yaitu harga emas resmi dipergunakan penguasa monter untuk menyelesaikan utang dengan mentransfer emas dan harga emas pasar bebas yang ditentukan
oleh kuatnya permintaan dan penawaran swasta tanpa campur tangan bank sentral. Dengan adanya harga emas pasar bebas ini, maka para spekulan beralih
ke mata uangnya yang nilainya masih rendah terhadap US sehingga kemampuan bank sentral untuk mempertahankan nilai tukar yang telah dipatok
dalam mengahadapi arus dana yang cepat sangat diragukan.
2.2 Impor. 2.2.1 Pengertian
Impor adalah arus masuk dari sejumlah barang-barang dan atau jasa ke dalam sebuah pasar suatu negara baik untuk keperluan konsumsi ataupun sebagai barang-barang modal
atau bahn baku produksi dalam negeri. Semakin besar impor suatu negara dari satu sis dianggap baik guna memenuhi kebutuhan akan barang ataupun jasa. Namun, di sis lain
hal tersebut berpeluang mematikan produksi barang atau jasa sejenis yang ada di dalam negeri dan juga dapat menguras cadangan devisa negara tersebut.
2.2.2 Kebijakan Impor.
Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor diartikan sebagai tindakan dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung,
terhadap importir dari luar negeri dimana akan mempengaruhi struktur, komposisi, dan kelancaran usaha dalam negeri yang ditujukan untuk melindungimendorong
pertumbuhan industri dalam negeri dan penghematan devisa negara dimana pada sisi
Universitas Sumatera Utara
berlawanan, tujuan utama yaitu kebutuhan masyarakat juga dapat terpenuhi. Kebijakan- kebijakan tersebut terdiri dari, antara lain:
a. Kebijakan Tariff Barrier: 1. Pembebasan bea masuktariff rendah adalah antara 0-5: dikenakan untuk bahan
kebutuhan pokok dan vital seperti beras, mesin-mesin vital, alat-alat pertahanankemanan militer, dan sebagainya.
2. Tarif sedang antara 5-20: dikenakan untuk barang setengah jadi dan barang- barang lain yang belum cukup diproduksi dalam negeri.
3. Tarif tinggi 20: dikenakan untuk barang-barang mewah dan barang-barang lain yang sudah cukup diproduksi di dalam negeri dan bukan kebutuhan pokok.
Tarif adalah pungutan bea masuk yang dikenakan atas barang impor yang masuk untuk dipakaidikonsumsi habis di dalam negeri. Dalam pelaksanaannya, sistemcara
pemungutan tariff bea masuk ini dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Bea harga Ad Volorem Tariff
Besarnya pemungutan bea masuk atas barang impor ditentukan oleh tingkat persentase tarif dikalikan harga CIF dari barang tersebut BM = tarif x Harga
CIF. Misalnya, harga CIF suatu barang X = 100 dan tariff bea masuknya 10, sedangkan kurs = Rp.10000USD. Maka pungutan bea masuknya = 10 x 100 x
Rp10000 = Rp.100000. Bea ini memiliki bersifat proporsional.
Keuntungannya adalah: 1. Dapat mengikuti perkembangan tingkat hargainflasi.
2. Terdapat diferensisasi harga produk seseuai dengan kualitasnnya.
Universitas Sumatera Utara
Kerugiannya adalah: 1. Memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintahan,
khususnya bea cukai karena memerlukan data dan perincian harga barang yang lengkap.
2. Sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga untuk perhitungan bea masuk antara importer dan bea cukai, sehingga dapat
menimbulkan kemacetan stagnasikemacetan arus barang di pelabuhan a. Bea spesifik Specific Tariff
Pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu dari barang impor. Di Indonesia sistem tarif ini digunakan sebelum tahun 1991. misalnya bea
masuk untuk: • Semen : Rp.3000 per ton.
• Sepatu : Rp.14500 per pasang. • Piring : Rp.5000 per lusin.
