Hasil Analisis Keputusan Analisis Finansial.

pada suhu optimal aktivitas enzim akan meningkat tinggi dan dapat terjadi peningkatan aktivitas yang menghasilkan senyawa terlarut tinggi dan derajat viskositas dapat menjadi naik.

D. Hasil Analisis Keputusan

Data-data yang diperlukan untuk analisis keputusan adalah aspek kuantitas dan aspek kualitas. Aspek kuantitas meliputi nitrogen total, nitrogen terlarut, total padatan terlarut dan viskositas, sedangkan aspek kualitas meliputi rasa, aroma, dan kekentalan. Berdasarkan hasil pengujian organoleptik diperoleh hasil perlakuan terbaik dengan nilai tertinggi menurut kesukaan konsumen pada perlakuan hancuran bonggol nanas 15 dengan lama fermentasi 9 hari, dengan nilai kesukaan rasa 166,5, aroma 208, dan kekentalan 154,3. Produk kecap yang dihasilkan mempunyai kadar total nitrogen 2,04 , nitrogen terlarut 0,580 , total padatan terlarut 32.580 , viskositas 1.197 pcs dan untuk memenuhi syarat mutu kecap. Tabel 13. Hasil analisa keputusan Hancuran Lama N-Terlarut Total padatan Viskositas Rasa Aroma Kekentalan bonggol nanas fermentasi terlarut 10 5 2,232 27.432 1.040 49 41 50,5 7 2,535 30.559 1.157 59 47,7 60,5 9 2,635 31.804 1.187 70,5 60 70 15 5 2,310 28.577 1.067 94 100 97 7 2,542 31.309 1.167 117,5 139,5 123,5 9 2,747 32.280 1.237 166,5 208 154,3 20 5 2,422 29.789 1.147 85,5 83 93,8 7 2,580 32.580 1.197 114,5 133 120,5 9 2,870 33.064 1.247 143,5 168,5 127

E. Analisis Finansial.

Analisis finansial ditujukan untuk mengetahui tingkat kelayakan secara ekonomis dari proses produk kecap keong sawah. Pada penelitian ini dilakukan analisis financial untuk perlakuan yang telah memenuhi kriteria yang telah diharapkan yaitu pada perlakuan hancuran bonggol nanas 15 dengan lama hidrolisis 9 hari dan dengan kapasitas produksi 212.160 L tahun. Hasil perhitungan analisis finansial disajikan pada Lampiran 10. 1. Break Event Point BEP Break Event Point BEP menunjukkan nilai pada saat total angka penjualan sama dengan pengeluaran. Analisis finansial ini ditunjukkan untuk menentukan jumlah produk atau jumlah penghasilan yang harus dicapai agar tercapai titik impas penerimaan dan pengeluarannya sehingga dapat diketahui keadaan itu dalam waktu tertentu berdasarkan perhitungan pada Lampiran 11. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 11 diperoleh nilai BEP produk kecap keong sawah yaitu ; - Biaya Titik Impas = Rp. 174.803.166 - Prosen Titik Impas = 49,57 - Kapasitas Titik Impas = 105.3167 Bungkusthn. Pada titik BEP tersebut perusahaan menggunakan titik impas dimana produk kecap tersebut memperoleh keuntungan karena produksinya diatas kapasitas titik impas. Grafik BEP dapat dilihat pada Lampiran 12. 2. Net Present Value NPV Net present value NPV adalah selisih nilai investasi total biaya saat sekarang dengan nilai penerimaan bersih dimasa datang. Dari perhitungan dapat diketahui keadaan suatu perusahaan layak dilaksanakan NPV 0. Dari perhitungan Lampiran 11 diperoleh bahwa perhitungan NPV pada produk kecap keong sawah sebesar Rp. 465.935.420 yang berarti layak dilaksanakan. 3. Payback Period PP Payback Period PP menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam dalam suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. PP dari suatu investasi yang diusulkan lebih pendek daripada PP maksimal, maka usul investasi tersebut diterima. Berdasarkan Lampiran 11, diperoleh nilai PP sebesar 1 tahun 2 bulan. Umur ekonomis yang direncanakan selama 5 tahun. Hal ini berarti investasi pada proyek ini dapat diterima karena nilai PP kecil daripada umur ekonomis. 4. Internal Rate of Return IRR Internal rate of return IRR merupakan tingkat bunga yang menunjukkan persamaan nilai penerimaan bersih sekarang dengan jumlah investasi modal awal suatu proyek yang sedang dikerjakan. IRR juga berarti tingkat bunga yang dapat menyebabkan NPV = 0. Proyek ini dapat dilaksanakan jika IRR lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku di bank. Jadi nilai IRR diperoleh sebesar 25,6 yang berarti lebih tinggi dari suku bunga yang ada di bank dan layak untuk dilaksanakan. 5. Gross Benefit Cost Ratio Gross BC. Gross Benefit Cost ratio Gross BC adalah nilai perbandingan antara pendapatan dengan pengeluaran. Dari Lampiran 11 diperoleh nilai BC sebesar 1,8 dari perhitungan Gross BC ratio dapat diketahui keadaan suatu perusahaan tersebut layak dilaksanakan BC 1.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.

1. Terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan hancuran bonggol nanas dan lama fermentasi terdapat nitrogen terlarut, total padatan terlarut, viskositas, nilai kesukaan rasa dan aroma kecap keong sawah yang dihasilkan. 2. Hasil terbaik pada penelitian ini adalah pada penambahan hancuran bonggol nanas 15 dan lama fermentasi 9 hari, yang menghasilkan kecap keong sawah dengan criteria nitrogen terlarut 2,580 , total padatan terlarut 32,580 , viskositas 1,197 cps kesukaan terhadap rasa 166,5, kesukaan aroma 208, dan kesukaan terhadap kekentalan 154,3. 3. Hasil analisa finansial diperoleh kapasitas titik impas BEP produksi sebanyak 105.167 bungkusthn seharga Rp. 174.803.166 atau 49,57 , nilai Gross BC 1,8 , NPV sebesar Rp. 465.935.420, Payback Period PP perusahaan adalah selama 1 tahun 2 bulan dan Internal Rate of Return IRR adalah sebesar 25,6 .

B. Saran

Penulis menyarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan mengganti hancuran bonggol nanas dengan enzim murni dan lama hidrolisis yang tepat agar diperoleh kecap keong sawah yang lebih berkualitas