FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK SIRUP ABC PADA HIPERMART ROYAL PLAZA DI SURABAYA.
PRODUK SIRUP ABC PADA HIPERMART
ROYAL PLAZA DI SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis pada Fisip UPN ”Veteran”
”Jawa Timur”
Diajukan oleh :
SRI MARYATI
0442010091
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2010
(2)
PRODUK SIRUP ABC PADA HIPERMART ROYAL PLAZA DI SURSBAYA
Nama : Sri Maryati
NPM : 0442010091
Jurusan : Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Telah Diuji Diseminarkan pada tanggal : 11 Maret 2010
PEMBIMBING UTAMA TIM PENGUJI
1.
Drs. Sadjudi, SE, MSi Drs. Nurhadi, MSi NIP. 030 134 635 NIP. 030 227 930 2
.
R.Y. Rusdianto, S.Sos, MSi
PENDAMPING NPT. 957 200 046
3.
Dra. Siti Ning Farida, MSi Dr. Jojok. D.S. S.Sos, MSi NIP. 030 207 136 NPT. 3 70011 95 0022
Mengetahui Ketua Jurusan
Drs. Sadjudi, SE, MSi
NIP 030 134 635
(3)
PRODUK SIRUP ABC PADA HIPERMART ROYAL PLAZA DI SURABAYA
NAMA : SRI MARYATI
NPM : 0442010091
JURUSAN : ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS : FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Telah disetujui untuk mengikuti Seminar Proposal Menyetujui
Pembimbing utama pendamping
Drs. Sadjudi, SE, MSi Dra. Siti Ning Farida, MSi
NIP. 030 134 635 NIP. 030 207 136
Mengetahui, Ketua Jurusan
Drs. Sadjudi, SE, MSi NIP. 030 134 635
(4)
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan tepat
waktu. Dengan penulisan proposal ini, penulis mengambil judul “Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Dalam Membeli Produk Sirup ABC’’
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan
dan dukungan dalam penyusunan proposal ini. Terutama sekali penulis ucapkan
kepada Bapak Drs. Sadjudi,S.E.M.Si. selaku Dosen Pembimbing dan Dosen
Pendamping Ibu Siti Ning Farida Dra, M.Si. yang membimbing dan mengarahkan
penulis sehingga proposal ini dapat terselesaikan. Selain itu penulis juga
menyampaikan terima kasih atas segala bantuannya kepada :
1. Ibu Dra. Ec Hj. Suparwati, MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Drs. Sadjudi, SE, MSi selaku Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Nurhadi, MSi. selalu Sekretariat Jurusan Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak / Ibu Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang telah memberikan
ilmu pengetahuan dalam materi perkuliahan.
(5)
6. Kedua orang tua dan kakak tercinta atas segala doa, dorongan, semangat dan
juga kasih sayang serta kesabaran yang tiada henti dalam mendukung
penyelesaian proposal ini.
7. Saudara dan teman-teman yang sudah memberikan dukungan dan semangat.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis menyadari masih ada kekurangan
baik dalam segi teknis maupun segi materi penyusunannya, untuk itu penulis
senantiasa bersedia dan terbuka menerima saran maupun kritik yang tentunya
bersifat membangun dalam penyempurnaan proposal ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, serta besar harapan dari
penulis semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Surabaya, April 2010
Penulis
(6)
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI... ii
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAKSI... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 8
1.3 Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu... 10
2.2. Landasan Teori ... 11
2.2.1. Pemasaran... 11
2.2.1.1. Arti Pentingnya Pemasaran ... 11
2.2.1.2. Pengertian Pemasaran ... 12
(7)
2.2.2. Produk ... 15
2.2.2.1. Pengertian produk... 15
2.2.2.2. Ringkasan produk... 16
2.2.2.3. Klasifikasi Produk ... 17
2.2.2.4. Unsur-Unsur Bauran Produk ... 19
2.2.3. Harga ... 23
2.2.3.1. Pengertian Harga ... 24
2.2.3.2. Pentingnya Harga ... 24
2.2.3.3. Tujuan Penetapan Harga ... 25
2.2.3.4. Metode Penetapan Harga ... 26
2.2.3.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga ... 27
2.2.4.Periklanan ... 29
2.2.5.Kualitas Layanan ... 31
2.2.5.1. Pengertian Kualitas Layanan ... 31
2.2.5.2. Dimensi Kualitas Layanan... 33
2.2.5.3. Faktor yang Menentukan Kualitas Layanan ... 37
2.2.5.4. Hubungan Masyarakat ... 39
2.2.6.Perilaku Konsumen ... 40
2.2.6.1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 40
2.2.6.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 40
(8)
2.2.7.2. Faktor Harga, Produk dan pelayanan yang
mempengaruhi kepuasan konsumen ... 40
2.3.Kerangka Berfikir ... 45
