2. Masalah mendasar perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi non material. Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi
kebutuhan fisikmateri yang dapat diukur dengan uang. PDB tidak menghitung output
yang tidak terukur dengan uang, misalnya ketenangan batin yang diperoleh dengan menyandarkan hidup pada norma-norma agamaspiritual.
3. PDB Indonesia, pada khususnya, yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik BPS hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena itu, statistik PDB
belum mencerminkan seluruh kegiatan perekonomian suatu negara. Misalnya sektor informal, seperti upah pembantu rumah tangga, kegiatan petani buah yang
langsung menjual produknya ke pasar.
2.3.5 Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern oleh W.W Rostow
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut Profesor W.W Rostow merupakan tahap pertumbuhan ekonomi yang memakai pendekatan sejarah dalam menjelaskan proses
perkembangan ekonomi. Ia membedakan adanya lima tahap pertumbuhan ekonomi, yaitu:
1. Masyarakat tradisional. Pada masa ini, umumnya, banyak tanah dapat digarap, skala dan pola
perdagangan dapat diperluas, manufaktur dapat dibangun dan produktivitas pertanian dapat ditingkatkan sejalan dengan peningkatan penduduk dan
pendapatan nyata. Tetapi fakta menunjukkan bahwa keinginan untuk menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi modern secara teratur dan
sistematis bertumbuh pada adanya suatu batas pagu yaitu tingkat iutput
Universitas Sumatera Utara
perkapita yang dapat dicapai. Bukan karena tidak adanya daya cipta dan pemabaharuan, namun karena tidak adanya saranan dan pandangan terhadap hal
tersebut. Struktur sosial masyarakat seperti itu bersifat jenjang, hubungan darah dan keluarga memainkan peranan yang menentukan., kekuasaan politik terpusat
di daerah, di tangan bangsawan pemilik tanah yang didukung oleh sekelompok serdadu dan pegawai negeri. Lebih dari 75 penduduk bergerak di bidang
pertanian. Pertanian biasanya menjadi sumber utama pendapatan negara dan bangsawan, yang kemudian dihamburkan untuk pembanguan candi atau
monumen lain serta pesta penguburan atau perkawinan atau untuk perang. 2. Prasyarat untuk tinggal landas.
Tahap kedua ini merupakan masa transisi dimana prasyarat-prasyarat pertumbuhan swadaya dibangun atau diciptakan dan secara perlahan diciptakan.
Prasyarat tinggal landas didorong atau didahului oleh empat kekuatan yaitu renesans
era pencerahan, kerajaan baru, dunia baru dan agama barureformasi. Kekuatan ini menempatkan “penalaran” reasoning, dan “ketidakpercayaan”
scepticism sebagai pengganti “kepercayaan” faith dan “kewenangan”
authority , mengakhiri feodalisme dan membawa ke kebangkitan negara
kebangsaan, menanamkan semangat pengembaraan yang menghasilkan berbagai penemuan baru dan pembaharuan serta timbulnya kaum borjuasi-golongan elit- di
kota-kota dagang baru. Kekuatan ini bersifat instrumental di dalam melahirkan perubahan sikap, harapan, struktur dan nilai-nilai social. Singkatnya, prasyarat-
prasyarat tersebut muncul tidak dari dalam tapi merupakan desakan dari luar. Pendidikan sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan modern.
Universitas Sumatera Utara
Manusia –manusia baru yang mau bekerja keras muncul memasuki sektor ekonomi swasta atau pemerintah atau kedua-duanya, manusia baru yang bersedia
menggalakkan tabungan dan mengambil resiko dalam mengejar keuntungan modernisasi. Investasi meningkat di bidang perhubungan, pengankutan dan di
bidang bahan mentah yang mempunyai daya tarik bagi negara lain sehingga jangkauan ke dalam dan keluar negeri meluas. Dimana-dimana muncul
perusahaan manufaktur yang menggunakan metode baru. Hal-hal ini dipengaruhi moleh perluasan modal, revolusi teknologi di bidang pertanian dan perluasan
impor termasuk impor modal yang dibiayai oleh produksi yang efisien dan pemasaran sumber alam untuk ekspor. Peranan faktor sosial dan politik berfungsi
sebagai kekutan potensial dalam melakukan masa transisi tersebut. 3. Tinggal landas.
Tahap tinggal landas merupakan titik yang menentukan di dalam kehidupan suatu masyrakat. Rostow juga mendefinisikan tinggal landas sebagai revolusi industri
yang bertalian secara langsung dengan perubahan radikal di dalam metode produksi yang dalam jangka waktu singkat menimbulkan konsekuensi yang
menentukan periode tinggal landas diduga tidak memakan waktu yang lama, kira- kira hanya dua dasawarsa. Syarat tinggal landas adalah:
a. kenaikan laju investasi produktif, misalnya 5-10 dari pendapatan nasionalproduk nasional neto.
b. Perkembangan salah satu atau beberapa sector manufaktur penting dengan laju pertumbuhan yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
c. Hadirnya secara cepat kerangka politik, sosial, dan organisasi yang menampung hasrat ekspansi di sektor modern tersebut dan memberikan
daya dorong pertumbuhan. Syarat lain tinggal landas adalah perkembangan salah satu atau bebrapa sektor
penting dalam perekonomian. Rostow menganggap perkembangan sektor penting itu sebagai “tulang punggung analitis” dari tahap pertumbuhan ekonomi tersebut.
