Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

18 “Suatu akta otentik ialah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan undang-undang oleh atau di hadapan Pejabat Umum yang berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat”. Berdasarkan ketentuan pasal tersebut diatas, maka suatu akta agar dapat dijadikan sebagai akta otentik harus memenuhi 3 persyaratan sebagai berikut: a. Akta itu harus dibuat “oleh” atau “dihadapan” seorang Pejabat Umum; b. Akta itu harus dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang; c. Pejabat Umum oleh atau dihadapan siapa akta itu dibuat, harus mempunyai wewenang untuk membuat akta itu. Setelah mengethui syarat-syarat pembuatan akta otentik, maka selanjutnya perlu diketahui bahwa akta-akta Notaris itu ada dua macam, yaitu: a. Akta yang dibuat oleh pejabat, yang disebut dengan akta relaas atau akta pejabat ambtelijke akten, misalnya: Akta Risalah Rapat Perseroan Terbatas yang dibuat oleh Notaris; Berita Acara pembukaan Safe-deposit box dari suatu Perseroan Terbatas Perbankan; Berita Acara penarikan Undian; Akta relaas atau akta pejabat itu menguraikan mengenai sesuatu tindakan yang dilakukan atau suatu keadaan yang dilihat atau disaksikan serta dialami oleh pembuat akta itu, yakni Notaris itu sendiri, dalam menjalankan jabatannya sebagai Notaris. Akta yang memuat uraian dari hal-hal yang dilihat dan disaksikan serta dialaminya itu dinamakan akta yang dibuat oleh Notaris sebagai Pejabat Umum. b. Akta yang dibuat dihadapan pejabat, yang sering disebut dengan akta partai partij acten, misalnya perjanjian sewa menyewa atas sebidang tanah berikut bangunan dari anggota masyarakat, akta jual-beli, akta hibah 19 uang, akta wasiat, surat kuasa dan lain-lain. Dalam akta partai ini dicantumkan keterangan-keterangan dari orang-orang yang bertindak sebagai pihak-pihak dalam akta itu. Akta partai berisikan cerita dari hal-hal yang terjadi karena perbuatan yang dilakukan oleh pihak lain dihadapan Notaris, artinya yang diterangkan atau diceritakan oleh pihak lain kepada Notaris dalam menjalankan jabatannya dan untuk keperluan itu, pihak yang bersaangkutan sengaja datang menghadap Notaris dan memberikan keterangan itu atau melakukan perbuatan hukum itu dihadapan Notaris, agar keterangan atau perbuatan itu dinyatakan oleh Notaris dalam suatu akta otentik. Dalam hubungannya dengan hal yang diuraikan diatas, maka yang pasti secara otentik pada akta partij terhadap pihak lain adalah: a. Tanggal dari akta itu; b. Tanda tangan-tanda tangan yang ada dalam akta itu; c. Identitas dari orang-orang yang hadir; d. Bahwa hal-hal yang tercantum dalam akti itu adalah sesuai dengan keadaan pada saat diterangkan oleh para penghadap kepada Notaris, agar dicantumkan dalam akta itu, sedangkan kebenaran dari keterangan- keterangan itu sendiri, hanya pasti antara pihak-pihak yang bersangkutan sendiri. Membuat akta partai acte partij inisiatif tidak berasal dari pejabat, melainkan dari pihak-pihak yang berkepentingan memberikan keterangan, sedangkan untuk akta pejabat acte ambtelijk, maka pejabatlah yang aktif membuat akta tersebut atas permintaan dari para pihak yang berkepentingan. Oleh