YieldScrap Loss Perhitungan OEE Six Big Losses 1. Downtime Losses

Tabel 5.15. Reject Loss Mesin Sheeter Periode April 2010 – Maret 2011 Bulan Loading Time Jam Ideal Cycle Time JamKg Reject Kg Reject Time Jam Reject Loss April 2010 225 0,00166 12.417 20,61 9,16 Mei 2010 207 0,00166 15.593 25,88 12,50 Juni 2010 247,4 0,00166 13.954 23,16 9,36 Juli 2010 295 0,00166 18.463 30,65 10,39 Agustus 2010 309 0,00166 22.176 36,81 11,91 September 2010 335 0,00166 12.074 20,04 5,98 Oktober 2010 355,4 0,00166 7.370 12,23 3,44 November 2010 386 0,00166 18.093 30,03 7,78 Desember 2010 339,7 0,00166 17.176 28,51 8,39 Januari 2011 351 0,00166 10.278 17,06 4,86 Pebruari 2011 139 0,00166 5.231 8,68 6,25 Maret 2011 166,6 0,00166 14.769 24,52 14,72 Sumber : Hasil Pengolahan Data

2. YieldScrap Loss

Yieldscrap loss adalah kerugian yang timbul selama proses produksi belum mencapai keadaan produksi yang stabil pada saat proses produksi mulai dilakukan sampai tercapainya keadaan proses yang stabil, sehingga produk yang dihasilkan pada awal proses sampai keadaan proses stabil dicapai tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang diharapkan. Untuk mengetahui persentase faktor yieldscrap loss yang mempengaruhi efektivitas penggunaan mesin. Digunakan rumusan sebagai berikut : Yield Loss = 100 Time Loading Scrap x time cycle Ideal x Untuk Mesin Sheeter bulan April 2010 : Yield Loss = 100 225 x 0,00166 x = 0 Universitas Sumatera Utara Dengan cara yang sama dilakukan untuk periode berikutnya dan dapat dilihat pada tabel 5.16. Tabel 5.16. Yieldscrap Loss Mesin Sheeter Periode April 2010 – Maret 2011 Bulan Loading Time Jam Ideal Cycle Time JamKg Scrap Kg Scrap Time Jam YieldScrap Loss April 2010 225 0,00166 Mei 2010 207 0,00166 Juni 2010 247,4 0,00166 Juli 2010 295 0,00166 Agustus 2010 309 0,00166 September 2010 335 0,00166 Oktober 2010 355,4 0,00166 November 2010 386 0,00166 Desember 2010 339,7 0,00166 Januari 2011 351 0,00166 Pebruari 2011 139 0,00166 Maret 2011 166,6 0,00166 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE

Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan mesin Sheeter selama periode April 2010 - Maret 2011. Pengukuran Overall Equipment Effectiveness ini merupakan kombinasi dari faktor waktu dan kecepatan produksi mesin. Selama periode April 2010 – Maret 2011 nilai OEE yang diperoleh mesin Sheeter adalah : 1. Selama periode April 2010 – Maret 2011 diperoleh nilai Overall Equipment Effectiveness OEE berkisar antara 43,37 sampai 71,14 . Hal ini jauh dari keadaan ideal ≥ 85. Nilai OEE tertinggi pada mesin Sheeter hanya dicapai pada bulan Januari 2011 sebesar 71,14 , dengan rasio availability 81,94 , performance efficiency 92,75 dan rate of quality product 93,6 .

6.2. Analisa Perhitungan OEE Six Big Losses

Analisa OEE six big losses agar perusahaan mengetahui faktor apa dari keenam faktor six big losses yang memberikan kontribusi terbesar yang mengakibatkan rendahnya efektivitas penggunaan mesin Sheeter yang menjadi perioritas utama untuk diperbaiki. Universitas Sumatera Utara