diantaranya kondisi biofisik, demografi, skala usaha dan ekonomi wilayah. Tabel 2 menyajikan jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini beserta sumber
mendapatkannya.
Tabel 2. Jenis Data dan Sumber Mendapatkannya Sumber Mendapatkannya
No Jenis Data
Primer Sekunder
Sarana Input produksi a. Kuantitas
Petambak 1.
b. Harga Petambak Cek Harga
Out Put Produksi a. Jumlah
Petambak 2.
b. Harga Petamba k Cek Harga
BiayaProduksi a. Jumlah
Petambak 3.
b. Harga Petambak Cek Harga
4. Sistem Teknologi produksi Petambak
Biaya Transportasi Petambak Pembeli
a. Jarak Survei Peta Digital
5. b. Ongkos Angkut
Petambak Bakul 6.
Kondisi Umum Kawasan Pemda
7. Kondisi Umum Perikanan
Dinas Perikanan 8
RTRW Kawasan Bappeda
4.3 Metode Pengambilan Sampel
Wilayah atau lokasi penelitian dipilih secara purposive, dengan pertimbangan bahwa Zona Tirtayasa merupakan kawasan yang dipilih untuk
pengembangan kegiatan perikanan tambak di pesisir Kabupaten Serang. Tiga kecamatan yang termasuk ke dalam Zona Tirtayasa, yaitu Kecamatan Pontang,
Kecamatan Tirtayasa dan Kecamatan Tanara, menjadi unit analisis dimana setiap analisis yang dilakukan dalam pe nelitian ini, dilakukan terhadap tiga titik unit
analisis tersebut. Pemilihan responden dalam penelitian ini juga dilakukan secara sengaja
berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. Responden dipilih berdasarkan pertimbangan keterlibatannya secara langsung maupun tidak langsung pada mekanisme sistem dan pengetahuaanya
dalam kegiatan perikanan tambak di Kabupaten Serang. Responden tersebut antara lain terdiri atas :
1. Petambak, 22 orang, yaitu 10 orang di Kecamatan Pontang, 6 orang di Kecamatan Tirtayasa dan 6 orang di Kecamatan Tanara.
2. Pedagang pengumpul atau bakul hasil perikanan tambak, 6 orang, yaitu masing-masing 2 orang di setian unit analisis.
3. Pemerintah daerah atau dinas terkait seperti Dinas Perikanan dan Kelautan dan Bappekab Serang dan tokoh masyarakat serta stakeholder lain yang dapat
memberikan pandangan mengenai kegiatan perikanan tambak di pesisir Kabupaten Serang berjumlah 5 orang.
Hasil dari pengambilan sampel ini digunakan untuk mendeskripsikan profil dan karakteristik produksi budidaya Ikan Bandeng di daerah pesisir Kabupaten
Serang.
4.4 Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara mengolah data yang didapat untuk mencapai tujuan dan menjawab hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini.
Secara umum penelitian ini ditujukan untuk mencari nilai land rent pemanfaatan lahan tambak sebagai sarana produksi dalam budidaya Ikan Bandeng, dan untuk
itu dilakukan beberapa analisis, yaitu:
4.4.1 Analisis Land Rent
Tujuan pertama dilakukannya penelitian ini adalah untuk mencari nilai pemanfaatan sumberdaya lahan tambak di pesisir Kabupaten Serang yang
dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam kegiatan produksi budidaya Ikan Bandeng. Analisis yang dibangun untuk tujuan ini mengacu pada nilai land rent
yang secara sederhana didefinisikan sebagai pengembalian ekonomi dari lahan yang dapat bertambah atau akan bertambah akibat penggunaannya dalam proses
produksi, Barlow 1978. Nilai land rent tersebut menggambarkan harga atau nilai ekonomi lahan yang didapat sebagai hasil dari investasi, dimana lahan dipandang
sebagai faktor produksi dalam kegiatan perikanan tambak. Konsep yang digunakan adalah Ricardian Land Rent dimana nilai land rent dilihat dari faktor
kesuburan dan faktor jarak lokasi tambak dengan pusat pasar. Konsep tersebut menggambarkan bahwa pada dasarnya nilai land rent ditentukan oleh nilai
produktivitas, harga, biaya produksi dan biaya transportasi sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 9.
