Pengendalian lingkungan Penatalaksanaan Linen

Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Lapas dan Rutan 12

7. Penempatan Pasien

• Tempatkan pasien yang potensial mengkontaminasi lingkungan atau yang tidak dapat diharapkan menjaga kebersihan kedalam ruang rawat yang terpisah. • Bila ruang isolasi tidak memungkinkan, upayakan agar prinsip pemisahan tetap terjadi. • Cara penempatan sesuai jenis kewaspadaan terhadap transmisi infeksi • WBP dan Tahanan dengan Suspek TB sebelum masuk mapenaling dipisahkandimasukan ruang isolasi hingga ditegakkan diagnosis • Kalau sudah conirm TB WBP dipisahkan dari yang non TB • Penempatan WBP yang TB diupayakan dimasukan dalam ruangan yang memiliki laju pertukaran udara perjam Air Change Rate per HourACH 12 ACH

8. Etika batuk Respiratory hygiene

Kunci PPI adalah mengendalikan penyebaran patogen dari pasien yang terinfeksi untuk transmisi kepada kontak yang tidak terlindungi. Untuk penyakit yang ditransmisikan melalui droplet besar dan atau droplet nuklei maka etika batuk harus diterapkan kepada semua individu dengan gejala gangguan pada saluran napas. Pasien, petugas, pengunjung dengan gejala infeksi saluran napas harus: • Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin • Pakai tisu, masker bedah kemudian buang ke tempat sampah, saputangan atau lengan bagian atas • Lakukan cuci tangan dengan sabun cair dan air yang mengalir selanjutnya dikeringkan dengan tisu sekali pakai Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Lapas dan Rutan 13 • Manajemen fasilitas pelayanan kesehatan harus promosi hygiene respirasietika batuk: • Promosi kepada semua petugas, pasien, keluarga dengan infeksi saluran napas dengan demam • Edukasi petugas, pasien, keluarga, pengunjung akan pentingnya kandungan aerosol dan sekresi dari saluran napas dalam mencegah transmisi penyakit saluran napas • Menyediakan sarana untuk kebersihan tangan alcohol handrub, wastafel dan sabun antiseptik, tisu towel, terutama area tunggu harus diprioritaskan

9. Praktek menyuntik yang aman

• Pakai jarum yang steril, sekali pakai, tiap kali penyuntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi. • Bila memungkinkan gunakan juga vial sekali pakai walaupun multidose. Jarum atau spuit yang dipakai ulang untuk mengambil obat dalam vial multidose dapat menimbulkan kontaminasi mikroba yang dapat menyebar saat obat dipakai untuk pasien lain.

10. Praktek pencegahan infeksi saat prosedur lumbal

punksi • Gunakan masker pada saat insersi kateter atau injeksi suatu obat kedalam area spinalepidural melalui prosedur lumbal punksi untuk mencegah transmisi droplet lora orofaring