2.4.Hipotesis ... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasi dan Pengukuran Variabel ... 48
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 50
3.2.1 Populasi ... 50
3.2.2 Sampel ... 50
3.2.3 Teknik Penarikan Sampel ... 51
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 51
3.3.1 Jenis Data ... 51
3.3.2 Sumber Data ... 52
3.3.3 Pengumpulan Data ... 52
3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 52
3.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 52
3.5 Uji Asumsi Klasik ... 54
3.6 Teknik Analisa Data ... 56
3.7 Pengujian Hipotesis ... 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 60
(9)
4.2.2. Analisis Deskriptif Jawaban Responden ... 64
4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas... 70
4.3.1. Uji Validitas... 70
4.3.2. Uji Reliabilitas... 71
4.4. Hasil uji asumsi klasik... 72
4.4.1. Uji Normalitas ... 72
4.4.2. Multikolinieritas ... 73
4.4.3. Heterokedastisitas... 74
4.4.4. Uji Autokorelasi ... 75
4.5. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda... 75
4.5.1. Analisis Koefisien Korelasi Koefisien Determinasi... 77
4.5.2. Pengujian Hipotesis ... 78
4.5.2.1. Uji F (Uji Simultan) ... 78
4.5.2.2. Uji t (Uji Parsial)... 80
4.5.3. Koefisien Korelasi Parsial... 84
4.6. Pembahasan ... 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 87
5.2 Saran ... 88
(10)
Halaman
Tabel 4.1. Kapasitas Total Produksi 3 Pabrik ABC – CFI Per – Tahun... 61
Tabel 4.2 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Produk (X1)... 64
Tabel 4.3 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga (X2)... 66
Tabel 4.4 Hasil Tanggapan Responden Terhadap variabel Pelayanan (X3). 67 Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepuasan konsumen (Y) ... 69
Tabel 4.6 Uji Validitas ... 70
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas ... 71
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Model ... 72
Tabel 4.9 Nilai Variance Inflation Variabel Bebas... 73
Tabel 4.10 Tabel Uji Heterokedastisitas ... 74
Tabel 4.11 Nilai Durbin Watson ... 75
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... 76
Tabel 4.13 Koefisien Korelasi Dan Koefisien Determinasi... 77
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Uji F ... 78
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Uji t ... 80
Tabel 4.16 Nilai Koefisien Korelasi Parsial ... 84
(11)
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 46
Gambar 3.1 Kurva Distribusi F ……… 58
Gambar 3.2 Kurva Distribusi T ……….... 59
Gambar 4.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Uji F ... 79
Gambar 4.2 Kriteria Daerah Penerimaan Atau Penolakan Variabel X1... 81
Gambar 4.3 Kriteria Daerah Penerimaan Atau Penolakan Variabel X2... 82
Gambar 4.4 Kriteria Daerah Penerimaan Atau Penolakan Variabel X3... 83
(12)
Lampiran 2 Rekapitulasi Jawaban Responden
Lampiran 3 Deskripsi Jabawan Responden
Lampiran 4 Uji Validitas
Lampiran 5 Uji Reliabilitas
Lampiran 6 Asumsi Klasik
Lampiran 7 Regresi Linear Berganda
(13)
xiii
Oleh :
SRI MARYATI
ABSTRAKSI
Dalam perkembangan bisnis yang semakin pesat, telah banyak produk Sirup yang ditawarkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan produk yang terbaik dan berkualitas. Meskipun produk yang dihasilkan telah sesuai dengan standar perusahaan akan tetapi belum tentu dapat diterima dan dikonsumsi oleh konsumen. Maka perusahaan dalam mengeluarkan produk harus dapat menyesuaikan dengan harapan sesuai dengan keiginan konsumen dan trend yang terus berganti di setiap tahun. Dalam penelitian ini peneliti membatasi produk, harga dan kualitas layanan yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat pengaruh secara parsial antara produk (X1), harga (X2), dan kualitas layanan (X3) terhadap Kepuasan Konsumen (Y) dalam mengkonsumsi sirup ABC pada Hipermart Plaza di Surabaya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang telah membeli produk sirup ABC pada Hipermart Royal Plaza di Surabaya. Sampel dalam penelitian ini adalahkonsumen yang telah membeli produk sirup ABC pada Hipermart Royal Plaza di Surabaya dengan jumlah sebanyak 97 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Berdasarkan hasil variabel-variabel bebas yang terdiri dari variabel produk, harga dan kualitas layanan mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan dan parsial terhadap variabel terikat yaitu tingkat Kinerja karyawan.
