20
hari yang terasa begitu mencolok perbedaannya, belum lagi temperatur udara di siang hari yang terasa begitu panas.
Hal yang sama juga dirasakan oleh masyarakat di kota-kota besar di Indonesia, seperti halnya Kota Medan dan secara khusus pada Kelurahan Babura, Kecamatan
Medan Baru. Kelurahan Babura merupakan salah satu daerah pemukiman padat, baik dari segi jumlah penduduknya, transportasi, lalu lintas, pusat perbelanjaan, sarana
pendidikan, dan segala aktifitas masyarakat lainnya. Masyarakat di Kelurahan Babura termasuk dalam tipe masyarakat perkotaan karena letaknya yang berada tidak jauh
dari pusat Kota Medan. Kelurahan Babura juga merupakan wilayah pemukiman ”elit” yang memiliki intensitas penggunaan alat-alat listrik dan bahan bakar minyak yang
tinggi. Hal ini disebabkan karena sebahagian besar dari masyarakatnya memiliki mobilitas tinggi sehingga tingkat penggunaan terhadap alat-alat elektronik maupun
bahan bakar minyak berada pada tingkat yang tinggi. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitiannya di Kelurahan Babura,
Kecamatan Medan Baru, Kota Medan dengan judul ”Pola Konsumsi Masyarakat dan Perilaku Hemat Energi” pada masyarakat perkotaan.
1.2. Perumusan Masalah
Sesuai dengan pemaparan latar belakang di atas, adapun perumusan masalah yang dibuat adalah :
1. Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat terhadap perilaku hemat energi?
Universitas Sumatera Utara
21
2. Seberapa besar tingkat konsumsi masyarakat mempengaruhi terjadinya
pemanasan global global warming? 3.
Sejauhmana tingkat kesadaran masyarakat mempengaruhi masyarakat dalam merealisasikan perilaku hemat energi?
4. Apakah pola konsumsi masyarakat mempengaruhi dasar atau pertimbangan
dalam pemilihan barang-barang yang menggunakan energi?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat terhadap perilaku hemat energi.
2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat konsumsi masyarakat mempengaruhi
terjadinya pemanasan global global warming. 3.
Untuk mengetahui sejauhmana tingkat kesadaran masyarakat mempengaruhi masyarakat dalam merealisasikan perilaku hemat energi.
4. Untuk mengetahui apakah pola konsumsi masyarakat mempengaruhi dasar atau
pertimbangan dalam pemilihan barang-barang yang menggunakan energi.
1.4. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan mampu untuk memberikan manfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, terlebih lagi untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Untuk itu, yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
22
1. Manfaat Teoritis
Untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan lengkap serta menjawab persoalan yang telah dibuat. Kemudian untuk dijadikan sebagai bahan informasi bagi
khalayak luas, khususnya bagi masyarakat di Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan mengenai perilaku hemat energi.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis dan hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan referensi dari hasil penelitian dan dapat
dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti berikutnya yang ingin mengetahui lebih dalam lagi terkait dengan penelitian sebelumnya. Kemudian untuk
dijadikan sebagai bahan informasi bagi khalayak luas, khususnya juga bagi masyarakat itu sendiri tentang perilaku hemat energi.
3. Manfaat Bagi Penulis
penelitian ini dapat mengasah kemampuan penyusun dalam membuat karya tulis ilmiah dan melatih untuk membiasakan diri untuk membuat dan membaca
karya tulis orang lain. Melalui penelitian ini juga dapat menambah wawasan penyusun mengenai masalah isu lingkungan sosial yang sedang diteliti.
1.5. Kerangka Teori