negara sedang berkembang muncul karena adanya asumsi bahwa pasar gagal melaksanakan fungsinya market failure sehingga dibutuhkan intervensi pemerintah.
Namun, jika kebijakan pemerintah tersebut tidak diarahkan dengan baik maka justru akan mendorong munculnya kegagalan pemerintah government failure.
Hingga pertengahan tahun 1990-an, indonesia membangun ekonomi dengan pertumbuhan PDB sebesar 6-8 per tahun. Bagi beberapa pihak prestasi ini diartikan
sebagai keajaiban ekonomi Asia yang diimbangi dengan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada saat itu dan diimbangi juga dengan PDB perkapita meningkat
dari US 700 pada tahun 1990 menjadi hampir US 1200 pada tahun 1996.
4.3 Perkembangan Impor Barang Konsumsi di Indonesia.
Sebagaimana diketahui bahwa impor barang konsumsi Indonesia terdiri dari klasifikasi jenis barang, yaitu:
1. Makanan dan minuman untuk rumah tangga. 2. Bahan bakar dan pelumas olahan.
3. Alat angkutan bukan untuk produksi. 4. Barang konsumsi lainnya yang tahan lama, tahan setengah lama dan tidak tahan
lama. Perkembangan sektor industri pengolahan di dalam negeri terlihat pula
dampaknya terhadap komposisi barang konsumsi impor yang mengalami fluktuasi dipandang dari segi nilai. Dimana, hal ini dipengaruihi oleh besarnya kebutuhan
masyarakat terhadap jenis barang konsumsi dan juga dipengaruhi oleh fluktuasi kurs
Universitas Sumatera Utara
yang menentukan nilai mata uang yang digunakan untuk transaksi pembayaran dalam perdagangan barang-barang konsumsi tersebut.
Table 4.1. Perkembangan Nilai Impor Barang Konsumsi di Indonesia Periode 1980- 2007 US 000.000
Tahun Nilai
1980 1414.4
1981 807.1
1982 1236.3
1983 1726.2
1984 825.3
1985 380.5
1986 448.2
1987 460.6
1988 469.4
1989 688.6
1990 876.9
1991 958.4
1992 1212.8
1993 1146.1
1994 1430.2
1995 2350.2
1996 2805.9
1997 2166.3
Universitas Sumatera Utara
1998 1917.6
1999 2468.3
2000 2718.7
2001 2251.2
2002 2650.5
2003 2862.8
2004 3786.5
2005 4620.5
2006 4738.2
Sumber: Statistik Indonesia Berbagai edisi, Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. Realisasi impor barang konsumsi pada tahun 1980 berjumlah US 1414,4 juta
yang diikuti penurunan nilai yang tajam menjadi US 807,1 juta pada tahun berikutnya. Namun pada tahun 1982 dan 1983 mengalami kenaikan lagi sekitar 10-20. Namun
penurunan yang drastic terjadi dari tahun 1984-1988 yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang menekan jumlah ataupun volume impor barang konsumsi dimana telah
diberlakukannya swadaya masyarakat dalam bentuk makanan dan alat rumah tangga. Pada 1992, kembali terjadi kenaikan nilai impor barang konsumsi yang
menunjukkan peningkatan sebesar 27 sehingga mencapai US 1212,8 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh antara lain oleh meningkatnya impor beras, tekstil, makanan dan
minuman, tembakau dan olahannya, sabun dan kosmetik, serta impor barang konsumsi lainyya. Kenaikan impor beras berkaitan erat dengan kurang berhasilnya panen pada
tahun 1991. sedangkan impor alat-alat rumah tangga seperti yang menggunakan tenaga listrik, lampu dan perabot mengalami penurunan.
Universitas Sumatera Utara
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1998, tidak mendorong kenaikan nilai impor barang monsumsi sebesar 2.48 namun pada tahun
berikutnya mengalami kenaikan yang disebabkan oleh dampak krisis jangka panjang. Pada tahun 2000 nilai barang konsumsi sebesar US 2718,7 dan kembali mengalami
kenaikan yang tajam pada tahun 2004 yang disebabkan oleh bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia yang menyebabkan gagal panen dan kerusakan persediaan
barang konsumsi. Tetapi, kenaikan tidak juga berhenti walaupun bencana sudah berhenti. Pada tahun 2006 nilai impor barang konsumsi bernilai US 4962,8 yang disebabkan oleh
dampak dari impor makanan dan minuman, kosmetik, peralatan rumah tangga murah dan sebagainya dari berbagai negara importir.
Perkembangan nilai impor barang konsumsi di Indonesia dapat dilihat melalui grafik berikut ini:
Gambar 4.1: Grafik Perkembangan Nilai Impor Barang Konsumsi di Indonesia Periode 1990-2006.
1000 2000
3000 4000
5000
1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006
Perkembangan Nilai Impor Barang Konsumsi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Perkembangan Volume Impor barang Konsumsi di Indonesia Periode 1990-2007 Netto 000 M Ton
Tahun Volume
1990 584.0
1991 734.8
1992 1255.2
1993 799.5
1994 1899.8
1995 3396.3
1996 4355.0
1997 2338.3
1998 4158.6
1999 7324. 5
2000 5241.2
2001 4071.2
2002 5643.4
2003 4903.4
2004 4749.9
2005 5562.1
2006 5998.7
Sumber: Statistik Indonesia Berbagai edisi, Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS.