Rancangan Percobaan Penurunan Profenofos Selama Pengomposan

26 Gambar 6. Bak Proses Pengomposan

3.4 Pengolahan Data

3.4.1 Rancangan Percobaan

Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap satu faktor yaitu komposisi campuran pengomposan tanah, serbuk gergaji, daun wortel dan kotoran sapi dengan 3 taraf yaitu CN 30, CN 35, CN 40 dua kali ulangan. Respon utama yang diamati adalah parameter laju degradasi pestisida. Sebagai kontrol digunakan tanah tercemar pestisida tanpa perlakuan untuk mengetahui laju degradasi pestisida secara alami di lahan tercemar tersebut. Model Statistik untuk rancan gan ini adalah Matjik dan Sumertajaya, 2002: Y ij = µ + t i + e ij dimana; i = 1,2,...,t dan j = 1,2,...,r Y ij =Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ =Rataan umum t i =Pengaruh perlakuan ke-i e ij =Pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: H : t 1 = t 2 = t 3 = 0 Perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamatisemua perlakuan memberikan respon yang sama H 1 : paling sedikit ada satu i dimana t i ? 0 27 Analisa yang dilakukan meliputi kadar residu pestisida, CN, KTK, unsur hara, pH, kadar air, kadar abu dan populasi mikroba dalam kompos.

3.4.2 Penurunan Profenofos Selama Pengomposan

Pengomposan dilakukan dengan mencampurkan tanah yang tercemar profenofos dengan serbuk gergaji, kotoran sapi dan daun wortel. Komposisi masing-masing bahan berdasarkan CN yaitu 30, 35 dan 40 masing-masing 2 ulangan. Selama pengomposan 35 hari dilakukan 6 kali sampling campuran untuk analisis residu profenofos dan analisis mikroba. Sampling tersebut dilakukan pada 5 titik dan dikompositkan. Pengukuran suhu dilakukan setiap hari dan jika suhu meningkat ditandai dengan campuran menjadi panas atau kelembaban berkurang dilakukan pembalikan sambil disiram. Pada akhir proses pengomposan ditandai dengan suhu menurun dan stabil mendekati suhu ruang, dilakukan analisis kualitas kompos meliputi: CN, kadar air, kadar abu, KTK, unsur hara, pH, residu profenofos dan populasi mikroba. Selanjutnya dilakukan analisa kualitas kompos mengacu kepada standar mutu kompos menurut Indrasti dan Wilmot 2001, Japan Bark Compost Association Harada et al. 1993, SNI 19-7030-2004 Kompos 2004 dan Depatemen Pertanian 2004 seperti Tabel 5. Tabel 5 Standar Mutu Kompos Paremeter Mutu Satuan A B C D Total N 2.5-3.5 0.2 0.4 Rasio CN - 20-25 35 10-25 P 2 O 5 0.021 0.5 0.1 K 2 O 0.021 0.3 0.2 pH 7-8 5.5-7.5 6.8-7.5 7-8 KTK Meq100g 100 70 - = 80 Kadar air 35-45 55-65 = 50 = 35 Keterangan: A: Indrasti dan Wilmot 2001 B: Japan Bark Compost Association Harada et.al., 1993 C: SNI Kompos 19-7030-2004 D: Depatemen Pertanian 2004 Kualitas kompos sangat ditentukan oleh beberapa kriteria yaitu; kematangan kompos, kandungan unsur hara kompos, kandungan bahan berbahaya dan kandungan mikroba patogen dalam tanah. Gaur 1980 menyatakan bahwa kompos yang baik berstruktur remeh dan tidak menggumpal, berwarna coklat 28 kehitaman, bau humus dan reaksi agak masam sampai netral. Nisbah CN berkisar 5-20 dan kompos yang stabil mengandung N dalam bentuk senyawa nitrat dan tidak ada N dalam bentuk amonia Murbandono, 2005.

3.4.3 Analisis Residu Profenofos