Pengaruh Macam Media terhadap Pertumbuhan Rhizoctonia sp.

Secara umum media yang baik untuk pertumbuhan harus memenuhi persyaratan berikut: mempunyai semua nutrisi yang mudah digunakan oleh organisme, mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan dan derajat kemasaman pH yang sesuai, tidak mengandung zat-zat yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dikehendaki, steril dan terlindung dari kontaminasi Fardiaz, 1987.

1. Pengaruh Macam Media terhadap Pertumbuhan Rhizoctonia sp.

Moore 1972 menjelaskan akan pentingnya unsur karbon bagi cendawan, karena cendawan membutuhkan unsur karbon dalam jumlah yang besar daripada unsur-unsur esensial yang lain dan karbon merupakan nutrisi yang pokok dan terpenting pada cendawan. Hal ini terlihat dari sekitar 50 dari berat cendawan selnya terdiri atas karbon. Senyawa organik ini dipergunakan sebagai struktur utama dalam penyediaan energi untuk sel pada proses oksidasi dan beberapa senyawa organik yang digunakan oleh cendawan sebagai sumber karbon adalah karbohidrat monosakarida, gula alkohol, polisakarida dan oligosakarida, asam organik dan karbondioksida. Dari semua itu, yang terpenting adalah karbohidrat. Cendawan mempunyai kemampuan yamg tinggi dalam menggunakan sumber karbon yang berbeda. Macam media, yaitu PDL dan PSL, berpengaruh nyata. Pada media PDL miselia tumbuh hampir dua kali dibandingkan pada media PSL. Hal tersebut terjadi juga pada media agar PDA dengan memberikan pertumbuhan miselia dua kali lebih tinggi dari media PSA. Bahan dasar media PDL dan PDA menggunakan sumber karbon dekstrosaglukosa, sedangkan media PSL dan PSA menggunakan sumber karbon sukrosa dalam susunan medianya. Glukosa merupakan komponen dari disakarida sukrosa, maltosa dan laktosa. Disakarida merupakan karbohidrat yang disusun dari dua unit monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Dua disakarida terpenting yang ditemukan pada keadaan bebas di alam adalah sukrosa dan laktosa. Sukrosa dikenal dengan sebutan gula meja yang terdapat di seluruh dunia tumbuhan Hein et al., 1984. Cendawan mampu memanfaatkan berbagai bentuk sumber karbon untuk pertumbuhan dan perkembangan. Sumber karbon tersebut terdiri dari molekul kecil seperti gula, alkohol dan asam organik sampai polimer besar seperti protein, lipid, polisakarida dan lignin. Sumber karbon memberikan dua fungsi essensial di dalam fisiologi jamur dan organisme heterotrofik lain, yaitu: 1 mensuplai kebutuhan karbon untuk sintesis komponen kritis seperti karbohidrat, protein, lipid, dan asam nukleat, dan 2 oksidasinya menyediakan sumber energi untuk menjalankan fungsi yang sesuai menyangkut proses penting bagi kehidupan jamur Garraway dan Evans, 1984. Sebagian besar jenis cendawan menggunakan monosakarida, tetapi tidak dapat menggunakan molekul yang lebih besar yang terdiri atas subunit monosakarida yang sama. Sebagai contoh, Rhizopus nigricans, tumbuh kurang baik pada sukrosa tetapi subur pada glukosa atau fruktosa. Hal ini berkaitan dengan ketidakmampuan dari jamur ini menghidrolisis disakarida. Suatu jenis fungi mungkin mempunyai kemampuan untuk menggunakan sumber karbon tertentu untuk pertumbuhan vegetatif, tetapi tidak mampu menggunakannya untuk produksi struktur khusus Garraway dan Evans, 1984. Pada umumnya fungi mampu untuk merombak karbohidrat dan bahan- bahan organik lainnya dengan reaksi enzimatik sehingga membuatnya lebih mudah untuk asimilasi Butler dan Jones, 1955. Kebutuhan cendawan akan karbohidrat lebih besar dari pada nutrisi lainnya, akan tetapi sumber nitrogen juga harus dipenuhi. Secara alami Deuteromycetes memiliki kemampuan genetik mensintesis enzim untuk dapat memakai karbon dari berbagai macam sumber, salah satu diantaranya adalah selulosa, sumber karbon yang jumlahnya melimpah Barnett dan Hunter, 1998.

2. Pengaruh pH Media terhadap Pertumbuhan Rhizoctonia sp.