Akuntabilitas mengacu pada seberapa besar pejabat politik dan kegiatan organisasi publik tunduk pada pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.
2.3 Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kepegawaian
Orang yang mau bekerja untuk memenuhi kebutuhan berbentuk materi dan non materi. Oleh karena itu, harus dilaksanakan analisis kebutuhan-kebutuhan
dasar yang merupakan dasar motivasi seseorang untuk mampu bekerja dengan baik serta mensurvey keinginan-keinginan pegawai termasuk didalamnya adalah
kebutuhan-kebutuhan terhadap kompensasi yang diberikan instansi kepada pegawai sehingga termotivasi untuk bekerja lebih baik.
Menurut Zainun 2004:50, motivasi dan kemampuan untuk menghasilkan memang merupakan syarat pokok yang istimewa bagi manusia
yang langsung berpengaruh terhadap tingkat dan mutu kinerja. Konsepsi motivasi mempunyai peranan penting bagi seorang penanggung jawab dalam satu-satuan
organisasi untuk menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan segala daya dan potensi tenaga kerja yang ada ke arah pemanfaatan yang paling optimal sesuai
dengan dan dalam batas-batas kemampuan manusia dengan bantuan sarana-sarana dan fasilitas lainnya dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai.
Baron dan Greenberg 1990:90 “Motivation together with person’s ability combine to influence job performance”, artinya motivasi bersama dengan
kemampuan seseorang mempengaruhi kinerja pegawai. Motivasi pegawai dalam bekerja bergantung pada harapan yang ingin dicapai seseorang dari prestasi
kerjanya. Dengan harapan tersebut pegawai akan terdorong untuk menggunakan
kemampuan yang dimilikinya untuk menghasilkan kinerja yang mendukung tujuan dari badan usaha tersebut.
2.4 Kerangka Berpikir
Motivasi kerja memberikan kontribusi positif terhadap kinerja pegawai. Pegawai yang memiliki pendorong dalam bekerja akan termotivasi
untuk melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya yang akhirnya akan berdampak pada membaiknya kinerja pegawai. Pendapat Nimron 1996:46 yang
merupakan keadaan dimana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil-hasil tertentu berupa produktivitas, kehadiran, atau perilaku kerja
kreatifnya terhadap kinerja pegawai dijelaskan pada gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian
Motivasi Kerja X Kinerja Pegawai Y
Sumber : Nimron 1999:46
Keterangan: X
= variabel bebas Y
= variabel terikat = hubungan
Motivasi kinerja yang ada pada diri pegawai atau motivasi kerja pegawai yang dibangun dan diupayakan peningkatannya oleh Kepala Dinas