Biasanya ada tiga sektor di dalam suatu perekonomian, yaitu: a. Sektor pertanian primer : kemungkinan inovasi atau menggarap sumber
baru atau yang belum tergarap menghasilkan laju pertumbuhan yang lebih tinggi daripada sektor ekonomi lainnya.
b. Sektor pertanian suplementer : pertumbuhan pesat terjadi sebagai konsekuensi
perkembangan sektor pertanian primer tersebut.
Pembangunan kereta api, misalnya adalah suatu sektor pertumbuhan primer dan perluasan industri di bidang besi, batu bara dan baja dapat
dianggap sebagai sektor suplementer. c. Sektor pertanian turunan : pertumbuhan terjadi dalam kaitan yang agak
tetap dengan pertumbuhan di bidang pendapatan nasional, penduduk, produksi industri atau beberapa variabel lain yang secara keseluruhan
meningkat agak cepat. 4. Dorongan menuju kedewasaan.
Rostow mendefinisikan sebagai tahap ketika masyarakat telah dengan efektif menerapkan serentetan teknologi modern terhadap keseluruhan sumber daya
mereka. Itu merupakan satu pertumbuhan swadaya jangka panjang yang
Universitas Sumatera Utara
merentang melebihi masa empat dasawarsa. Teknik produksi baru menggantikan teknik yang lama. Berbagai sector penting baru tercipta, tingkat investasi neto
lebih dari 10 pendapatan nasional dan perekonomian mampu menahan segala goncangan yang tak terduga. Pada waktu suatu negara berada dalam tahap
kedewasaan teknologi ada tiga perubahan penting terjadi, yaitu: a. Sifat tenaga kerja berubah. Ia berubah menjadi terdidik, orang lebih suka
tinggalhidup di kota daripada didesa, upah nyata mulai meningkat dan para pekerja mengorganisasikan diri untuk mendapatkan jaminan sosial
dan ekonomi yang lebih besar. b. Watak para pengusaha berubah. Pekerja kasar berubah menjadi manajer
efisien yang halus dan sopan. c. Masyarakat merasa bosan pada kewajiban internasioanl dan
menginginkan sesuatu yang baru menuju perubahan yang lebih jauh. 5. Era konsumsi tinggi.
Abad konsumsi massa besar-besaran ditandai dengan migrasi ke pinggiran kota, pemakaian mobil secara meluas, barang konsumsi dan peralatan rumah tangga
yang tahan lama. Pada tahap ini, keseimbangan perhatian masyarakat beralih dari penawaran kepada permintaan, dari persoalan produksi kepada persoalan
konsumsi dan kesajahetraan dalam arti luas. Tetapi ada tiga kekuatan yang nampak cenderung meningkatkan kesejafteraan di dalam tahap purna-dewasa ini,
yaitu: a. Penerapan kebijaksanaan nasional guna meningkatkan kekuasaan dan
pengaruh melampaui betas-batas nasional.
Universitas Sumatera Utara
b. Ingin memiliki satu negara dengan kesejahteraan dengan pemerataan pendapatan nasional yang lebih adil melalui pajak progresif, peningkatan
jaminan sosial dan fasilitas hiburan bagi para pekerja. c. Keputusan untuk membangun pusat perdagangan dan sektor penting
seperti mobil, rumah murah dan berbagai peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik dan sebagainya.
Kecenderungan kepada konsumsi besar-besaran, barang yang tahan lama, ketiadaan pengangguran dan peningkatan kesadaran akan jaminan sosial
membawa kepada laju peretumbuhan penduduk yang semakin tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji
hipotesis penelitian.
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memfokuskan kajian pada tiga variabel utama yaitu kurs valas, laju inflasi dan pendapatan perkapita.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan serta diolah dalam rangka penulisan skripsi ini ialah data sekunder. Data sekunder diperoleh dalam bentuk Time Series dalam
kurun waktu tahunan. Sumber data adalah data dari Biro Pusat Statistik BPS kota Medan, Bank Indonesia BI Kota Medan. Di samping itu, data lainnya yang mendukung
penelitian ini diperoleh dari sumber bacaan seperti, buletin penelitian, jurnal, majalah, dan buku bacaan.
3.3 Pengolahan Data
Penulis menggunakan program komputer E-Views 4.1 untuk mengolah data dalam skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara