Pengembangan Sarana Pendidikan Jasmani Sarana Kegiatan senam.

xlv

2.1.11.4 Pengembangan Sarana Pendidikan Jasmani

Seperti telah dikemukakan pada penjelasan di atas, bahwa salah satu kendala kurang lancarnya pembelajaran pendidikan Penjasorkes di sekolah- sekolah termasuk di dalamnya, adalah kurang memadainya sarana yang dimiliki oleh sekolah-sekolah tersebut. Disamping itu ketergantungan para guru Penjasorkes pada sarana yang standard serta pendekatan pembelajaran pada penyajian teknik-teknik dasar yang juga standar sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Kedua hal tersebut menyebabkan pola pembelajaran yang kurang variatif dan cenderung membosankan siswa peserta didik. Sebenarnya untuk pembelajaran Penjasorkes, guru dapat berbuat banyak dan leluasa dalam menggunakan, memanfaatkan bahkan mengembangkan atau memodifikasi sarana yang akan digunakan. Pada tingkatan pendidikan dasar, pemberian berbagai gerak dasar umum maupun gerak dasar dominan harus banyak dilakukan. Dengan upaya tersebut diharapkan siswa peserta didik akan mempunyai pengalaman gerak yang banyak dan bermacam-macam, sehingga akan menjadi anak yang kaya gerak dan bisa membina serta menumbuhkan konsep-konsep gerak yang variatif. Pengembangan sarana pendidikan Penjasorkes, artinya melengkapi yang sudah ada dengan jalan mengadakan, memperbanyak dan membuat alat-alat yang sederhana atau dimodifikasi. Tujuannya adalah tetap untuk memberdayakan anak agar bisa lebih banyak bergerak dalam situasi yang menarik dan gembira tanpa kehilangan esensi penjas itu sendiri. xlvi

2.1.11.5 Sarana Kegiatan senam.

Materi senam yang akan diberikan bisa berupa senam dasar, senam irama, senam lantai dan senam alat. Pada senampun gerak – gerak dasar jalan, lari, lompat, berayun, berjalan dengan tangan, keseimbangan tangan dan kaki, berguling ke depan, ke belakang, ke kiri atau kenanan dan sebagainya dapat dilakukan di segala tempat. Di dalam ruangan, ruang kelas, halaman sekolah, lapangan atau di taman atau kebun sekolah dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran senam.Dalam Penelitian gerak dasar keseimbangan berjalan akan dikembangkan di rel kereta tebu sebagai saran pembelajaran gerak dasar berjalan. 2.1.11.6 Pengembangan Senam Keseimbangan Materi yang akan di kembangkan dalam penelitian senam keseimbangan pada bekas rel kereta tebu pada siswa kelas III SD Negeri Grobok Kulon 02 di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal,adalah : 1 Jalan ke depan Cara Melakukan: siswa dibariskan menjadi 2 sap,satu sap anak laki-laki dan satu sap anak perempuan, anak melakukan berjalan di atas rel satu satu sambil memegang tongkat, setelah menempuh jarak 50 meter bergantian barisan di belakangnya. Bila anak yang jatuh di ulang sampai menempuh batas yang ditentukan. 2 Berjalan mundur Cara Melakukan: siswa dibariskan menjadi 2 sap,satu sap anak laki-laki dan satu sap anak perempuan, anak melakukan berjalan mundur di atas rel satu satu, setelah menempuh jarak 25 meter saling bergantian,kemudian disusul xlvii barisan di belakangnya. Bila anak yang jatuh di ulang sampai menempuh batas yang ditentukan. 3 Lomba berjalan Cara Pelaksanaan: Siswa melakukan lomba jalan satu satu di atas bantalan rel kerata dengan menempuh jarak sejauh 10 meter, Siswa dikatakan menang apa bila dalam berjalan paling cepat sesuai waktu yang diperoleh,Waktu yang paling sedikit dalam menempuh jarak 10 meter itulah yang paling menang. Apabila perserta jatuh sampai 3 kali dinyatakan gugur.

2.2 Kerangka Berpikir

Pada dasarnya setiap siswa tidak sama cara belajarnya, demikian juga dalam memahami konsep-konsep abstrak melalui tingkat belajar yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Johnson dan Rising mengemukakan orang dapat mengingat sekita 13 dari ¾ dari diperbuatnya, berdasarkan presentase dari keadaan di atas maka dalam proses pembelajaran penjasorkes di Sekolah Dasar, khususnya saat menanamkan konsep baru, menggunakan model pembelajaran merupakan salah satu hal yang mutlak dan harus dilaksanakan agar pokok bahasan yang disampaikan mudah dimengerti. Sejalan dengan asumsipendapat diatas maka pembelajaran penjasorkes dalam hal ini berkaitan dengan keseimbangan gerak melalui pendekatan lingkungan bekas rel kereta tebu harus diwujudkan dalam proses belajar mengajar karena alasan-alasan sebagai berikut : untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam pembelajaran yang selalu monoton contohnya dalam keseimbangan gerak hanya dilakukan menggunakan alat balok titian saja, untuk mengetahui minat siswa

Dokumen yang terkait

Pengembangan Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Kajian Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo Tahun 2011

0 6 157

Model Pembelajaran Keseimbangan Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III SD Negeri 01 Watukumpul Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang

0 13 120

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Hutan Pinus Pada Siswa Kelas III SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang

0 5 130

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III Di SD Negeri 02 Kalimas Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010 2011

0 4 135

MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 PAGERWOJO KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

0 9 150

MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAYUPURING KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG

0 10 99

Minat Siswa Kelas III SD Negeri Dukuhjati Wetan 01 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal dalam mengikuti pembelajaran keseimbangan gerak dalam penjasorkes melalui pendekatan lingkungan bekas rel kereta api Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 1

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SENAM KESEIMBANGAN DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN BEKAS REL KERETA TEBU PADA SISWA KELAS III SD NEGERI GROBOG KULON 02 DI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL.

0 1 1

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAYUPURING KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 2

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 PAGERWOJO KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL.

0 0 2