Kata Kunci : Produk, Harga dan Kualitas layanan terhadap Kepuasan Konsumen
(14)
KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK SIRUP ABC PADA HYPERMART ROYAL PLAZA DI SURABAYA
Oleh : SRI MARYATI
ABSTRAK
Dalam perkembangan bisnis yang semakin pesat, telah banyak produk sirup yang di tawarkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan produk yang terbaik dan berkualitas. Meskipun produk yang dihasilkan telah sesuai dengan standar perusahaan akan tetapi belum tentu dapat diterima dan dikonsumsi oleh konsumen. Maka perusahaan dalam mengeluarkan produk harus menyesuaikan dengan harapan sesuai dengan keiginan konsumen dan trend yang terus berganti disetiap tahun. Dalam penelitian ini peneliti membatasi produk, harga, dan kualitas layanan yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat pengaruh secara silmultan antara produk (X1), (X2), dan kualitas layanan (X3) terhadap kepuasan kosumen (Y) dalam mengkonsumsi sirup ABC pada Hypermart Plaza di Surabaya, Apakah terdapat pengaruh secara parsial antara produk (X1), harga (X2), dan kualitas layanan (X3) terhadap kepuasan konsumen (Y) dalam mengkonsumsi sirup ABC pada Hypermart Plaza di Surabaya.
Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang telah membeli produk sirup ABC pada Hypermart Royal Plaza di Surabaya dengan jumplah sebanyak 97 orang. Tehnik penarikan sampel yang di gunakan adalah tehnik sampling kemudahan, populasi tidak di ketahui secara pasti.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan untuk variabel- variabel bebas yang terdri dari variabel produk, harga, dan kualitas layanan secara silmultan dan parsial terhadap variabel terikat yaitu tingkat kinerja karyawan.
(15)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam perkembangan bisnis yang semakin pesat, telah banyak produk
Sirup yang ditawarkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan dituntut untuk dapat
menghasilkan produk yang terbaik dan berkualitas. Meskipun produk yang
dihasilkan telah sesuai dengan standar perusahaan akan tetapi belum tentu dapat
diterima dan dikonsumsi oleh konsumen. Maka perusahaan dalam mengeluarkan
produk harus dapat menyesuaikan dengan harapan sesuai dengan keiginan
konsumen dan trend yang terus berganti di setiap tahun.
Kesuksesan dalam pemasaran akan mendapatkan keuntungan bagi
perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan, maka perusahaan perlu
memperluas daerah pemasarannya sehingga usaha perusahaan semakin
menguntungkan dan perusahaan tersebut semakin besar. Perkembangan ini
mengakibatkan tumbuhnya perusahaan-perusahaan lain dengan produk sejenis
seperti Marjan, Indofood, Kawista. Sehingga akan meningkatkan persaigan dalam
merebutkan pasar. Untuk itu perusahaan perlu suatu cara atau strategi yang tepat,
agar dapat tercapai suatu penjualan. Oleh karena itu perusahaan harus mampu
merebut konsumen terhadap produk yang akan dijual dan terus menerus
menyiasati bagaimana produk ini laku dipasaran. Perusahaan melakukan
komunikasi pemasaran melalui periklanan pemasaran langsung penjualan
pribadi, publilitas.
