Penerimaan Lateks Cair Pengenceran Pencetakan Penggilingan Koagulum Pengasapan dan Pengeringan Sheet

2.6.2.2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk menambah mutu produk, tetapi tidak terdapat dalam produk akhir. Bahan penolong yang diperlukan adalah air yang digunakan untuk mengencerkan lateks sampai mencapai DRC 14-15 , larutan asam semut sebanyak 8,20 Kg Ton KK dengan konsentrasi 5 digunakan sebagai penggumpal, dan amoniak gas sebanyak 1,2 KgTon KK digunakan sebagai pengawet.

2.6.2.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan yang digunakan adalah kayu bakar yang dimasukkan ke tungku pengasapan diperlukan sebanyak 3,00 M 3 Ton KK, Premium sebanyak 750 literTon KK di gunakan sebagai perekat, talk powder sebanyak 3 KgTon KK sebagai anti jamur dan Cat hitam sebanyak 0,009 KgTon KK sebagai pelabelan.

2.6.3. Uraian Proses

Pada dasarnya, uraian proses produksi pada Pabrik RSS PTPN. II Persero Kebun Batang Serangan ini terdiri dari beberapa tahapan. Adapun uraian proses produksinya adalah :

1. Penerimaan Lateks Cair

Kegiatan awal dari proses produksi pembuatan Lateks Cair ini dimulai dari penerimaan Lateks. Di Afdeling yang diangkut dengan truk menggunakan tangki-tangki, yang di timbang dengan Jembatan Timbang yang ada di kebun, kemudian dilakukan pembongkaran lateks dari tangki truk dalam bak Universitas Sumatera Utara penampungan lateks cair, penyaringan lateks dari kebun dan pengenceran lateks dengan air sampai mencapai kadar KK Karet Kering yang dikehendaki.

2. Pengenceran

Lateks yang diencerkan dimasukkan ke dalam bak koagulasi. Busa yang terbentuk di permukaan lateks dibuang, lalu ditambahkan larutan asam semut dengan konsentrasi 5 . Setelah dilakukan pengadukan secara merata dan hati- hati, koagulasi tersebut disisipkan plat-plat pemisah untuk membentuk lembaran- lembaran getah beku dan didiamkan selama 3-5 jam. Kemudian proses penggilingan dilakukan setelah kekerasan koagulum cukup. Limbah yang terbentuk dari proses koagulasi lateks ini berupa air buangan dari bak koagulasi.

3. Pencetakan

Lateks yang sudah ditambahkan dengan larutan asam semut 5 maka lateks siap untuk dicetak di dalam bak pencetakan dengan bantuan plat alumunium. Kemudian didiamkan selama 3-5 jam untuk digiling.

4. Penggilingan Koagulum

Koagulum seterusnya digiling dengan mesin penggiling yang biasa disebut Mesin Sheeter. Silinder gilingan terakhir memiliki permukaan yang berkembang sebagai alat pencetak lembar yang dihasilkan. Tebal sheet yang keluar dari mesin giling ini antara 3 mm sampai 3,5 mm. Mesin giling ini selain untuk mencetak lembar sheet juga untuk mengeluarkan air dari dalam koagulum, maka limbah yang terbentuk di dalam proses ini adalah air yang mengandung asam semut, selanjutnya sheet dibilas di bak pembilasan kemudian sheet tersebut digantung dan diangin-anginkan di bambu dan disusun di lori. Universitas Sumatera Utara

5. Pengasapan dan Pengeringan Sheet

Lembar sheet yang sudah ditiriskan dan diangin-anginkan lalu diasap dalam ruang pengasapan. Proses pengasapan ini dilakukan selama 120 jam dengan suhu di dalam rumah asap bervariasi seperti yang di bawah ini : Hari I = 40 C - 45 C Hari II = 45 C - 50 C Hari III = 50 C - 55 C Hari IV = 55 C - 60 C Hari V = 60 C - 65 C Sumber panas dan asap berasal dari tungku di bawah rak-rak pengasapan dan bahan bakar yang digunakan adalah kayu karet tua.

6. Sortasi