Gambar 9. Diagram Kerangka Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai
Land Rent
Berdasarkan Gambar 9 dapat di ketahui bahwa nilai land rent merupakan fungsi dari nilai produksi, harga komoditas, biaya produksi dan biaya trasnportasi yang
dipengaruhi oleh jarak lokasi tambak ke pusat pasar. Secara matematis hal tersebut digambarkan sebagaimana persamaan di bawah ini:
− −
= y
C x
t p
y
i i
i i
i
π ………………………………………………………... 4.1
dimana: Ð
i
= Land Rent dari komoditas Ikan Bandeng di wilayah ke -i Rp per Ha y
i
= Produktivitas Ikan Bandeng di wilayah ke -i Kg per Ha p
i
= Harga komoditas Ikan Bandeng di wilayah ke-i Rp per Kg C
i
= Total Biaya produksi komoditas Ikan Bandeng di wilayah ke -i Rp per Kg
t
i
= Biaya Transportasi untuk komoditas Ikan Bandeng di wilayah ke-i Rp per Kg per Km
x = Jarak wilayah ke-i ke pusat pasar Km
i = 3 titik unit analisis Kecamatan Pontang, Kecamatan Tirtayasa dan
Kecamatan Tanara
LAND RENT PRODUKTIVITAS
HARGA
TOTAL BIAYA BIAYA
TRANSPORTASI
a Produktifitas diartikan sebagai produksi yang dihasilkan persatuan luas komoditas perikanan tambak yang diusahakan oleh petani tambak. Secara
matematis, persamaan produktivitas dapat dituliskan sebagai berikut:
i i
i
L Q
y =
.................................................................................................... 4.2 dimana:
y
i
= Produktivitas Ikan Bandeng di wilayah ke-i Kg per Ha Q
i
= Total produksi komoditas Ikan Bandeng di wilayah ke-i Kg L
i
= Luasan Lahan yang digunakan untuk memproduksi komoditas Ikan Bandeng di wilayah ke -i Ha
i =
3 titik unit analisis Kecamatan Pontang, Kecamatan Tirtayasa dan Kecamatan Tanara
b Biaya produksi adalah penjumlahan dari biaya tenaga kerja dan biaya Sarana produksi kegiatan perikanan tambak. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut:
n
c c
c c
z C
+ +
+ +
+ =
...
3 2
1
............................................................... 4.3 dimana:
C = Biaya produksi dari komoditas Ikan Bandeng wilayah ke -n Rp per
Ha Z
= Biaya tenaga kerja Rp per Ha c
1
sd c
n
= Biaya Sarana produksi ke -1 sd ke-n Rp per Ha Biaya tenaga kerja adalah perkalian dari jumlah tenaga kerja dengan upah
tenaga kerja. Dalam kegiatan perikanan tambak biaya tenaga kerja biasanya di bedakan pada saat masa persiapan, masa pemeliharaan dan masa panen.
