8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Layanan Bimbingan TIK
Saat ini dunia telah memasuki era informasi yang berkembang dan terus berkembang. Informasi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh semua
kalangan baik instansi pemerintah maupun swasta. Teknologi yang berkembang menyediakan kesempatan yang besar untuk pengembangan manajemen
pendidikan dan proses pembelajaran yang berkualitas di sekolah melalui pemanfaatan TIK. Dengan demikian TIK memiliki potensi yang sangat besar
untuk mentransformasikan seluruh aspek pendidikan di sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, peran guru TIK dan guru KKPI perlu
dioptimalkan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Guru TIK dan guru KKPI dalam pelaksanaan kurikulum 2013 difungsikan menjadi Guru layanan bimbingan
TIK. Tidak terlepas dari layanan bimbingan TIK sebagai Proyek Rintisan
berbasis kurikulum 2013, tentu terdapat bukti kongkrit guna memperkuat pelaksanaan tersebut yaitu dengan adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014. a.
Kewenangan Pembimbingan TIK Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 Pasal 2 tentang Peran Guru TIK dan KKPI menyatakan bahwa guru TIK wajib memiliki kualifikasi akademik
sarjana S-1 atau diploma empat D-IV dalam bidang teknologi informasi dan memiliki sertifikat pendidik dalam bidang TIK atau KKPI.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 28 Ayat 2, Kualifikasi akademik diartikan sebagai tingkat pendidikan minimal yang
harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah danatau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. Kualifikasi dalam dunia pendidikan tentunya diharapkan mampu mendorong seseorang untuk memiliki keahlian secara khusus berdasarkan
derajat kelulusan. Dengan adanya peraturan kualifikasi akademik sarjana S-1 atau
diploma empat D-IV dalam bidang teknologi informasi dan memiliki sertifikat pendidik dalam bidang TIK atau KKPI diharapkan seorang guru
TIK dapat menguasai materi bidang TIK atau KKPI dengan baik agar mampu membimbing dan memfasilitasi sesama guru khususnya kepada guru mata
pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional untuk mempersiapkan pembelajaran dengan baik sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan
dengan lancar. b.
Peran dan Kewajiban Guru TIK Sebagai guru profesional dalam pelaksanaan kurikulum 2013
memiliki peran dan kewajiban sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 yaitu memfasilitasi sesama guru
pada SMPMTs, SMAMA, SMKMAK, atau yang sederajat dalam
menggunakan TIK untuk persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah.
Dalam proses belajar mengajar, peran guru sangat penting. Sesuai Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 4
menegaskan guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Guru berperan mentransfer ilmu pengetahuan ke
peserta didik. Guru juga dituntut memberikan pendidikan karakter dan menjadi contoh karakter yang baik bagi anak didiknya. Guru harus mampu
menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan dalam melaksanaan pembelajaran.
Untuk itu, guna kelancaran proses belajar mengajar Guru menggunakan TIK sebagai persiapan, pelaksanaan, dan penilaian
pembelajaran agar dapat lebih efektif dalam pemanfaatan waktu. Maka, perlu ada pembimbingan dan fasilitasi dari guru TIK kepada guru mata pelajaran
lain agar dapat memanfaatkan teknologi yang ada secara baik dan maksimal, selain itu agar guru mata pelajaran lain dapat memperoleh pengalaman dalam
penggunaan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. c.
Beban Kerja Dalam pelaksanaan tugas, guru TIK harus memenuhi beban kerja
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 yaitu Guru TIK memberikan fasilitasi bagi guru dan tenaga
kependidikan SMPMTs, SMAMA, SMKMAK secara terprogram, dengan ketentuan minimal 2 dua kali pertemuan setiap semester, secara
klasikalkelompok dan melakukan fasilitasi individual pada hari kerja berdasarkan kesepakatan dengan teman guru dan tenaga administrasi.
Banyaknya materi yang harus disampaikan kepada peserta didik dan keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran dapat berakibat pada
kurangnya pembimbingan TIK terhadap guru mata pelajaran lain, untuk itu perlu diadakan pembimbingan secara terprogram, workshop, dan musyawarah
guru agar dapat memberikan solusi mengenai permasalahan TIK dalam proses belajar mengajar.
d. Hak Guru TIK
Dalam pelaksanaan tugas, guru TIK harus memenuhi beban kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68
Tahun 2014 yaitu mendapatkan tunjangan profesi dan angka kredit. Guru TIK akan mendapatkan tunjangan profesi apabila telah
bersertifikat pendidik dan melaksanakan pemenuhan beban kerja, kewajiban kerja, dan telah din
ilai kinerja dengan hasil minimal “Baik”. Selain itu, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabaran Fungsional Guru dan Angka Kreditnya pada Pasal 1 Ayat 7, Angka kredit adalah satuan nilai
dari tiap butir kegiatan danatau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan
dan jabatan. Hal ini tentunya apabila guru TIK telah memfasilitasi guru mata
pelajaran lain untuk mencari, mengolah, menyiapkan, mendistribusikan,
menyajikan, menginformasikan serta memanfaatkan data dan informasi dalam berbagai cara untuk persiapan, pelaksanaan dan penilaian
pembelajaran untuk mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis TIK dan dibuktikan dengan laporan hasil kerja yang ditandatangani oleh
kepala sekolah, maka guru TIK akan mendapatkan angka kredit. Dengan adanya layanan bimbingan TIK, selain membantu guru mata
pelajaran lain, dapat juga untuk membantu siswa dan tenaga kependidikan dalam pemanfaatan TIK sebagai alat bantu proses belajar mengajar. Materi
atau bahan ajar mata pelajaran yang luas dapat menjadikan peserta didik mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar sehingga antara siswa
satu dengan siswa lainnya akan mendapat pemahaman yang berbeda. Oleh karena itu, dengan adanya layanan bimbingan TIK diharapkan mampu
mempermudah guru mata pelajaran untuk menerangkan materi menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang ada di sekolah.
2.2. Kurikulum 2013