Media biakan dapat digunakan untuk tujuan: 1 menumbuhkan dan memelihara suatu biakan mikroorganisme, 2 mempelajari pengaruh
mikroorganisme terhadap suatu zat yang terdapat dalam media atau sebaliknya dan 3 untuk mendapatkan zat-zat yang dihasilkan oleh
mikroorganisme Fardiaz, 1987.
Cendawan dapat dibiakkan pada berbagai jenis substrat. Meskipun demikian sebenarnya tidak ada satu macam substrat pun yang sesuai untuk
membiakkan semua jenis cendawan, karena keperluan nutrisi untuk tiap jenis cendawan berbeda. Beberapa cendawan dapat tumbuh dengan baik
pada medium yang mengandung beberapa bahan organik, sedang cendawan yang lain memerlukan zat-zat kimia tertentu Dharmaputra et al., 1989.
Menurut Dharmaputra et al. 1989, untuk isolasi cendawan digunakan empat macam medium, yaitu:
1.
Medium umum adalah medium yang mengandung kebutuhan pokok
penunjang pertumbuhan sebagian besar mikroorganisme. 2.
Medium semi selektif ialah medium yang mengandung nutrsi dalam
jumlah minimum yang sanggup menunjang pertumbuhan mikroorganisme tertentu.
3. Medium selektif ialah medium yang dimodifikasi dengan pangaturan pH
medium atau dengan menambah zat penghambat, sehingga pertumbuhan jenis organisme tertentu yang tidak dikehendaki dihambat.
4. Media diferensial adalah media yang mengandung zat-zat kimia tertentu
sehingga memungkinkan untuk membedakan berbagai spesies mikroorganisme. Media ini digunakan untuk mengisolasi dan
mengidentifikasi mikroorganisme tertentu. 2. Kebutuhan Cendawan
Smith 1994, menyatakan cendawan dapat berada dimana-mana dan termasuk spesies yang dapat tumbuh dengan variasi lingkungan yang luas
dengan menggunakan kumpulan-kumpulan substrat baik secara alaminatural maupun buatan manusia. Beberapa diantaranya adalah jenis yang spesifik
atau sampai sekarang belum diketahui keperluan nutrisinya untuk pertumbuhan, oleh karena itu mereka tidak dapat tumbuh pada media kultur.
Secara umum cendawan tumbuh baik pada media yang diformulasikan dari bahan-bahan alami yang didapat dari tempat mereka diisolasi.
Smith 1994, menjelaskan bahwa syarat-syarat untuk pertumbuhan bagi cendawan mungkin bervariasi dari satu jenis dengan jenis dari genus
dan spesies lainnya, walaupun kultur diperuntukkan bagi pertumbuhan yang baik pada medium yang sama. Sumber-sumber untuk suatu isolat dapat
memberikan petunjuk untuk kondisi pertumbuhan yang sesuai, sehingga pemilihan pada media khusus untuk pertumbuhan biasanya dikembangkan
selama beberapa tahun dan hasil dari pengalaman. Pada sebagian besar pekerjaaan, standarisasi untuk formula media diperlukan. Media akan
mempengaruhi morfologi koloni dan warna, walaupun struktur khusus terbentuk dan mempengaruhi penyimpanan isolat.
3. Susunan media
Untuk penyusunan media biakan bagi setiap mikroorganisme, tujuan utamanya adalah memberikan suatu campuran dengan syarat zat gizi yang
berimbang dan pada konsentrasi yang dapat memungkinkan pertumbuhan yang baik. Medium yang seluruhnya terdiri dari zat gizi yang ditentukan
secara kimiawi disebut medium sintetis. Medium yang berisi bahan-bahan kimia yang komposisinya tidak diketahui disebut medium kompleks Stanier
et al., 1982.
Menurut susunannya, medium dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu medium alam, medium semi sintetik dan medium sintetik. Medium alam
mempunyai komposisi nutrisi yang tidak diketahui dengan pasti tiap waktu karena dapat berubah-ubah dalam bahan yang digunakan dan bergantung
bahan asalnya. Medium semi sintetik terdiri atas bahan hasil pertanian dan juga bahan kimia yang komposisinya telah diketahui dengan pasti, contohnya
adalah Agar Dextrose Kentang ADKPDA. Dalam medium sintetik dan medium semi sintetik dapat diulang secara tepat Dharmaputra et al., 1989.
Susunan media mencerminkan kebutuhan dasar mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembangbiak bagi mahluk hidup. Oleh karena itu media
harus mengandung air, sumber karbon atau energi, unsur hara dan faktor
tumbuh Fardiaz, 1987.
Air merupakan komponen utama protoplasma. Disamping itu merupakan wahana bagi masuknya nutrisi kedalam sel dan keluarnya sekresi
maupun ekskresi dari dalam sel, serta diperlukan untuk berlangsungnya reaksi enzimatik didalam sel. Air terbaik yang digunakan dalam pembuatan
media adalah air suling Fardiaz, 1987.
Sumber karbon biasanya merupakan gula sederhana, misalnya dekstrosa. Meskipun demikian untuk tujuan tertentu dapat pula digunakan
karbohidrat kompleks sebagai sumber karbon, misalnya selulosa. Meskipun dalam jumlah sedikit, unsur hara seperti natrium, kalium, kalsium, fosfor,
magnesium, besi mangan, tembaga, seng, klor dan kobalt dapat dikatakan diperlukan oleh organisme. Dengan demikian media biakan pun harus
tersusun dari unsur hara tersebut dalam jumlah yang kecil Fardiaz, 1987.
Faktor tumbuh adalah komponen seluler esensial yang tidak dapat di sintesis sendiri oleh mikroorganisme dari sumber karbon dan nitrogennya.
Komponen ini dapat berupa asam amino atau vitamin Fardiaz, 1987. D. Derajat Kemasaman
Menurut Sarles et al. 1956, reaksi dari medium diperlihatkan pada bagian konsentrasi ion hidrogen biasanya disebut pH sedapat mungkin
digunakan untuk mengetahui pengaruhnya pada kecepatan dan tingkat pertumbuhan dari mikroorganisme. Semua mikroorganisme mempunyai pH
optimum, dimana mereka dapat tumbuh baik, pH minimum dimana sebagian besar reaksinya asam, dimana mereka akan tumbuh, dan pH maksimum
dimana sebagian besar reaksinya alkali atau basa yang memungkinkan mereka tumbuh.
Filamen-filamen cendawan dapat berubah-ubah pada berbagai pH. Pada umumnya sebagian besar fungi tumbuh baik antara pH 3.0 sampai pH
7.0. Walaupun ada yang dapat tumbuh pada pH 2.0 dan kurang dari pH 2.0 Smith, 1994.
E. Karbohidrat