor psikologis meliputi hal- hal yang mendorong aktivitas belajar.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi belajar terdiri atas faktor yang berasal dari dalam diri pelajar yang
berhubungan dengan kondisi jasmani pelajar dan keadaan yang berasal dari luar diri pelajar terkait dengan lingkungan pelajar.
2.1.5 Prinsip Belajar
Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari
berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi
siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Adapun prinsip-prinsip tersebut Dimyati, 2006: 42-
43 terdiri dari: a. Perhatian dan motivasi
Perhatian terhadap suatu pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila suatu bahan pelajaran dirasa
sebagai sesuatu yang dibutuhkan dan berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari, maka diperlukan upaya untuk belajar lebih lanjut. Hal ini akan membangkitkan
motivasi seseorang untuk mempelajarinya. Motivasi dapat dikatakan sebagai tenaga pengarah dan penggerak aktifitas seseorang, yang sekaligus dijadikan
sebagai tujuan dan alat dalam pembelajaran.
b. Keaktifan Belajar tidak bisa dipaksa dan dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya
mungkin terjadi bila anak aktif mengalami sendiri. c. Keterlibatan langsung berpengalaman
Belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Siswa tidak hanya sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati,
terlibat langsung dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. d. Pengulangan
Dengan mengadakan pengulangan daya-daya yang ada pada manusia seperti mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasa, berfikir dan
sebagainya akan bisa berkembang. e. Tantangan
Tantangan yang dihadapi dalam belaja membuat siswa bergaiah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah
untuk dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. f. Balikan dan penguatan
Siswa akan belajar lebih baik dan semangat bila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik, akan merupakan balikan yang menyenangkan
dan berpengaruh bagi usaha belajar selanjutnya. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat
dan bersemangat.
g. Perbedaan individual Siswa merupakan individu yang unik, artinya tidak ada siswa yang sama persis,
tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan ini terdapat pada: karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual
ini bepengaruh pada cara dan hasil belajar. Ada beberapa pendapat lain yang mengemukakan masalah prinsip
belajar, Prinsip belajar dalam Slameto, 2003: 27-28 terdiri dari: a. Berdasarkan prasarat yang diperlukan untuk belajar.
1 Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.
2 Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
3 Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.
4 Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. b. Sesuai hakikat belajar.
1 Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.
2 Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery. 3 Belajar adalah proses kontinguitas hubungan antara pengertian belajar
yang satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang
diharapkan.
c. Sesuai materibahan yang harus dipelajari. 1 Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang
sederhana, sehingga
siswa mudah
menangkap pengertiannya.
2 Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
d. Syarat keberhasilan belajar. 1 Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang. 2 Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertianketrampilansikap itu mendalam pada siswa. Dari beberapa prinsip tersebut diatas dapat kita ambil manfaat sebagai
dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya peningkatan ketrampilan mengajarnya.
Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi siswa dan guru, tampak dalam setiap kegiatan perilaku mereka selama proses pembelajaran berlangsung. Namun
demikian perlu kita sadari bahwa penerapan prinsip-prinsip belajar tersebut tidak semuanya bisa terwujud dalam setiap proses pembelajaran.
2.1.6 Prestasi Belajar