Sehingga biaya tenaga kerja juga merupakan penjumlahan dari keseluruhan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam masa produksi. Secara matematis,
biaya tenaga kerja dapat dituliskan sebagai berikut:
3 3
2 2
1 1
l w
l w
l w
z +
+ =
.............................................................................. 4.4 Z
= Biaya tenaga kerja Rp per Ha w
1
= Upah tenaga kerja pada masa persiapan Rp per HOK l
1
= Jumlah Tenaga kerja pada masa persiapan HOK w
2
= Upah Tenga Kerja pa da masa pemeliharaan Rp per HOK l
2
= Jumlah Tenaga Kerja pada masa pemeliharaan HOK w
3
= Upah Tenaga Kerja pada masa pemanenan Rp per HOK l
3
= Jumlah Tenaga Kerja pada masa pemanenan HOK
Biaya sarana produksi merupakan perkalian antara jumla h sarana produksi yang digunakan dengan harga sarana produksi tersebut, sehingga secara matematis total
biaya sarana produksi dituliskan sebagai berikut:
7 6
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
Q Q
p q
p q
p q
p q
p q
c +
+ +
+ +
+ =
................................................ 4.5 C
= Biaya Sarana Produksi Budidaya Ikan Bandeng Rp per Ha q
1
= Jumlah Benih Ekor per Ha p
1
= Harga Benih Rp per Ekor q
2
= Jumlah Vitamin Kg per Ha p
2
= Harga Vitamin Rp per Kg q
3
= Jumlah Urea Kg per Ha P
3
= Harga Urea Rp per Kg q
4
= Jumlah TSP Kg per Ha P
4
= Harga TSP Rp per Kg q
5
= Jumlah Obat Pembasmi Hama Kg per Ha P
5
= Harga Obat Pembasmi Hama Rp per Kg q6
= Operasional Petromaks Rp per siklus q7
= Operasional Pompa Rp per siklus c Komponen biaya transportasi yang digunakan dalam persamaan nilai land rent
adalah biaya transportasi per Kg per Km hasil perikanan tambak yang didapat melalui persamaan
i i
i i
x Q
T t
= ......................................................................................................4.6
dimana: t
i
= Biaya transportasi untuk komoditas Ikan Bandeng di wilayah ke -i Rp per Kg
T
i
= Total biaya transportasi yang dikeluarkan untuk mengangkut Ikan Bandeng di wilayah ke -i ke pusat pasar Rp
Q
i
= Total Produksi komoditas Ikan Bandeng di wilayah ke-i Kg i
= 3 titik unit analisis Kecamatan Pontang, Kecamatan Tirtayasa dan Kecamatan Tanara
d Harga yang digunakan dalam persamaan nilai land rent merupakan harga yang ditetapkan oleh mekanisme pasar, dan diasumsikan bahwa petani tidak bisa
menentukan harga. Dalam identifikasi nilai land rent dilakukan analisis kualitatif dan
kuantitatif terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nilai land rent. Analisis kualitatif dilakukan melalui studi literatur dan pengamatan lapang untuk
mendeskripsikan karakter dari faktor-faktor yang mempengaruhi nilai land rent di
masing-masing unit analisis. Analisis kuantitatif dilakukan melalui teknik statistik sederhana. Sebagaimana teori Ricardian land rent yang melihat nilai land rent
dari faktor kesuburan dan jarak, maka melalui analisis regresi berganda didapat satu persamaan regresi yang menyatakan hubungan antara nilai land rent dengan
faktor kesuburan dan jarak lokasi tambak ke pusat pasar. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, sehingga diharapkan
dengan dilakukannya analisis-analisis tersebut, akan diperoleh atau diketahui karakter dari objek studi yang berkaitan dengan penetuan nilai land rent. Hasil
dari analisis tersebut juga diharapkan dapat memberikan suatu masukan bagi kegiatan pemanfaatan lahan tambak untuk kegiatan budidaya Ikan Bandeng yang
lebih efisien. Tahap analisis selanjutnya adalah dengan melakukan pemetaan nilai-nilai
land rent dengan jarak dari lokasi tambak ke pusat pasar dalam suatu bentuk diagram atau kurva yang dinamakan bid rent schedule , sebagaimana contoh yang
ditampilkan dalam Gambar 10. Bid rent schedule ini mengilustrasikan hubungan antara jarak lokasi tambak ke pusat pasar dengan nilai land rent atas pemanfaatan
lahan tersebut. Sumbu y dari grafik tersebut menggambarkan nilai rent, sementara sumbu x menggambarkan satuan jarak. Kurva yang menghubungkan antara rent
dengan jarak menyatakan besarnya perubahan nilai land rent atas perubahan satu satuan jarak. Berdasarkan rumus matematis persamaan Ricardian land rent
diketahui bahwa slope dari kurva tersebut besarnya sama dengan biaya transportasi per Kg per Km. Tanda negatif menyatakan bahwa antara nilai land
rent dengan jarak memiliki hubungan terbalik.
yt x
rent −
= ∂
∂
Gambar. 10 Ilustrasi
Bid Rent Schedule untuk Kegiatan Perikanan Tambak
Slope
RentHa
Jarak
4.4.2 Analisis Optimalisasi Nilai Land Rent
Analisis optimalisasi nilai land rent dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis nilai pemanfaatan lahan tambak yang digunakan untuk budidaya
Ikan Bandeng pada kondisi optimal. Analisis ini dilakukan dengan membangun fungsi tujuan yaitu memaksimumkan nilai pemanfaatan dan fungsi kendala dalam
melakukan kegiatan budidaya Ikan Bandeng di lokasi penelitian. Secara matematis fungsi tersebut dituliskan sebagaimana formula berikut ini:
l w
q p
yp Max
n n
l x
q
− −
=
, ,
π s.t: f y, q,l=0
dimana Ð
= Nilai manfaat penggunaan lahan tambak Ikan Bandeng Rp per Ha y
= Jumlah Produksi Ikan Bandeng Kg per Ha P
= Harga Ikan Bandeng Rp per Kg p
n
= Harga Input ke-n Rp per Unit q
n
= Variabel input ke-n Unit w
= Upah tenaga kerja Rp per HOK l
= Jumlah tenaga kerja HOK Nilai optimal tercapai apabila first order condition dari fungsi tersebut sama
dengan 0. Dalam penelitian ini perhitungan nilai optimal dari output, input dan tenaga kerja dipecahkan secara numerik dengan perangkat lunak MAPLE 9.5.
4.4.3 Analisis Sensitivitas Nilai Land Rent
Analisis sensitivitas nilai land rent adalah analisis lanjutan dalam penelitian ini yang ditujukan untuk melihat seberapa besar pengaruh faktor
eksogen terhadap perubahan nilai land rent. Asumsi yang dibangun didasarkan pada situasi saat ini, yaitu terjadi kenaikan harga BBM, yang berpengaruh
terhadap biaya transportasi yang menjadi variabel endogen dalam penentuan nilai land rent. Hipotesa yang dibangun adalah bahwa jarak lokasi tambak akan
mempengaruhi besarnya tingkat perubahan nilai land rent yang diakibatkan adanya perubahan dalam nilai biaya trasnportasi. Dengan analisis ini akan dilihat
seberapa besar pengaruh jarak te rhadap perubahan nilai land rent karena adanya perubahan biaya transportasi yang diakibatkan oleh kenaikan harga BBM.
4.5 Batasan Penelitian
1 Land Rent dalam satuan Rp per Ha, adalah nilai surplus lahan tambak yang didapat dari pemanfaatannya sebagai sarana produksi budidaya Ikan Bandeng.
2 Penelitian ini menggunakan konsep Ricardian land rent yaitu dalam penentuannya dipengaruhi oleh faktor kesuburan lahan tambak dan jarak
lokasi tambak dari pusat pasar. 3 Studi dilakukan di 3 Kecamatan unit analisis di Zona Tirtayasa, tanpa
adanya klasifikasi jenis tambak, karena pada umumnya jenis tambak Ikan Bandeng di lokasi penelitian relatif sama.
4 Kesuburan ditentukan dari nilai produktivitas lahan dalam satuan Kg per Ha di masing-masing unit analisis, dengan anggapan bahwa semakin tinggi nilai
produktivitas, semakin tinggi pula tingkat kesuburannya. 5 Jarak dengan satuan Km, adalah jarak lokasi budidaya ke pusat pasar.
6 Biaya tenaga kerja dalam satuan Rp per Ha, adalah jumlah tenaga kerja dalam satuan HOK dikalikan dengan total upah yang harus diterima.
7 Biaya sarana produksi dalam satuan Rp per Ha, adalah jumlah seluruh sarana produksi yang dibutuhkan dikalikan dengan harganya.
8 Biaya transportasi dalam satuan Rp per Kg per Km, adalah biaya yang dikeluarkan untuk membawa hasil produksi Ikan Bandeng dari tempat
produksi ke pusat pasar. 9 Harga Ikan Bandeng adalah harga riil Ikan Bandeng di tingkat petambak pada
saat penelitian berlangsung.
V. PROFIL LOKASI PENELITIAN
5.1 Kabupaten Serang 5.1.1 Kondisi Geofisik Kabupaten Serang