Kesehatan Petugas KEWASPADAAN STANDAR

Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Lapas dan Rutan 13 • Manajemen fasilitas pelayanan kesehatan harus promosi hygiene respirasietika batuk: • Promosi kepada semua petugas, pasien, keluarga dengan infeksi saluran napas dengan demam • Edukasi petugas, pasien, keluarga, pengunjung akan pentingnya kandungan aerosol dan sekresi dari saluran napas dalam mencegah transmisi penyakit saluran napas • Menyediakan sarana untuk kebersihan tangan alcohol handrub, wastafel dan sabun antiseptik, tisu towel, terutama area tunggu harus diprioritaskan

9. Praktek menyuntik yang aman

• Pakai jarum yang steril, sekali pakai, tiap kali penyuntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi. • Bila memungkinkan gunakan juga vial sekali pakai walaupun multidose. Jarum atau spuit yang dipakai ulang untuk mengambil obat dalam vial multidose dapat menimbulkan kontaminasi mikroba yang dapat menyebar saat obat dipakai untuk pasien lain.

10. Praktek pencegahan infeksi saat prosedur lumbal

punksi • Gunakan masker pada saat insersi kateter atau injeksi suatu obat kedalam area spinalepidural melalui prosedur lumbal punksi untuk mencegah transmisi droplet lora orofaring Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Lapas dan Rutan 14

C. KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI

Dibutuhkan untuk memutus mata rantai transmisi mikroba penyebab infeksi dibuat untuk diterapkan terhadap pasien yang diketahui maupun dugaan terinfeksi atau terkolonisasi patogen yang dapat ditransmisikan lewat udara, droplet, kontak dengan kulit atau permukaan terkontaminasi. Jenis kewaspadaan berdasarkan transmisi: 1. Kontak. 2. Melalui droplet 3. Melalui udara Airborne 4. Melalui common vehicle makanan, air, obat, alat, peralatan 5. Melalui vektor lalat, nyamuk, tikus Catatan: Suatu infeksi dapat ditransmisikan lebih dari satu cara.

1. Kewaspadaan transmisi kontak

Cara transmisi yang terpenting dan tersering menimbulkan infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan terdiri dari kontak langsung dan tidak langsung. Kontak langsung meliputi kontak permukaan kulit terlukaabrasi orang yang rentan petugas dengan kulit pasien terinfeksi atau kolonisasi. Transmisi kontak tidak langsung terjadi kontak antara orang yang rentan dengan benda yang terkontaminasi mikroba infeksius di lingkungan, instrumen, melalui mainan anak. Hal ini diterapkan terhadap pasien dengan infeksi atau terkolonisasi ada mikroba pada atau dalam pasien tanpa gejala klinis infeksi.

2. Kewaspadaan transmisi droplet

Diterapkan sebagai tambahan Kewaspadaan Standar terhadap pasien dengan infeksi diketahui atau suspek mengidap mikroba yang dapat ditransmisikan melalui droplet 5 µm . Droplet yang besar terlalu berat untuk melayang di udara