(16)
Pemenuhan kepuasan konsumen tersebut diwujutkan dalam produk dan
produk tersebut merupakan bentuk perwujudan dari kebutuhan dan keiginan
konsumen. Sehingga perusahaan perlu memperhatikan apa yang dibutuhkan dan
di iginkan oleh konsumen. Bentuk perwujudan dari sebuah produk yang
ditawarkan kepada konsumen dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen
sendiri, sehingga perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang
dipertimbangkan terhadap kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi sebuah
produk.
Pemenuhan kepuasan konsumen mengakibatkan perusahaan dapat menarik
konsumen yang baru serta dapat pula mempertahankan konsumen yang lama
(pelanggan) , sehingga perusahaan selalu mendapatkan keuntunagan dari adanya
konsumen tersebut dan dapat tercapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba.
Oleh sebab itu perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan kepuasan konsumen dalam mengkosumsi produk, dalam hal ini
perusahaan dapat memperthankan konsumennya melalui kepuasan terhadap
produk yang dikonsumsi oleh konsumen. Dengan demikian prusahaan akan selalu
memperoleh keuntungan dari konsumen, dikarenakan konsumen tidak
meninggalkan produk perusahaan atau loyal terhadap produk perusahaan dan
dikarenakan pula konsumen merasa puas terhadap produk perusahaan.
Kunci utama untuk memenangkan persaigan adalah menentukan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan keiginan konsumen serta
memberikan kepuasan serta lebih efektif daripada yang diberikan pesaing.
(17)
Karena tanpa adanya konsumen maka keberadaan dari perusahaan dalam
mendapatkan laba tidak akan tercapai.
Perusahaan-perusahaan yang jenis produknya sama saling mengungguli
dan saling mengembangkan hasil produknya dengan harapan kunci dalam meraih
tujuan perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keiginan konsumen serta
memberi kepuasan secara lebih dari pada yang diberikan oleh pesaingnya. Konsep
ini sering disebut konsep pemasaran yang menitik beratkan pada kebutuhan
konsumen dengan sebaik-baiknya sehingga produk atau jasa yang dihasilkan
sesuai dengan apa yang diinginkan, dangan cara perusahaan menambah kepuasan
konsumen serta memperoleh keuntungan. Mengikat begitu pentingnya
pemahaman kebutuhan dan keiginan konsumen serta tujuan perusahaan dapat
tercapai sebelum rencana pemasaran dikembangkan perlu diadakan pemahaman
pasar terlebih dahulu terhadap pasar konsumen mengenai perilaku konsumen.
Dengan memahami perilaku konsumen pada dasar sasarannya, maka
kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai lembaga yang berusaha
memenuhi kebutuhan dan keiginan sangat tergantung pada perilaku konsumennya
sehingga dapat menimbulkan suatu kepuasan, dimana dapat mendorong
konsumen selalu menggunakan atau menggunakan atau melakukan pembelian.
Selain itu dapat juga menambah langganan baru sehingga dapat meningkatkan
pembelian terhadap produk yang ditawarkan.
Proses pembelian dimulai saat pembeli atau calon pembeli menggenali
produk yang ditawarkan. Kebutuhan yang timbul sebagai hasil dan keiginan atau
kebutuhan yang belum terpuaskan, sehingga konsumen mulai mencari informasi
(18)
memutuskan melakukan pembelian terhadap produk yang di sukai. Tahap akhir
dari proses pembelian adalah perilaku setelah siap untuk memutuskan melakukan
pembelian terhadap produk yang disukai. Tahap akhir dari proses pembelian
adalah perilaku setelah membeli produk yang ditawarkan. Konsumen yang
mengalami tingkat kepuasan, kemungkinan besar akan membeli produk tersebut
pada waktu berikutnya atau yang disebut dengan loyalitas konsumen dan akan
menyampaikan hal-hal baik mengenai suatu produk yang di pakainya kepada
orang lain.
