bila ada penjelasan lain. Lazimnya penjelasan ini berupa garis di bawah angka terakhir yang masih bisa dianggap penting. Contohnya: 45.000 m 5 angka
penting, 67.000 km3 angka penting
Angka nol di sebelah kiri angka bukan nol, tetapi tidak didahului angka bukan nol bukan angka penting. Contoh: 0,00245 m
3
3 angka penting.
2.4.8.1 Berhitung dengan Angka Penting
Misalkan kita hendak menghitung luas sebuah persegi panjang yang panjang dan lebarnya diketahui masing-masing 4,23 cm dan 9,45 cm. Kalau kita
menuruti cara
berhitung biasa,
kita akan
menghitungnya sebagai
. Pada
penghitungan ini, panjangnya hanya memiliki 3 angka penting, tetapi hasilnyaluasnya memiliki 6 angka penting. Jelas hal ini tidak masuk akal sebab
hasilnya memiliki ketelitian yang lebih tinggi daripada sumbernya. Yang masuk akal, hasilnya harus memiliki 3 angka penting pula. Berhitung dengan hasil-hasil
pengukuran itu memang memiliki aturan. Aturan tersebut antara lain seperti berikut:
Hasil penjumlahan atau pengurangan hasil-hasil pengukuran harus dibulatkan
ke kolom yang mengandung angka pertama yang diragukan.
Hasil perkalian atau pembagian hasil-hasil pengukuran harus dibulatkan
sehingga memiliki angka penting sebanyak faktor perkalian yang tersedikit 235,0807 253,1
456,17 23,456
415,591 415,59
angka pentingnya.
Hasil perpangkatan yang merupakan hasil pengukuran harus dibulatkan
sehingga memiliki angka penting sebanyak hasil yang dipangkatkan itu.
Bila hasil pengukuran ditarik akarnya, hasilnya memiliki angka penting
sebanyak hasil yang ditarik akarnya itu.
Bila hasil pengukuran dibagi atau dikalikan dengan bilangan eksak, hasilnya
memiliki angka penting sebanyak hasil pengukuran yang dikalikan itu.
Bila angka eksak dibagi angka eksak, hasilnya boleh dituliskan sesuai
keperluan.
Acuan Pembulatan Angka Penting adalah sebagai berikut: 1
Bila angka yang akan dibuang itu lebih kecil dari 5, maka angka disebelah
kiri angka yang akan dibuang itu besarnya tetap. 2
Bila angka yang akan dibuang itu lebih besar dari 5, maka angka disebelah kiri angka yang akan dibuang itu harus ditambah 1.
3 Bila angka yang akan dibuang adalah 5, tetapi angka-angka di sebelah kanan
5 itu tidak semuanya nol, maka angka di sebelah kiri 5 itu ditambah 1. 4
Bila angka yang akan dibuang adalah 5, tetapi angka-angka di sebelah kanan 5 itu semuanya nol, maka angka disebelah kiri 5 itu harus ditambah 1 bila
angka itu angka ganjil. Kalau angkanya genap, angka itu tetap dipertahankan.
2.5 Kerangka Berfikir