Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Lapas dan Rutan
25
BAB III PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI TB
DI LAPAS DAN RUTAN
Penatalaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPI TB sangatlah penting peranannya untuk mencegah tersebarnya Mycobacterium tuberculosis ini. Hal ini penting dilaksanakan bukan
saja untuk mencegah penularan dari WBP dan Tahanan juga ke petugas. Situasi Lapas dan Rutan yang melebihi kapasitas, sanitasi lingkungan kurang memadai, pengendalian infeksi yang
belum dilaksanakan secara maksimal, dan tidak tersedianya sarana penunjang lainnya, dapat mengakibatkan peningkatan jumlah kasus TB dan tidak menutup kemungkinan timbul kasus
TB MDR. Sesuai dengan karakteristik penularan kuman TB melalui udara, maka kewaspadaan transmisi airborne menjadi fokus utama upaya PPI TB di Lapas dan Rutan.
Sebagai acuan dasar penatalaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi digunakan buku “Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya”, Kemkes 2011. Sedangkan sebagai acuan manajerial PPI TB dipakai buku “Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya”, Depkes 2008 serta “Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya”, Kemkes 2012. Materi yang
dimuat dalam Bab ini adalah khusus mengenai PPI TB di Lapas dan Rutan.
Selain ketiga acuan dasar diatas, dipakai juga sebagai acuan buku-buku WHO guidelines tentang Tuberculosis Infection Control, yaitu:
• World Health Organization.Joint WHOILO policy guidelines on improving health worker access to prevention, treatment and care services for HIV and TB,WHO 2010
• World Health Organization.WHO policy on TB infection control in health-care facilities, congregate settings and households. WHO 2009
• World Health Organization. Guidelines for the Prevention of Tuberculosis in Health Care Facilities in Resource-Limited Settings. Geneva, World Health Organization, 1999.