Disisi lain dengan meningkatnya aktifitas pola kehidupan yang dinamis
dan penuh dengan kegiatan yang dilakukan didalam maupun luar, serta menuntut
setiap orang untuk senantiasa aktif mengikuti segala perubahan yang terjadi. Maka
keinginan untuk selalu menjaga kesegaran tubuh agar badan tidak merasa lemah
dan lesu, tidak kehilangan cairan tubuh yang selalu dibutuhkan oleh kita. Karena
manusia adalah salah satu mahluk hidup yang paling banyak membutuhkan air
untuk tubuh. Salah satunya adalah panas yang disebabkan oleh suhu atau kegiatan
fisik, alasan lain adalah ketika kita merasa kelelahan karena aktifitas yang
dilakukan maka kita membutuhkan minuman untuk melepaskan dahaga disaat
cuaca panas atau dingin, kita bisa menikmati berbagai minuman yang terbuat dari
sirup yang bisa mambuat kita lebih segar kembali.
Untuk itu PT HEINZ ABC Indonesia, yang merupakan perusahaan
internasional yang bergerak dalam bidang kebutuhan rumah tangga. Perusaahan
ini hadir di Indonesia sejak tahun 1980 dengan dominasi produk-produk PT
HEINZ Indonesia, di pasar Cunsummer goods yang kian sulit digoyahkan oleh
(19)
kuat. Produk ABC sudah menghasilkan beberapa macam produk dan hampir
semuanya produk-poduk pimpinan pasar. PT HEINZ Indonesia, berkantor pusat
di graha ABC, Jl Rungkut Industri III No.39 Surabaya, yang memproduksi
berbagai sirup ABC. Sirup ABC merupakan produk minuman termuka dipasar
Indonesia, merek ABC diciptakan pertama kalinya pada abad yang lalu tepatnya
pada tahun 1975, pada perusahaan dirintis oleh CHU SOK SAM
(almarhum).sejak saat itu teknologi sirup yang ditawarkan oleh ABC mengalami
banyak kemajuan.
Teknologi terbaru ABC menggunakan mesin yang sangat canggih
langsung dibuat dari pabriknya tanpa campur tangan orang lain sehingga lebih
bersih dan higienis sehingga sangat terjamin mutu dan kualitasnya. Sirup ABC
merupakan minuman yang paling banyak digemari oleh banyak kalangan dari
orang tua, remaja dan anak-anak. Karena sirup ABC merupakan sirup yang
mengandung 100% gula asli tanpa pemanis buatan sehingga lebih kental, selain
itu aromanya lebih harum dan lebih ekonomis sehingga lebih banyak minuman
yang dihasilkan. Selain dibuat minuman sirup ABC juga dapat digunakan sebagai
pemanis makanan spesial dan sebagai topping pesajian spesial dengan
perbandingan 1: 6.
Beberapa inovasi yang dilakukan oleh ABC untuk menjelang lebaran
memberikan informasi dan membagikan sempling sachet untuk rasa baru anggur
blackcurant, dan mengeluarkan produk promo description spesial pack untuk
menjelang hari istimewa disaat lebaran yaitu:
1. Spesil pack-free mocktail glass
(20)
- Limited edition – jumlah terbatas
- Berhadiah gelas mocktail- harga sama dengan leguler
- Dapat di packing special - bisa di gunakan sebagai hadiah
2. Fetive pack – 3 in 1
Keuntungan kosumen
- Limited edition - jumlah terbatas
- Harga lebih murah Rp 5000
- Dapat packing spesial – bisa digunakan sebagai hadiah
Untuk meramaikan pasar dan agar tidak kalah oleh pesaing pada jenis
produk yang sama maka Sirup ABC meluncurkan beberapa produk baru yaitu
rasa apel cranberry yang merupakan perpaduan buah apel dan cranberry, rasa
anggur blackcurrent yaitu perpaduan buah anggur dan cranberry, spesial krim
yang mengandung susu dengan rasa krim orange dan krim rose, dengan masa
kadaluarsa 12 bulan. Dalam hal kemasan misalnya masing-masing produsen
menyediakan kemasan botol isi bersih 620 ml.
