Efisiensi Teknis Analisis Finansial

2.5 Efisiensi Teknis

Menurut Bishop dan Toussaint 1979, efisiensi teknis diartikan sebagai perbandingan dari nilai-nilai hasil output terhadap nilai-nilai input. Konsep efisiensi dalam ilmu ekonomi produksi pada dasarnya mencakup tiga pengertian, yaitu efisiensi teknis, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi. Menurut Hanafiah dan Saefudin 1983, diacu dalam Suharto 2003, efisiensi teknis berarti pengendalian fisik daripada produksi dan dalam term ini mencakup prosedur, teknis, dan besarnya skala operasi dengan tujuan penghematan fisik. Penghematan fisik meliputi mengurangi kerusakan waste, mencegah merosotnya suatu produk dan menghemat tenaga kerja. Penghematan fisik mengakibatkan pengurangan ongkos. Konsep efisiensi teknis merupakan konsep hubungan rasio input-output pada suatu proses produksi, baik dalam satuan fisik atau nilai kombinasi keduanya tanpa secara teknis memperhatikan keuntungan maksimum. Terhadap hal ini yang penting adalah memaksimumkan produk rata-rata input tertentu dan jika ini tercapai, maka secara teknis proses produksi telah efisien Dwianto 1991, diacu dalam Fauziyah 1997. Ada beberapa kriteria teknis, untuk menilai efisiensi teknis suatu unit penangkapan ikan. Suharto 2003 mengukur efisiensi teknis unit penangkapan Gillnet dengan kriteria teknis yaitu, produksigross tonage kapal, produksikekuatan mesin, produksibahan bakar, produksijumlah ABK, dan produksiluas jaring gillnet. Sedangkan untuk menghitung efisiensi teknis unit penangkapan rawai tuna long line dengan kriteria teknis produksigross tonage kapal, produksikekuatan mesin, produksibahan bakar, produksijumlah ABK, dan produksipanjang main line. Kriteria teknis yang digunakan oleh Fauziyah 1997 untuk menghitung efisiensi teknis unit penangkapan jaring cucut liongbun adalah produksi totaltahun, produksi totalgt kapaltahun, produksi totaljumlah triptahun, produksi totaljumlah hari lauttahun, produksi totalHP kapaltahun, produksi totaljumlah jaringtahun. 13

2.6 Analisis Finansial

Analisis finansial penting artinya dalam memperhitungkan insentif bagi orang-orang yang turut serta dalam menyukseskan pelaksanaan proyek. Sebab, tidak ada gunanya untuk melaksanakan proyek yang menguntungkan dilihat dari sudut perekonomian sebagai keseluruhan, jika para petani yang menjalankan aktivitas produksi tidak bertambah baik keadaannya Kadariah et al. 1999. Menurut Gittinger 1986 ada enam tujuan utama analisis finansial, yaitu: 1 Menilai pengaruh proyek terhadap para petani, perusahaan swasta dan umum, badan-badan pelaksana pemerintah dan pihak lain yang turut serta dalam proyek tersebut; 2 Menilai penggunaan sumberdaya yang terbatas secara efisien; 3 Penilaian insentif bagi orang atau badan yang ikut serta dalam proyek; 4 Menghasilkan suatu rencana yang menggambarkan keadaan finansial dan sumber-sumber dana berbagai peserta proyek serta proyek itu sendiri; 5 Mengikuti koordinasi konstribusi finansial dari berbagai peserta proyek; dan 6 Menilai kecakapan dalam mengelola keuangan. Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Perbandingan tersebut meliputi ketersedian dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus Umar 2003. Menurut Mulyadi 2005, nilai aset inventaris tetap atau tidak bergerak dalam satu unit penangkap disebut juga sebagai modal. Pada umumnya untuk satu unit penangkap modal terdiri atas alat-alat penangkap, kapal atu sampan, alat-alat pengolahan atau pengawet di dalam kapal, dan alat-alat pengangkut laut carier. Kadariah et al. 1999 menyebutkan dalam analisis finansial yang diperhatikan ialah hasil untuk modal saham equity capital yang ditanam dalam proyek yang harus diterima oleh para nelayan, pengusaha, perusahaan swasta, suatu badan pemerintah, atau siapa saja yang berkepentingan dalam pembangunan proyek. Hasil finansial sering juga disebut ”private returns”. 14 Menurut Kadariah et al. 1999, salah satu pendekatan analisis yang digunakan dalam analisis finansial adalah analisis usaha. Analisis usaha meliputi analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan biaya Revenue Cost Ratio , Payback Period PP dan Return of Invesment ROI. Analisis usaha terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya-biaya yang tetap dikeluarkan meskipun tidak ada output yang dihasilkan, diartikan sebagai biaya tetap. Biaya-biaya variabel adalah biaya-biaya karena pertambahan input- input variabel. Biaya tersebut akan dibebankan hanya apabila produksi itu berlangsung dan jumlah dari biaya-biaya ini akan tergantung pada macam input yang digunakan. Biaya-biaya tetap ditambah dengan biaya variabel sama dengan biaya total. Biaya total penting di dalam memperhitungkan penerimaan bersih karena penerimaan bersih sama dengan penerimaan total dikurangi biaya total Bishop dan Toussaint 1979. 15 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat