Bidang Pengembangan dan Diklat

pengkoordinasian kegiatan di Sub Bidang Pemberhentian dan Pembinaan Disiplin Pegawai; iii pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan di lingkup Sub Bidang Pemberhentian dan Pembinaan Disiplin Pegawai BKDD. b Sub Bidang Penyajian Data, Dokumentasi, dan Informasi Pegawai Sub Bidang Penyajian Data, Dokumentasi, dan Informasi Pegawai mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, penataan, penyimpanan, dan pemeliharaan dokumentasi kepegawaian, pengolahan data kepegawaian serta menyajikan data dan informasi kepegawaian. Untuk menyelenggarakan tugas Kepala Sub Bidang Penyajian Data, Dokumentasi, dan Informasi Pegawai mempunyai fungsi: i penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis di Sub Bidang Penyajian Data, Dokumentasi, dan Informasi Pegawai; ii penyiapan bahan pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan di Sub Bidang Penyajian Data, Dokumentasi, dan Informasi Pegawai; iii pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan di lingkup Sub Bidang Penyajian Data, Dokumentasi, dan Informasi Pegawai BKDD.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pelaksanaan rekrutmen pejabat birokrasi pada Seleksi Terbuka dan Kompetitif Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Jabatan Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Pringsewu oleh panitia seleksi dan tim sekretariat, telah sesuai dengan Permenpan-RB Nomor 13 Tahun 2014, sebagai pedoman pelaksanaan. Adapun tahapan tersebut, meliputi: 1 tahapan persiapan; 2 tahapan pelaksanaan yang terdiri dari: tahapan pengumuman, tahapan seleksi, tahapan hasil seleksi; dan 3 tahapan monitoring dan evaluasi. Guna menilai kegiatan tersebut, mencapai tujuannya dan misi Kabupaten Pringsewu dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik dengan menerapkan kaidah-kaidah “good governance and clean government” maka analisis yang peneliti gunakan mengarah pada konsep good governance. 1. Tahapan Persiapan Peneliti menemukan beberapa prinsip good governance dalam tahapan persiapan seleksi terbuka. Pertama, adanya prinsip supremasi hukum yang dilihat dari adanya dasar hukum, yakni Permenpan-RB Nomor 13 tahun 2014 sebagai dasar pedoman pelaksanaan. Kedua, adanya prinsip akuntabilitas. Prinsip akuntabilitas yang dilakukan pemerintah setempat adalah perihal

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2012

2 87 89

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating (Studi pada Perusahaan Perkebunan yang Ada di Indonesia)

5 95 103

Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Studi pada Kantor Camat Binjai, Kabupaten Langkat)

11 98 106

Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Publik di Kantor Camat Medan Perjuangan ).

10 91 81

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Publik (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

12 131 128

Penerapan Prinsip – Prinsip Good Governance Dalam Pelayan Publik Studi Kantor Camat Medan Marelan

12 80 76

Pengaruh Pelaksanaan Prinsip Good Governance Tentang Responsivitas Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Camat Kuantan Tengah, Kab. Kuantan Singingi, Riau)

2 61 112

Efektivitas Penerapan Good Governance dalam rangka Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu)

6 107 110

Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance Dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Publik Di Kantor Camat Medan Baru)

1 34 72

Penerapan Prinsip-Pprinsip Good Corporate Governance, Khususnya Prinsip Keterbukaan Dalam Proses Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Di Lingkungan Bumn Perkebunan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero))

2 74 145