Air merupakan komponen utama protoplasma. Disamping itu merupakan wahana bagi masuknya nutrisi kedalam sel dan keluarnya sekresi
maupun ekskresi dari dalam sel, serta diperlukan untuk berlangsungnya reaksi enzimatik didalam sel. Air terbaik yang digunakan dalam pembuatan
media adalah air suling Fardiaz, 1987.
Sumber karbon biasanya merupakan gula sederhana, misalnya dekstrosa. Meskipun demikian untuk tujuan tertentu dapat pula digunakan
karbohidrat kompleks sebagai sumber karbon, misalnya selulosa. Meskipun dalam jumlah sedikit, unsur hara seperti natrium, kalium, kalsium, fosfor,
magnesium, besi mangan, tembaga, seng, klor dan kobalt dapat dikatakan diperlukan oleh organisme. Dengan demikian media biakan pun harus
tersusun dari unsur hara tersebut dalam jumlah yang kecil Fardiaz, 1987.
Faktor tumbuh adalah komponen seluler esensial yang tidak dapat di sintesis sendiri oleh mikroorganisme dari sumber karbon dan nitrogennya.
Komponen ini dapat berupa asam amino atau vitamin Fardiaz, 1987. D. Derajat Kemasaman
Menurut Sarles et al. 1956, reaksi dari medium diperlihatkan pada bagian konsentrasi ion hidrogen biasanya disebut pH sedapat mungkin
digunakan untuk mengetahui pengaruhnya pada kecepatan dan tingkat pertumbuhan dari mikroorganisme. Semua mikroorganisme mempunyai pH
optimum, dimana mereka dapat tumbuh baik, pH minimum dimana sebagian besar reaksinya asam, dimana mereka akan tumbuh, dan pH maksimum
dimana sebagian besar reaksinya alkali atau basa yang memungkinkan mereka tumbuh.
Filamen-filamen cendawan dapat berubah-ubah pada berbagai pH. Pada umumnya sebagian besar fungi tumbuh baik antara pH 3.0 sampai pH
7.0. Walaupun ada yang dapat tumbuh pada pH 2.0 dan kurang dari pH 2.0 Smith, 1994.
E. Karbohidrat
Karbohidrat digolongkan kedalam monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Hal ini tergantung pada nomor dari satuan
monosakarida yang menjalin membentuk molekul.
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis menjadi satuan karbohidrat sederhana, monosakarida adalah unit dasar karbohidrat dari
metabolisme seluler. Disakarida adalah gabungan dari monosakarida baik yang sama atau berbeda ketika terhidrolisis. Disakarida sering digunakan oleh
tumbuhan atau hewan untuk melakukan transport monosakarida dari satu sel ke sel lain. Oligosakarida mempunyai 2 sampai 6 monosakarida yang terjalin.
Oligo berasal dari kata Yunani, oligos yang berarti kecil atau sedikit. Oligosakarida bebas jarang ditemukan di alam. Polisakarida adalah makro
molekul yang pokok yang dapat terhidrolisis menjadi satuan-satuan monosakarida yang banyak. Polisakarida sangat penting bagi pedukung
struktural terutama pada tanaman dan sebagai tempat penyimpanan monosakarida dimana sel menggunakannya sebagai energi.
Glukosa merupakan bagian terpenting monosakarida. Glukosa adalah aldohexosa dan ditemukan pada keadaan bebas dijaringan tanaman atau
hewan. Glukosa merupakan komponen dari disakarida sukrosa, maltosa dan latosa.
Disakarida merupakan Karbohidrat yang disusun dari dua unit monosakarida yang dihubungkan oleh hubungan glikosida. Dua disakarida
terpenting yang ditemukan pada keadaan bebas di alam adalah sukrosa dan latosa. Sukrosa umum dikenal dengan sebutan gula meja yang terdapat di
seluruh dunia tumbuhan Hein, Best dan Pattison, 1984. Pada tumbuhan bentuk senyawa yang diakumulasi sebagai hasil
fotosintesis adalah sukrosa atau pati. Gula heksosa bebas separti glukosa dan fruktosa dijumpai dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah pada sel-sel
fotosintetik. Sebaliknya pada sel-sel non-fotosintetik glukosa dan fruktosa banyak dijumpai. Sukrosa berfungsi sebagai sumber energi pada sel
fotosintetik dan dapat ditranslokasikan melalui pembuluh floem ke jaringan yang sedang tumbuh Lakitan, 2000.
III. BAHAN DAN METODE
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Kehutanan dan Laboratorium Rekayasa Bioproses Pusat Antar Universitas PAU
Bioteknologi IPB, dalam jangka waktu Oktober 2003 - Februari 2004.
B. Bahan dan Alat
Bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian adalah isolat biakan murni Rhizoctonia sp. merupakan hasil isolasi dari bagian daun tanaman
Toona sureni , spiritus, alkohol 70, NaOH 1, HCl 1, aquades, media
PDA Potato Dextrose Agar, media PSA Potato Sucrose Agar, media PDL Potato Dextrose Liquid dan PSL Potato Sucrose Liquid. Peralatan yang
digunakan meliputi, erlenmeyer, boks isolasi Laminar Air Flow, bunsen, cawan petri, otoclaf, shaker, pisau, pengaduk, kain penyaring, kapas, tisu, cork
borer , alumunium foil, plastic wrap, jarum ose, korek api, kertas saring, oven,
timbangan analitik, mikroskop, gelas preparat, gelas penutup, kamera focus,
pH meter, alat titrasi, alat tulis, alat hitung serta software pengolah data. C. Metode Penelitian
1. Persiapan a. Sumber cendawan
Isolat yang dipergunakan adalah isolat murni cendawan Rhizoctonia sp. yang diisolasi dari daun tanaman Toona sureni yang menunjukkan gejala
penyakit hawar daun pada pesemaian Perhutani Pongpoklandak di Cianjur, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Isolasi dilakukan dengan menanam
miselium berwarna putih dari permukaan daun yang terserang, kemudian diperbanyak pada medium PDA Potato Dextrose Agar dalam cawan petri
dan dimurnikan.
b. Pemurnian dan peremajaan
Pemurnian dan peremajaan biakan dilakukan sehingga diperoleh biakan yang homogen, bebas dari kontaminasi dan memiliki viabilitas yang
cukup tinggi.