Dari beberapa produk baru yang ada sirup ABC juga menyajikan beberapa
rasa lain ABC spesial grade-farian yaitu: rasa koko padan, melon, strawberry,
frambos, moka, rose, dan menyajikan beberapa rasa lain squse diligate dengan
beberapa macam rasa yaitu: rasa jeruk, leci, mangga, nanas, sirsak, anggur. Secara
dirmatologi sirup ABC telah disetujui oleh badan penilitian dan departemen
kesehatan.
Dewasa ini para konsumen semakin pandai dalam memilih produk –
produk yang mereka gunakan, oleh karena itu ABC berusaha untuk semakin
(21)
dapat terus bersaing dengan produk lainnya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
melihat data penjualan produk ABC yang mengalami fluktuasi dari tahun ke
tahun. Data penjualan menunjukan pada tahun 2007 penjualan sebesar Rp
904.800.000.000. kemudian pada tahun 2008 penjualannya mengalami kenaikan
sebesar 5,17% sehingga menjadi Rp 961.600.000.000 dan kemudian pada tahun
2009 penjualanya mengalami kenaikan lagi sebesar 6,917% sehingga angka
penjualannya dapat mencapai Rp 1.018.000.000.000.
Fluktuasi volume penjualan pada ABC , hal ini dikarenakan harga yang
dapat bersaing dan kualitas produk serta kualitas layanannya yang semakin baik
sehingga dalam hal ini konsumen merasa puas dalam menggunakan produk ABC.
Salah satu syarat yang harus di penuhi oleh perusahaan agar dapat sukses
dalam persaingan adalah perusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan atau konsumen. Agar tutuan tersebut tercapai maka
setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang yang
diinginkan konsumen dengan harga yang pantas. Dengan demikian setiap
perusahaan harus mampu memahami, serta memahami perilaku konsumennya.
Dengan begitu perusahaan untuk meningkatkan penjualannya dan dapat
terus laku dipasaran maka perusahaan yang khususnya PT ABC HEINZ
Indonesia, perlu memahami perilaku konsumen dalam menciptakan produknya
agar dapat menimbulkan kepuasan pada diri konsumen akan loyal terhadap
produk tersebut, maka peneliti membahas harga, produk, kualitas layanan dan
kepuasan konsumen pengguna sirup ABC yang bertujuan unuk memahami
faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam menggunakan
(22)
1.2 Perumusan masalah
a) Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara produk, harga dan
kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi sirup
ABC pada Hipermart Plaza di Surabaya ?
b) Apakah terdapat pengaruh secara parsial antara produk, harga dan kualitas
layanan terhadap kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi sirup ABC
pada Hypermart Plaza di Surabaya ?
1.3Tujuan Penelitian
a) Untuk menggetahui pengaruh secara simultan antara harga, produk dan
kualitas layanan terhadap kepouasan konsumen dalam mengkonsumsi
sirup ABC pada Hypermart Plaza di Surabaya ?
b) Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara harga, produk dan
kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi sirup
ABC pada Hypermart Plaza di Surabaya ?
1.4Manfaat Penelitian
a) Diharapkan dapat digunakan untuk kepentingan ilmiah. Perbendaharaan
dan referensi kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”
Jatim, khususnya dibidang pemasaran yang berkaitan denagan kepusan
konsumen dan dapat digunakan seabagai referensi penelitian
selanjutannya.
b) Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk meninjau kembali apa
yang harus dilakukan dalam mengambil kebijakan dalm pemecahan
masalah yang berkaitan dengan kepuasan konsumen khususnya dalam
(23)
c) Peneliti dapat mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh
perusahaan teruatama mengenai produk sirup Abc sehingga dapat
digunakan sebagai bahan perbandingan teori yang telah diperoleh dengan
keadaan yang sebenarnya terjadi dilapangan selain itu untuk bekal bagi
mahaasiswa dalam dunia kerja.
