Tabel 4 Produksi setiap trip unit penangkapan muroami di Pulau Pramuka tahun 2007
No Nama Kapal
Produksitrip kg Pelabuhanpemasaran
1
Sumber Laut 200 Kg
Muara Angke
2 Pandi Jaya I
500 Kg Muara Angke
3 Pandi Jaya II
100 Kg Muara Angke
4
Cahaya Laut 250 Kg
Muara Angke
5 Zakaria
200 Kg Muara Angke
6 Diana Putra
350 Kg Muara Angke
7
Jamal Saputra 300 Kg
Muara Angke
8 Primadona
250 Kg Muara Angke
9 Pandi Jaya III
50 Kg Muara Angke
10
Indah Lestari 150 Kg
Muara Angke
11 Neneng
200 Kg Muara Angke
Sumber : Suku Dinas Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu 2007
4.4 Musim penangkapan ikan
Aktivitas penangkapan di Pualu Pramuka dipengaruhi oleh musim yang berlangsung di laut setiap tahunnya. Ada tiga musim yang berpengaruh terhadap
kegiatan penangkapan ikan di Kepulauan Seribu khususnya di Pulau Pramuka, yaitu musim timur, musim barat, dan musim peralihan.
Musim barat terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret. Keadaan angin kencang dan berombak besar serta arus yang kuat. Pada musim ini
nelayan jarang melaut dan memilih tinggal di rumah. Kalaupun melaut, daerah penangkapannya tidak jauh dari Pulau Pramuka yaitu di sekitar perairan Pulau
Pramuka. Keadaan alam yang buruk inilah menyebabkan hasil laut pada akhir tahun menurun.
Musim timur berlangsung dari bulan Juni hingga bulan September. Keadaan ombak relatif sedang sehingga semua alat tangkap dapat dioperasikan
dan dapat bekerja dengan hasil tangkapan cukup baik. Alat tangkap yang baik hasil tangkapannya salah satunya adalah muroami. Musim peralihan terjadi pada
bulan April hingga bulan Mei dan bulan Oktober sampai dengan bulan November. Pada musim ini kondisi peraiaran sangat tenang. Arah angin umumnya bervariasi
dengan kecepatan lemah sehingga semua alat tangkap dapat dioperasikan dengan
28
hasil yang cukup bagus. Pada musim peralihan nelayan lebih intensif untuk melakukan aktivitas penangkapan sebagai persiapan tidak melaut di musim barat.
4.5 Daerah penangkapan ikan
Nelayan di Pulau Pramuka mengoperasikan alat tangkapnya di sekitar Kepulauan Seribu yang merupakan daerah cukup potensial dalam usaha
penangkapan ikan. Nelayan yang mengoperasikan alat tangkap dengan tujuan untuk menangkap ikan pelagis memilih daerah penangkapan di perairan terbuka
dengan kedalaman lebih dari 20 m. Nelayan yang mengoperasikan alat tangkap dengan tujuan ikan karang konsumsi maupun ikan karang hias daerah
penangkapnnya adalah daerah terumbu karang dengan kedalaman kurang dari 20 m.
Waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu daerah penangkapan ikan tergantung dari jarak yang ditempuh. Jarak tempuh menuju lokasi penangkapan
ikan tergantung dari kekuatan kapal dan perbekalan yang disiapkan oleh nelayan.
4.6 Hasil tangkapan dan pemasarannya