Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE Analisa Perhitungan OEE Six Big Losses

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE

Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan mesin Sheeter selama periode April 2010 - Maret 2011. Pengukuran Overall Equipment Effectiveness ini merupakan kombinasi dari faktor waktu dan kecepatan produksi mesin. Selama periode April 2010 – Maret 2011 nilai OEE yang diperoleh mesin Sheeter adalah : 1. Selama periode April 2010 – Maret 2011 diperoleh nilai Overall Equipment Effectiveness OEE berkisar antara 43,37 sampai 71,14 . Hal ini jauh dari keadaan ideal ≥ 85. Nilai OEE tertinggi pada mesin Sheeter hanya dicapai pada bulan Januari 2011 sebesar 71,14 , dengan rasio availability 81,94 , performance efficiency 92,75 dan rate of quality product 93,6 .

6.2. Analisa Perhitungan OEE Six Big Losses

Analisa OEE six big losses agar perusahaan mengetahui faktor apa dari keenam faktor six big losses yang memberikan kontribusi terbesar yang mengakibatkan rendahnya efektivitas penggunaan mesin Sheeter yang menjadi perioritas utama untuk diperbaiki. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1. Persentase Faktor Six Big Losses Mesin Sheeter Periode April 2010- Maret 2011 No Six Big Losses Total Time Losses Jam Persentase Kategori Kriteria Six Big Losses

1 Breakdown Loss

546,50 42,52 A Mesin Sheeter rusak secara tiba-tiba 2 IdlingMinor Stoppages Loss 287,61 22,38 Mesin Sheeter berhenti berulang-ulang 3 Reject Loss 278,21 21,64 B Mesin Sheeter menghasilkan produk tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang sudah ditentukan 4 Reduced Speed Losses 121,84 9,48 C Penurunan kecepatan produksi 5 SetupAdjusment 51,20 3,98 Mesin dihentikan untuk penyesuaian terhadap fungsi mesin 6 YieldScrap Loss Reduced 0 0 Mesin menghasilkan produk tidak memenuhi spesifikasi kualitas sebelum mencapai kondisi produksi yang stabil Total 1285,36 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari persentase faktor six big losses mesin Sheeter periode April 2010- Maret 2011 tersebut perusahaan dapat membuat kebijakan sebagai berikut : 1. Perbaikan terhadap faktor six big losses kategori A yaitu Breakdown Loss dan IdlingMinor Stoppages Loss lebih ditingkatkan daripada faktor six big losses kategori C yaitu Reduced Speed Losses, SetupAdjusment dan YieldScrap Loss Reduced. Universitas Sumatera Utara 2. Untuk faktor six big losses kategori A dibutuhkan perbaikan yang lebih ketat dibanding faktor six big losses kategori B dan C. Dari tabel tersebut diatas, kemudian dapat dibuat diagram pareto seperti terlihat pada Gambar 6.1. Gambar 6.1. Diagram Pareto Six Big Losses Mesin Sheeter Periode April 2010-Maret 2011

6.3. Analisa Diagram Sebab Akibat