37
Satu konsep penting yang diperkenalkan Maslow adalah perbedaan antara kebutuhan dasar dan kebutuhan tumbuh. Kebutuhan dasar fisiologis, rasa aman, cinta
dan penghargaan adalah kebutuhan yang penting untuk kebutuhan fisik dan psikologis dan kebutuhan ini harus dipenuhi. Sekali kebutuhan ini dipenuhi, motivasi
seseorang untuk memenuhi kebutuhan ini surut. Sebaliknya, kebutuhan tumbuh, seperti kebutuhan untuk mengetahui dan memahami sesuatu, menghargai keindahan
atau menumbuhkan dan mengembangkan apresiasi penghargaan dari orang lain, tidak pernah dapat dipenuhi seluruhnya. Dalam kenyataannya, semakin orang dapat
memenuhi kebutuhan mereka untuk mengetahui dan memahami dunia di sekeliling mereka, motivasi belajar mereka dapat menjadi semakin besar dan kuat.
2.6. Pemanasan global atau global warming
Pemanasan global atau global warming dapat diartikan sebagai meningkatnya temperatur atau suhu rata-rata di atmosfer, laut dan daratan di bumi. Penyebab dari
peningkatan yang cukup drastis ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batubara, minyak bumi yang diolah menjadi bensin, minyak tanah, avtur maupun
pelumas atau oli dan gas alam sejenisnya yang tidak dapat diperbaharui. Pembakaran dari bahan bakar fosil ini melepaskan korbondioksida dan gas-gas lainnya yang
dikenal sebagai gas rumah kaca ini, semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari matahari yang dipancarkan ke bumi Rusbiantoro, 2008:6.
Pemanasan global adalah suatu istilah yang menunjukan adanya kenaikan rata- rata temperatur bumi yang kemudian menyebabkan perubahan iklim. Bumi yang
lebih hangat dapat menyebabkan perubahan siklus hujan, kenaikan permukaan air laut
Universitas Sumatera Utara
38
dan beragam dampak pada tanaman, kehidupan liar dan manusia. Ketika para ahli ilmu pengetahuan berbicara mengenai permasalahan perubahan iklim, yang menjadi
pusat perhatian adalah pemanasan global yang disebabkan ulah manusia. Penghasil terbesar dari pemanasan global ini adalah negara-negara industri,
seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, China dan lain-lain yang berada di belahan bumi utara. Pemanasan global ini dapat terjadi karena pola
konsumsi dan gaya hidup masyarakat negara-negara tersebut yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk negara selatan yang kebanyakan adalah negara berkembang.
Meskipun kontribusinya pada pemanasan global tidak setinggi negara-negara industri. Negara-negara berkembang juga ikut menghasilkan karbondioksida dengan
meningkatnya industri-industri dan perusahaan tambang dengan bahan baku migas, batubara dan terutama berbahan baku fosil.
Menurut ramalan di tahun 2100, para ilmuwan menyatakan bahwa banyak pulau-pulau kecil di Indonesia yang akan tenggelam. Beberapa daerah dengan iklim
yang hangat, seperti di negara-negara tropis akan menerima curah hujan yang lebih tinggi, tetapi tanah juga akan lebih cepat kering. Kekeringan tanah ini akan merusak
tanaman, bahkan menghancurkan suplai makanan di beberapa tempat di dunia. Hewan dan tanaman yang tidak mampu bermigrasi ke tempat lain atau beradaptasi
dengan Perubahan Iklim ini akan musnah dan punah Rusbiantoro, 2000:8. Dahulu semua perubahan iklim berjalan secara alami. Tetapi dengan adanya
revolusi industri manusia mulai mengubah iklim dan lingkungan tempatnya hidup melalui tindakan-tindakan agrikultural dan industri. Revolusi industri adalah saat
dimana manusia mulai menggunakan mesin untuk mempermudah hidupnya. Revolusi
Universitas Sumatera Utara
39
ini dimulai sekitar 200 tahun lalu dan mengubah gaya hidup manusia. Sebelumnya, manusia hanya melepas sedikit gas ke atmosfer, namun saat ini dengan bantuan
pertumbuhan penduduk, pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan, manusia mempengaruhi perubahan komposisi gas di atmosfer.
Sekilas penggunaan listrik tidak ada kaitannya dengan pemanasan global. Menurut perhitungan World Wide Fund 2008, sekitar sepertiga gas rumah kaca
berasal dari sektor energi ini. Di Indonesia sebagian besar pembangkit listrik masih berbahan bakar fosil, terutama batubara. Pembangkit listrik ini melepas gas
Karbondioksida ke udara secara terus-menerus dalam jumlah yang melimpah, karena kita memang mengkonsumsi listrik tanpa henti. Makin boros kita memakai listrik,
makin banyak gas rumah kaca yang kita hasilkan.
Universitas Sumatera Utara
40
BAB III METODE PENELITIAN