Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

xlvii barisan di belakangnya. Bila anak yang jatuh di ulang sampai menempuh batas yang ditentukan. 3 Lomba berjalan Cara Pelaksanaan: Siswa melakukan lomba jalan satu satu di atas bantalan rel kerata dengan menempuh jarak sejauh 10 meter, Siswa dikatakan menang apa bila dalam berjalan paling cepat sesuai waktu yang diperoleh,Waktu yang paling sedikit dalam menempuh jarak 10 meter itulah yang paling menang. Apabila perserta jatuh sampai 3 kali dinyatakan gugur.

2.2 Kerangka Berpikir

Pada dasarnya setiap siswa tidak sama cara belajarnya, demikian juga dalam memahami konsep-konsep abstrak melalui tingkat belajar yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Johnson dan Rising mengemukakan orang dapat mengingat sekita 13 dari ¾ dari diperbuatnya, berdasarkan presentase dari keadaan di atas maka dalam proses pembelajaran penjasorkes di Sekolah Dasar, khususnya saat menanamkan konsep baru, menggunakan model pembelajaran merupakan salah satu hal yang mutlak dan harus dilaksanakan agar pokok bahasan yang disampaikan mudah dimengerti. Sejalan dengan asumsipendapat diatas maka pembelajaran penjasorkes dalam hal ini berkaitan dengan keseimbangan gerak melalui pendekatan lingkungan bekas rel kereta tebu harus diwujudkan dalam proses belajar mengajar karena alasan-alasan sebagai berikut : untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam pembelajaran yang selalu monoton contohnya dalam keseimbangan gerak hanya dilakukan menggunakan alat balok titian saja, untuk mengetahui minat siswa xlviii dalam kegiatan di luar lingkungan sekolah dengan model pembelajaran yang menarik contohnya pembelajaran keseimbangan gerak dilakukan di bekas rel kereta tebu aman dan luas, memanfaatkan alam sekitar untuk pembelajaran contohnya lingkungan bekas rel kereta tebu dekat SD Negeri Grobog Kulon 02 yang panjang bisa dijadikan untuk bermain anak. Maka dapat dikatakan bahwa dengan adanya pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam penjasorkes melalui pendekatan bekas rel kereta tebu maka siswa akan lebih banyak mengikuti pelajaran dengan gembira sehingga minat mempelajari pelajaran keseimbangan gerak semakin besar. Hasil yang diharapkan dari penggunaan model pembelajaran sebagai berikut : gairah belajar dapat ditingkatkan dalam proses pembelajaran dengan menghayati kemampuan secara mandiri, siswa akan senang, semangat, tertarik dan bersikap positif terhadap pembelajaran keseimbangan gerak, memberikan kontribusi terhadap hasil belajar. Dengan adanya uraian di atas dapat diduga kaitan yang erat antara penggunaan pendekatan pembelajaran dengan peningkatan belajar siswa. xlix

BAB III METODE PENGEMBANGAN

3.1.Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode “Research Development Penelitian pengembangan ”, sebagaimana dikemukakan Brong dan Gall 1979, yang artinya “Pendidikan penelitian dan pengembangan merupakan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan ”Produk yang dikembangkan dengan metode ini, bukan yang menyangkut bahan-bahan material saja seperti: media pembelajaran, tempat pembelajaran, dan sejenisnya, tetapi menyangkut, program model pembelajaran senam keseimbangan yang mencakup prosedur, proses pembelajaran dan evaluasinya. Untuk memberikan gambaran dan deskripsi kerja peneliti mencoba mengembangkan desain penelitian, pengembangan sebagai berikut : studi awal preliminary research yang bertujuan untuk memperoleh data-data sekunder mengenai proses pembelajaran yang selama ini berlangsung di Sekolah Dasar .Setelah itu dilanjutkan dengan studi literature dan studi hasil penelitian sebelumnya. Langkah berikutnya adalah merancang model pembelajaran senam keseimbangan yang sesuai dengan kurikulum dan karakteristik siswa Kelas III SD Negeri Grobog Kulon 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal,y ang mencakup Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Model Pembelajaran senam keseimbangan tersebut kemudian diujicobakan dan direvisi pada kelompok kecil. Langkah terakhir adalah validitas

Dokumen yang terkait

Pengembangan Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Kajian Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo Tahun 2011

0 6 157

Model Pembelajaran Keseimbangan Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III SD Negeri 01 Watukumpul Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang

0 13 120

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Hutan Pinus Pada Siswa Kelas III SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang

0 5 130

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III Di SD Negeri 02 Kalimas Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010 2011

0 4 135

MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 PAGERWOJO KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

0 9 150

MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAYUPURING KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG

0 10 99

Minat Siswa Kelas III SD Negeri Dukuhjati Wetan 01 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal dalam mengikuti pembelajaran keseimbangan gerak dalam penjasorkes melalui pendekatan lingkungan bekas rel kereta api Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 1

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SENAM KESEIMBANGAN DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN BEKAS REL KERETA TEBU PADA SISWA KELAS III SD NEGERI GROBOG KULON 02 DI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL.

0 1 1

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAYUPURING KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 2

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 PAGERWOJO KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL.

0 0 2