• Jeruk :Rp.500 per kg. Keuntungannya adalah:
1. Mudah dilaksanakan karena tidak memerlukan perincian harga barang sesuai kualitasnya.
2. Dapat digunakan sebagai alat nkontrol proteksi industri dalam negeri. Kerugiannya adalah:
1. Pengenaan tarif dirasakan kurang-tidak adil karena tidak membedakan hargakualitas.
2. Hanya dapat digunakan sebagai alat control proteksi yang bersifat statis.
Universitas Sumatera Utara
b. Bea campuran Compound Tariff Pungutan bea masuk ini merupakan campuran antara system bea spesifik dan bea
harga. Menurut tujuannya, kebijakan tarif bea masuk dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Tarif proteksi, yaitu pengenaan tariff bea masuk yang tinggi untuk mencegahmembatasi impor barang tertentu.
b. Tarif revenue, yaitu pengenaan tarif bea masuk yang bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara.
Berdasarkan tujuan tersebut maka fungsi tarif bea masuk adalah: a.
Fungsi mengatur regulerend, yaitu untuk mengatur perlindungan kepentinganekonomi industri dalam negeri.
b. Fungsi budgeter, yaitu sebagai salah satu sumber penerimaan negara.
c. Fungsi demokrasi, yaitu penetapan tarif bea masuk melalui persetujuan DPR.
d. Fungsi pemerataan, yaitu untuk pemerataan distribusi pendapatan nasional,
misalnya dengan pengenaan tarif bea masuk yang tinggi untuk barang mewah. b. Kebijakan Nontariff Barrier:
Kebijakan nontariff barrier adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan
internasional. Secara garis besar Nontariff Barrier dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Pembatasan Spesifik specific limtitation:
a. Larangan impor secara mutlak. b. Pembatasan impor atau quota system.
c. Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu.
Universitas Sumatera Utara
d. Peraturan kesehatankarantina. e. Peraturan pertahanan dan kemanan negara.
f. Peraturan kebudayaan. g. Perizinan imporimport licenses.
h. Embargo 2. Peraturan bea cukai customs administration rules
a. Tatalaksana impor tertentu procedure. b. Penetapan harga pabean customs value.
c. Penetapan kurs valas dan pengawasan devisa. d. Consulat formalities
e. Packaginglabeling regulations. f. Documentations needed.
g. Quality and testing standard. h. Pungutan administrasi
i. Tariff classification. 3. Government participation
1. Kebijakan pengadaan pemrintah. 2. Subsidi dan insentif impor.
3. Countervailing duties. 4. Domestic assistance programs.
5. Trade-diverting. 4. Import charges
1. Import deposits
Universitas Sumatera Utara
2. Suplementary duties .
3. Variable levies Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan
barang kuota impor dan pengeluaran barang kuota ekspor dari ke suatu negara untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Menurut ketentuan GATTWTO, sistem
kuota ini hanya dapat digunakan dalam hal sebagai berikut: 1. Untuk melindungi hasil pertanian.
2. Untuk menjaga keseimbangan Balance of Payment. 3. Untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional.
Macam-macam kuota impor: 1. Absoluteunilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak
tanpa negoisasi. 2. Negotiatedbilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan
atau perjanjian. 3. Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan
sistem tarif dan sistem kuota. 4. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertentu untuk melindungi
industri dalam negeri. Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan
kepada industri dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, fasilitas kredit, subsidi harga, dan lain-lainh yang bertujuan:
1. Menambah produksi dalam negeri. 2. Mempertahankan jumlah konsumsi dalam negeri.
Universitas Sumatera Utara
3. Menjual dengan harga yang lebih murah daripada produk impor. Kebijakan subsidi ini merupakan proteksi terhadap industri dalam negeri yang
tentunya mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan cara proteksi lainnya, yaitu: 1. Subsidi biasanya diberikan untuk barang kebutuhan pokok masyarakat banyak.
2. Subsidi biasanya bersifat transparan dan dapat dikontrol oleh masyarakat.
2.2.3 Rintangan-Rintangan Impor yang Bersifat Teknis.