Teknik Analisa Data Pengujian Hipoteis

berarti bebas dari autokorelasi.  Jika nilai DW d L - atau DW 4 — d L berarti terdapat autokorelasi. d. Normalitas Salah satu cara mengecek kenormalitasan adalah dengan plot probabilitas normal. Menurut Sulaiman 2004 : 89 dengan plot ini, masing- masing nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan pada distribusi normal. Normalitas terpenuhi apabila titik-titik data terkumpul di sekitar garis lurus. Hipotesis : Ho : Sampel ditarik dari populasi dengan distribusi tertentu. H l : Sampel ditarik bukan dari populasi dengan distribusi tertentu. Jika : nilai signifikansi a maka tolak Ho nilai signifikarsi a maka terima Ho

3.6 Teknik Analisa Data

Untuk mengetahui pengaruh variabel independent produk, harga, dan pelayanan terhadap, variabel dependent kepuasan konsumen, digunakan metode regresi linier berganda dengan regresi 3 prediktor. Menurut Rambat 2006 : 238, analisa regresi ganda biasanya digunakan untuk memprediksi pengaruh dua variabel independent atau lebih terhadap satu variabel dependent. Menurut Rambat 2006 : 238, rumus yang digunakan untuk regresi linier berganda dengan 3 prediktor adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y = Kepuasan Konsumen X 1 = Harga X 2 = Produk X 3 = Pelayanan a = Konstanta b 1 , b 2, b 3 = Koefisien Regresi e = Standart Error

3.7 Pengujian Hipoteis

Untuk menguji pengaruh variabel bebas X secara simultan terhadap variabel terikat Y, digunakan uji F, dengan prosedur pengujian yaitu sebagai berikut : 1 Ho : b, = b 2 = b3 = 0 tidak ada pengaruh secara simultan antara X I , X 2 , X 3 terhadap Y. H i : bi ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0 tidak ada pengaruh secara simultan antara X I , X 2 , X 3 terhadap Y. 2 Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 dengan derajat bebas df = n – k – 1, dimana n = . jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel. 3 Menentukan nilai F hitung = Keterangan : R = Koefisien determinasi 2 K = Banyaknya variabel n = Banyaknya pengamatan R ² 1k-1 I– R l l n – k 4 Daerah penerimaan penolakan Ho Gambar 2.1 Kurva Distribusi F Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Sumber.Djarwanto.2000 5 Kriteria Pengujian a . Jika F hitung ≥ F tabel maka Ho diterima dan H l , ditolak yang berarti simultan simultan variabel produk, harga dan pelavanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. b. Jika F hitung ≥ F tabel maka Ho diterima dan H I diterima yang berarti secara simultan variabel produk, harga dan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Sedangkan untuk menguji pengaruh variabel bebas X secara parsial terhadap variabel terikat Y, digunakan uji t, dengan prosedur pengujian sebagai berikut : 1 Ho : b 1, b 2, b 3 = 0 tidak ada pengaruh secara parsial antara XI, X2, X3 terhadap Y. Hi : b l , b 2, b 3 0 artinya ada pengaruh secara persial anrara X,X2, X3 terhadap Y. 2 Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 dengan derajat bebas df := 0. 052 ; n — k 1, dimana. n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel. 3 Menentukan Nilai t hitung = bj Se bj Keterangan : t hitung : t hasil perhitungan bj : Koefisien regresi Se : Standart error 4 Daerah penerimaan penolakan Ho Gambar 3.1 Kurva. Distribusi t Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan -a2 : n – k - 1 -a2 : n – k - 1 Sumber.Djarwanto.2000 5 Kriteria pengujian a Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan H 1 , ditolak yang berarti secara parsial variabel produk, harga dan pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen. b J i k a – t h i t u n g ≥ -t t a b e l , ma k a H o ditolak d a n H 1 diterima yang berarti secara parsial produk, harga dan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah orang tua dan ABC merupakan bisnis keluarga yang dikembangkan oleh keluarga Djojonegoro. Terkhusus untuk ABC, perusahaan ini dirintis oleh Chu Sok Sam pada tahun 1975 dengan nama PT. ABC Central Food Industri ABC CFI dengan kecap sebagai salah satu produk awalnya. Chu mengawali kiprah bisnis perusahaan ini dengan skala produksi kecil kecilan di pabriknya di Daan Mogot, Jakarta Barat. Tiga tahun kemudian, perusahaan ini mulai memproduksi sirup dan setahun berikutnya 1979 membuat sambal dan dilanjutkan tahun 1980 memproduksi saus. Mulai 1980-an, pasar yang dibidik perusahaan ini makin meluas, dari semula Jabotabek, terus merambah ke pasar nasional. Bahkan, beberapa produk tersebut sempat diekspor, antara lain ke AS, Kanada, Singapura, Hongkong, Jepang, Arab Saudi, Belanda, dan Inggris. Porsi Produk yang diekspor, 5 - 8 dari total produksi. Ketika Chu Sok Sam meninggal dunia tahun 1986, posisi pimpinan diserahkan pada kogan Mandala, generasi kedua. Di tangan Kogan, perusahaan ini kian ekspansif dan kini mengoprasikan tiga pabrik, yaitu di Jl. Daan Mogot Km 12, Jak-Bar sejak 1975 dan di Pasuruan, Jawa Timur beroperasi 1998. Adapun kapasitas total produksi ketiga pabrik per tahun dapat di lihat pada tabel 1.1 di bawah ini. 60