PILAR PENGENDALIAN DENGAN ALAT PERLINDUNG DIRI

Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Lapas dan Rutan 44 Cara penggunaan respirator partikulat medikal Langkah 1 Genggamlah respirator partikulat dengan satu tangan, posisikan sisi depan bagian hidung pada ujung jari-jari Anda, biarkan tali pengikat respirator partikulat menjuntai bebas di bawah tangan Anda. Langkah 2 Posisikan respirator partikulat di bawah dagu Anda dan sisi untuk hidung berada di atas. Langkah 3 Tariklah tali pengikat respirator partikulat yang atas dan posisikan tali agak tinggi di belakang kepala Anda di atas telinga. Tariklah tali pengikat respirator partikulat yang bawah dan posisikan tali di bawah telinga. Langkah 4 Letakkan jari-jari kedua tangan Anda di atas bagian hidung yang terbuat dati logam. Tekan sisi logam tersebut Gunakan dua jari dari masing-masing tangan mengikuti bentuk hidung Anda. Jangan menekan respirator partikulat dengan satuy tangan karena dapat mengakibatkan respirator partikulat bekerja kurang efektif. Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Lapas dan Rutan 45 Langkah 5 Tutup bagian depan respirator partikulat dengan kedua tangan, dan hati-hati agar posisi respirator partikulat tidak berubah. Langkah 5 a Pemeriksaan Segel positif Hembuskan napas kuat-kuat. Tekanan positif di dalam respitaror berarti tidak ada kebocoran. Bila terjadi kebocoran atur posisi dan atau ketegangan tali. Uji kembali kerapatan respirator partikulat. Ulangi langkah tersebut sampai respirator partikulat benar-benar tertutup rapat. Langkah 5 b Pemeriksaan Segel negatif Tarik napas dalam-dalam. Bila tidak ada kebocoran, tekanan negatif akan membuat respirator partikulat menempel ke wajah. Kebocoran akan menyebabkan hilangnya tekanan negatif di dalam respirator partikulat akibat udara masuk melalui celah-celah pada segelnya. Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Lapas dan Rutan 46 Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Lapas dan Rutan 47

BAB IV MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program, yang dilaksanakan secara berkala dan terus menerus. Pelaksanaan evaluasi dilakukan biasanya setiap enam bulan sekali. Monitoring dan evaluasi pencegahan dan pengendalian infeksi TB di Lapas dan Rutan merupakan bagian dari kegiatan Program TB, untuk itu pelaksanaanya dilakukan bersamaan dengan monitoring dan evaluasi terhadap program TB yang sudah ada dengan menggunakan beberapa indikator yang sama.

A. TUJUAN

Tujuan Monitoring dan Evaluasi pada pencegahan dan pengendalian Infeksi TB di Lapas dan Rutan adalah: 1. Memantau pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi TB di Lapas dan Rutan. 2. Menilai kemajuan terhadap pencapaian indikator program TB 3. Sebagai bahan penyusunan perencanaan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi TB di Lapas dan Rutan 4. Sebagai dasar pengambilan keputusan dan kebijakan dalam upaya meningkatkan pencegahan dan pengendalian infeksi TB di Lapas dan Rutan Indikator yang akan diukur, sebaiknya menggunakan indikator standar baik yang nasional maupun yang internasional, sehingga bisa mendapat angka pencapaian regionalnasional dan dibandingkan dengan negara-negara lain.

B. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi PPI TB di Lapas dan Rutan, adalah : Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Lapas dan Rutan 48 1. P engumpulan data dari laporan rutin TB pertriwulan 2. Data Program TB yang diperoleh dari pencatatan yang dikumpulkan secara rutin dan dilaporkan per triwulan oleh tim TB DOTS di Lapas dan Rutan 3. Pengamatan langsung pelaksanaan kegiatan observasi Assesment 4. Pengamatan secara langsung dilakukan Tim Pokja TB Pusat dan Wilayah serta Tim yang terkait secara berkala berdasarkan 4 aspek pencegahan dan pengendalian infeksi TB yaitu manajerial, administrasi, lingkungan dan alat perlindungan diri

C. TIM MONITORING DAN EVALUASI

Untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PPI TB di Lapas dan Rutan, diperlukan pelaksana yang memiliki kemampuan di bidang PPI TB. Adapun Tim Monitoring dan Evaluasi PPI TB di Lapas dan Rutan sebagai berikut: 1. Tingkat Pusat : - Tim POKJA TB Pusat Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan LIngkungan Kemenkes dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Mitra kerja terkait , bertugas sebagai penangggung jawab kegiatan Monev PPI TB di Lapas dan Rutan pada tingkat Nasional. - Waktu Pelaksanaan kegiatan pertemuan dilakukan sekali dalam setahun 2. Tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota : - Provinsi : Dinas Kesehatan Provinsi dan Kanwil Kemenkumham bertugas sebagai koordinator dan penanggung jawab kegiatan Monev PPI TB di tingkat Provinsi. Waktu Pelaksanaan kegiatan pertemuan dilakukan per enam bulan semester - KabupatenKota : Dinas Kesehatan KabupatenKota bertugas sebagai koordinator dan penanggung jawab kegiatan Monev PPI TB di tingkat KabupatenKota. Dinas Kesehatan Kabupaten Kota. Waktu Pelaksanaan kegiatan pertemuan dilakukan per enam bulan semester 3. Tingkat Lapas dan Rutan - Kepala Lapas dan Rutan bertugas sebagai penanggung jawab kegiatan Monev di tingkat Lapas dan Rutan Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Lapas dan Rutan 49 - Koordinator kegiatan di tingkat Lapas dan Rutan ditentukan sesuai dengan TIM TB DOTS.

D. TATACARA PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI