Desain Penelitian METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

23

3.3 Desain Penelitian

Penelitian diawali dengan survei lahan pertanian yang tercemar pestisida di kecamatan Darmaga, Ciawi, Cisarua dan Kecamatan Pacet. Lahan pertanian yang mengindikasikan residu pestisida tinggi dianalisis sampel tanahnya. Hasil analisis residu yang melewati ambang batas ditetapkan sebagai lokasi pengomposan. Tahap penelitian selanjutnya menganalisis CN dan kadar air bahan-bahan yang digunakan untuk pengomposan yaitu; tanah, serbuk gergaji kotoran sapi dan daun wortel. Berdasarkan data tersebut diperoleh komposisi masing-masing bahan dalam campuran untuk CN 30, 35 dan 40 menggunakan Software Moisture and CarbonNitrogen Ratio Calculation Spread Sheet Richard 2005 . Selanjutnya dilakukan pengomposan tanah tercemar profenofos dengan tanah, serbuk gergaji kotoran sapi dan daun wortel. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui laju degradasi profenofos selama pengomposan. Tanah yang sudah diremediasi dengan cara pengomposan diuji pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Pada penelitian ini menggunakan tanaman bayam Jepang, karena mudah di dapat dan cepat panen. Tahap ini dilakukan di 2 tempat yaitu: penyemaian benih di green house dan penanaman di lapangan. Selanjutnya menghitung jumlah populasi bakteri dengan TPC Total Plate Count , mengisolasi bakteri yang mampu mendegradasi profenofos selama pengomposan, menguji aktivitas bakteri dengan FDA Fluorescent Diacetate Assay dan menguji kemampuan degradasi profenofos oleh bakteri yang telah diisolasi tersebut dengan media adaptasi. Bagan alir tahapan penelitian disajikan pada Gambar 5. 1. Analisis residu profenofos pada tanah yang diduga tercemar profenofos. Analisis CN dan kadar air tanah, kotoran sapi dan daun wortel. 2. Selama pengomposan 35 hari dilakukan pengukuran suhu harian dan sampling tanah setiap minggu untuk analisis residu profenofos, pH dan analisis mikroba. Menurut Indriani 2004, akhir proses pengomposan ditandai dengan suhu kompos stabil yang berarti kondisi semua bahan organik juga sudah stabil. 24 Sampling perminggu untuk analisis: residu profenofos, CN, pH, TPC dan aktivitas mikroba Minggu ke-5: Analisis kualitas kompos meliputi CN, KTK, unsur hara, kadar air, kadar abu, pH dan populasi mikro ba Tanah tercemar pestisida Pencampuran tanah tercemar dengan biowaste pada Analisis residu pestisida, CN dan kadar air Inkubasi Kotoran sapi dan daun wortel Analisis CN dan kadar air KomposTanah bebas profenofos Isolasi Bakteri Uji Toksisitas Penanaman di lapang Penanaman di rumah kaca Pertumbuhan dan biomass Uji aktivitas dan uji kemampuan degradasi profenofos Survei penggunaan pestisida Analisis residu pestisida Penentuan lokasi pengomposan Gambar 5 Diagram Tahapan Penelitian 3. Analisis kompos dilakukan pada akhir penelitian meliputi CN, kadar air, kadar abu, KTK, unsur hara, pH, residu profenofos dan populasi mikroba. 25 4. Menguji toksisitas tanah yang sudah dikomposkan dengan menyemai benih bayam Jepang di green house Bioteknologi LIPI Cibinong tanpa pemupukan selama 14 hari dan menanam bayam Jepang di lapangan selama 40 hari panen. Biomass tanaman ditimbang berdasarkan akar, batang dan daun. Sedangkan hasil panen di lapangan dibandingkan dengan hasil panen petani di lahan sumber tanah yang digunakan untuk penelitian. Parameter yang diamati selama penelitian secara detail di sajikan pada Tabel 4 Tabel 4 Sampling dan parameter yang diamati Sampling Parameter MetodeAlat Harian Suhu Termometer Minggu ke-0 pH pH meter 1, 2, 3, 4 CN Gravimetri Kjeldal Kadar air AOAC, 1984 Residu profenofos GC Populasi mikroba TPC Aktivitas mikroba FDA Minggu ke-5 pH pH meter CN Gravimetri Kjeldal Kadar air Gravimetri Residu profenofos GC Populasi mikroba TPC Aktivitas mikroba FDA Kualitas kompos: Kadar Abu Gravimetri Total N Kjeldal P 2 O 5 K 2 O Bak pengomposan Gambar 6 memiliki dimensi 1 x 1 x 1 meter terbuat dari kayu yang dipasang dengan jarak 1-2 cm tiap lembarnya guna aliran oksigen selama pengomposan. Pada bak yang sama dilakukan penanaman bayam Jepang untuk uji pertumbuhan tanaman pada tanah sudah dibioremediasi. 26 Gambar 6. Bak Proses Pengomposan

3.4 Pengolahan Data