Defenisi Konsep Operasional Variabel

26 Bertambahnya kendaraan dengan sangat cepat sementara ruas jalannya tidak mampu lagi menampung, menjadi masalah utama di kota-kota besar. Sehingga terjadi kemacetan lalu lintas. Ini berdampak buruk bagi kualitas udara karena pencemaran semakin tinggi dan berkurangnya ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kota untuk membersihkan udara. Masalahnya akan berlanjut kepada gangguan kesehatan bagi masyarakat, minimal menimbulkan infeksi saluran pernafasan. Saat ini masih sekitar 45 penduduk Indonesia yang belum dapat menikmati listrik. Kelompok yang memiliki akses listrik justru melakukan gaya hidup boros tanpa menyadari bahwa listrik adalah komoditas yang terbatas dan selayaknya dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. Permintaan listrik yang kian meningkat dan boros, sementara kapasitas pembangkit listrik yang ada terbatas mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik yang bergilir. Kegiatan edukasi publik tentang pentingnya penggunaan listrik secara efisien, seperti menghemat listrik dan penggunaan peralatan elektronik dengan daya kecil dengan kualitas yang baik perlu terus dilakukan dengan sasaran berbagai kelompok, termasuk kelompok anak-anak dan anak muda agar tidak terjadi pemanasan global global warming.

1.6. Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah yang terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide maupun gagasan Hasan, 2002:17. Untuk menjelaskan maksud dan pengertian konsep-konsep yang terdapat di Universitas Sumatera Utara 27 dalam penelitian ini, maka akan dibuat batasan-batasan konsep yang dipakai adalah sebagai berikut. 1. Pola Pola adalah sistem, cara kerja, bentuk atau struktur yang tetap Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007. 2. Konsumsi Konsumsi adalah suatu kegiatan yang mempunyai arti menggunakan, menghabiskan atau memakaian sesuatu untuk dihabiskan. Menurut Raymond Williams, seorang ekonom menegaskan bahwa seiring dengan proses kapitalisme, suatu tindakan konsumsi diartikan sebagai posisi yang berseberangan dengan tindakan produksi atau produsen Juliastuti, 2004. 3. Masyarakat Menurut Selo Sumardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek kajiannya adalah masyarakat perkotaan. Hal ini dikarenakan bahwa masyarakat perkotaan memiliki sifat materialis dan konsumerisme yang dianggap lebih mementingkan rasionalitas. Sifat rasional ini erat hubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Gemeinschaft Madjid, 2008. 4. Perilaku Hemat Energi Perilaku Hemat Energi merupakan suatu sikap positif dalam hal penggunaan energi listrik maupun Bahan Bakar Minyak BBM. Hal ini dilakukan karena Universitas Sumatera Utara 28 sat ini kondisi masyarakat yang cenderung konsumtif, terkait dengan penggunaan energi listrik dan Bahan Bakar Minyak BBM. Sosialisasi untuk memberikan pengertian kepada masyarakat sangat diperlukan, namun pelaksanaan sosialisasi tidak dapat berdiri sendiri. Peran serta masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan Warta PLN, 2008.

1.7. Operasional Variabel

Defenisi operasional adalah spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur atau memanipulasi suatu variabel. Defenisi operasional memberikan batasan atau arti suatu variabel dengan merinci hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut Sarwono, 2006:12. Dalam penelitian kuantitatif, secara umum terdiri dari 2 dua variabel, yaitu variabel terikat dependent dan variabel bebas independent. Dalam penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah sebagai berikut. 1. Pola Konsumsi Masyarakat X Pola Konsumsi Masyarakat menjadi variabel X atau variabel bebas independent yang merupakan variabel yang akan diteliti pengaruh terhadap masalah yang akan diajukan. Adapun yang menjadi indikator variabel dalam penelitian ini, yaitu : bentuk partisipasi masyarakat terhadap perilaku hemat energi, yaitu : 1. Pengetahuan atau pemahaman masyarakat tentang konsep hemat energi. Universitas Sumatera Utara 29 2. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap perilaku hemat energi, yaitu : a. Tinggi b. Sedang, dan c. Rendah 3. Intensitas atau tingkat konsumsi masyarakat terhadap barang-barang kebutuhan yang menggunakan energi, yaitu : a. Tinggi b. Sedang, dan c. Rendah 2. Perilaku Hemat Energi Y Perilaku hemat energi menjadi variabel Y atau variebel terikat dependent, yaitu variabel yang perubahannya dipengaruhi variabel lain. Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini, yaitu : keikutsertaan atau peran-serta masyarakat dalam penerapan perilaku hemat energi, yaitu : 1. Aktif, berkaitan dengan pemilihan barang-barang konsumsi yang ramah lingkungan dan frekuensi penggunaan berbagai alat atau sarana yang menggunakan energi maupun bahan bakar minyak dalam kehidupan sehari-hari, yaitu : a. Tinggi b. Sedang, dan Universitas Sumatera Utara 30 c. Rendah. 2. Pasif, menggunakan berbagai alat atau sarana yang menggunakan energi maupun bahan bakar minyak secara bebas tanpa mempertimbangkan efeknya terhadap lingkungan. Bagan Operasional Variabel Perilaku Hemat Energi Y Pola Konsumsi Masyarakat X Bentuk partisipasi masyarakat terhadap perilaku hemat energi, yaitu : 1. Pengetahuan atau pemahaman masyarakat tentang konsep hemat energi. 2. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap perilaku hemat energi, yaitu: a. Tinggi Keikutsertaan atau peran-serta masyarakat dalam penerapan perilaku hemat energi, yaitu : 1. Aktif, berkaitan dengan pemilihan barang-barang konsumsi yang ramah lingkungan dan frekuensi penggunaan berbagai alat atau sarana yang menggunakan energi maupun bahan bakar minyak dalam kehidupan sehari-hari, yaitu : Universitas Sumatera Utara 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Tingkat dan Pola Konsumsi Beras Masyarakat Kota Medan Serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus : Perumahan Taman Setia Budi Indah (TASBI) Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang; Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru; Kelurahan

4 73 95

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus Pemeliharaan Drainase Pada Kantor Kelurahan Sekip Kecamatan Medan Petisah Kota Medan)

1 65 85

Pergaulan Bebas(Studi Etnografis Perilaku Mahasiswa Kos-kosan di Kelurahan Titi Rante,Kecamatan Medan Baru,Kota Medan)

24 234 117

Persepsi Masyarakat Terhadap ”Kesemrawutan” Transportasi Di Kota Medan (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru)

3 40 80

Penelitian Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Tentang Pemakaian Obat Kumur Pada Ibu Rumah Tangga DI Kelurahan Sukaramai I Kecamatan Medan Area Kotamadya Medan

2 47 66

Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan Medan Baru Kota Medan

2 83 115

Analisis Pola Konsumsi Masyarakat Kota Medan

2 11 70

Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Lingkungan II Kelurahan Babura Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan

5 29 111

Inflasi dan Pola Konsumsi Masyarakat

0 0 3

Tingkat dan Pola Konsumsi Beras Masyarakat Kota Medan Serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus : Perumahan Taman Setia Budi Indah (TASBI) Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang; Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru; Kelurahan

0 0 12