Teknik Keabsahan Data METODOLOGI PENELITIAN

4. Konfirmabilitas Confirmability Kriteria konfirmabilitas atau objektivitas merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian dapat dikonfirmasikan oleh orang lain. Setelah melakukan penelitian, seseorang dapat melakukan audit data yang menguji pengumpulan data dan prosedur analisis serta membuat penilaian tentang kemungkinan distorsi dan bias.

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Kabupaten Pringsewu

1. Letak Geografis Kabupaten Pringsewu

Secara administratif Kabupaten Pringsewu berbatasan dengan 3 tiga wilayah kabupaten sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sendang Agung dan Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah. b. Sebelah timur berbatasan Kecamatan Negeri Katon, Kecamatan Gedongtataan, Kecamatan Waylima, dan Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran. c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bulok dan Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus. d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pugung dan Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus. Kabupaten Pringsewu mempunyai luas wilayah daratan 625 km2, yang hampir seluruhnya berupa wilayah daratan. Potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Pringsewu sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Dengan demikian, dapat dikatakan mata pencaharian utama di Kabupaten Pringsewu adalah bertani dan berdagang. 50

2. Administrasi Pemerintahan Kabupaten Pringsewu

Pringsewu merupakan kabupaten di Provinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Tanggamus, dan dibentuk berdasarkan Undang- undang Nomor 48 tahun 2008 tanggal 26 November 2008 serta diresmikan pada tanggal 3 April 2009 oleh Menteri Dalam Negeri. Selanjutnya yang ditunjuk sebagai Pj. Bupati Pringsewu untuk yang pertama kali adalah Ir. H. Masdullhaq, untuk memimpin pemerintahan di Kabupaten Pringsewu. Kemudian, digantikan oleh H. Helmi Machmud, digantikan kembali oleh Sudarno Edi, dan Bupati Pringsewu saat ini dijabat oleh Hi. Sujadi Saddat. Kabupaten Pringsewu terdiri dari 9 sembilan wilayah kecamatan. Kecamatan- kecamatan tersebut adalah: Tabel 8. Kecamatan di Kabupaten Pringsewu No. Kecamatan Ibukota 1. Pardasuka Pardasuka 2. Ambarawa Ambarawa 3. Pagelaran Gumuk Mas 4. Pagelaran Utara Fajar Mulya 5. Pringsewu Pringsewu 6. Gadingrejo Gadingrejo 7. Sukoharjo Sukoharjo 8. Banyumas Banyumas 9. Adiluwih Adiluwih Sumber: BPS Kabupaten Pringsewu Dalam Angka 2015 51

3. Penduduk Kabupaten Pringsewu

Berdasarkan Undang-undang Pembentukan Kabupaten Pringsewu jumlah penduduk Kabupaten Pringsewu pada tahun 2008 berjumlah 351.093 jiwa. Banyaknya Penduduk Kabupaten Pringsewu terus mengalami peningkatan dan pada tahun 2015 tercatat sebanyak 383.101 jiwa yang terdiri dari laki-laki 196.408 jiwa dan perempuan 186.693 jiwa. Sex ratio penduduk atau perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan sebesar 105,20 yang berarti bahwa pada setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat sekitar 105 penduduk laki-laki. Kepadatan penduduk rata-rata sekitar 613 jiwa per- kilometer persegi. Secara rinci persebaran penduduk per- Kecamatan adalah sebagai berikut: Tabel 9. Persebaran Penduduk per-Kecamatan di Kabupaten Pringsewu No. Kecamatan Jumlah Penduduk Luas Km2 Kepadatan Jiwa Km2 1 Pardasuka 33 757 94.64 356.69 2 Ambarawa 33 732 30.99 1 088.48 3 Pagelaran 46 038 72.47 635.27 4 Pagelaran Utara 15 196 100.28 151.54 5 Pringsewu 80 443 53.29 1 509.53 6 Gadingrejo 72 249 85.71 842.95 7 Sukoharjo 47 217 72.95 647.25 8 Banyumas 20 068 39.85 503.59 9 Adiluwih 34 401 74.82 459.78 10 Pringsewu 383101 625.00 612.96 Sumber: BPS Kabupaten Pringsewu Dalam Angka 2015 Dari data tersebut, Kecamatan Pringsewu merupakan wilayah terpadat dengan kepadatan sekitar 1.510 jiwakm2, dan yang paling jarang adalah Kecamatan Pagelaran Utara yaitu hanya sekitar 152 jiwakm2. 52

4. Visi dan Misi Kabupaten Pringsewu

Visi: “Pringsewu Unggul, Dinamis, dan Agamis”. Misi: a. Pembangunan sarana dan prasarana wilayah serta utilitas dasar sesuai dengan tata ruang wilayah. b. Meningkatkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan potensi daerah yang berwawasan lingkungan. c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing. d. Membangun tata kelola pemerintahan yang baik dengan menerapkan kaidah- kaidah good governance and clean government. e. Membangun masyarakat religius, berbudaya, tentram dan harmonis. Motto: “BERSENYUM MANIS”, yaitu Bersih, Sehat, Ekonomi, Nyaman, Unggul, Mandiri, d an Agamis”.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2012

2 87 89

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating (Studi pada Perusahaan Perkebunan yang Ada di Indonesia)

5 95 103

Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Studi pada Kantor Camat Binjai, Kabupaten Langkat)

11 98 106

Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Publik di Kantor Camat Medan Perjuangan ).

10 91 81

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Publik (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

12 131 128

Penerapan Prinsip – Prinsip Good Governance Dalam Pelayan Publik Studi Kantor Camat Medan Marelan

12 80 76

Pengaruh Pelaksanaan Prinsip Good Governance Tentang Responsivitas Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Camat Kuantan Tengah, Kab. Kuantan Singingi, Riau)

2 61 112

Efektivitas Penerapan Good Governance dalam rangka Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu)

6 107 110

Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance Dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Publik Di Kantor Camat Medan Baru)

1 34 72

Penerapan Prinsip-Pprinsip Good Corporate Governance, Khususnya Prinsip Keterbukaan Dalam Proses Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Di Lingkungan Bumn Perkebunan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero))

2 74 145