(24)
2.1. Penelitian Terdahulu
Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada
penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rofik (2009) yang berjudul Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa
Bengkel Andy Motor Di Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah fasilitas, harga dan kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen Bengkel Andy Motor Di Surabaya. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pelanggan yang menggunakan jasa bengkel Andy Motor di
Surabaya lebih dari satu kali berjumlah 72 pelanggan, Penelitian ini diambil
dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden, dengan menggunakan
teknik purpossive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh secara simultan antara
harga, fasilitas dan pelayanan terhadap kepuasan konsumen dalam menggunakan
jasa pada bengkel Andy Motor di Surabaya. Besarnya pengaruh harga, produk dan
pelayanan terhadap kepuasan konsumen adalah sebesar 0.608. Terdapat pengaruh
secara parsial antara harga, fasilitas dan pelayanan terhadap kepuasan konsumen
dalam menggunakan jasa pada bengkel Andy Motor di Surabaya. Besarnya
pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen sebesar 0.0676 atau 06.67%, untuk
pengaruh variable fasilitas terhadap kepuasan konsumen sebesar 0.4006 atau
40.06%, dan untuk pengaruh variable pelayanan terhadap kepuasan konsumen
sebesar 0.0961 atau 09.61%.
(25)
2.2.Landasan Teori 2.2.1. Pemasaran
2.2.1.1.Arti Pentingnya Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh
perusahaan dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk
berkembang dan mendapatkan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan
mendapatkan laba atau keuntungan yang di inginkan perusahaan. Pemasaran juga
termasuk suatu kegiatan yang sangat penting bagi perusahaan, karena dapat
membantu perusahaan agar suatu barang atau jasa yang telah diproduksi dikenal,
digunakan dan menjadi pilihan utama bagi konsumen. Di sisi lain, pemasaran
perusahaan juga harus dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen agar
nantinya konsumen mempunyai suatu pandangan positif terhadap suatu produk dan
perusahaan.
Sedangkan menurut Swastha (2000:8) menyatakan bahwa pemasaran adalah
suatu sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang
dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik pada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Menurut Kotler (1997: 8) menyatakan bahwa pemasaran adalah proses sosial
dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapat apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk – produk yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Lamb ( 2001:6) pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan
(26)
menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui
proses pertukaran.
2.2.1.2.Pergertian Pemasaran
Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia.
Jumlah penduduk yang sangat besar ini membawa berbagai implikasi penting salah
satu adalah kebutuhan pangan yang sangat penting bagi kehidupan sosial
ekonomi masyarakat. sangat banyak untuk, memiliki kebutuhan konsumsi
penduduk. Selain bahan pangan.. penduduk juga mengkonsumsi barang non
pangan maupun jasa,. Dengan banyaknya barang maupun jasa. yang dikomsumsi
oleh penduduk menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial bagi
perusahaan-perusahaan multinasional.
Saat ini banyak berbagai jenis Barang dan jasa dengan ratusan merek
membanjiri pasar Indonesia. Persaingan merek setiap produk akan semakin tajam
dalam merebut konsurnen. Bagi konsumen pasar menyediakan berbagai pillihan
produk yang banyak, dengan demikian membuat konsumen bebas memilih produk
dengan merek yang akan dibelinya. Keputusan membeli ada pada diri konsumen.
Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk dan merek
tertentu. Diantaranya adalah konsumen akan membeli produk yang sesuai kebutuhan,
selera, dan daya belinya. Konsumen tentu akan memilih produk yang bermutu dan
lebih baik dengan harga yang lebih murah. Untuk itu para produsen harus memahami
kebutuhan keinginan konsumen dan mempelajari bagaimena konsumen berprilaku.
(27)
konsumen berprilaku, produsen dapat merancang sistem pemasaran yang baik
sehingga barang dan jasa dapat digunakan.
Adapun definisi pemasaran menurut salah satu ahli yaitu Philip Kotler dalam
Angipora (2002 : 3) Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diharapkan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.
2.2.1.3.Konsep pemasaran
Menurut Alma (2004 : 14) produsen tidak hanya membuat barang, tidak
pula hanya melancarkan periklanan. Tapi produsen memusatkan perhatian
pada selera konsumen. Produsen memperhatikan need dan want dari
konsumen. Jadi produsen, tidak hanya memperhatikan kebutuhan konsumen
saja. Tetapi juga memperhatikan keinginan konsumen. Konsumen juga tidak
hanya sekedar membeli fisik barang, melainkan mengharapkan sesuatu dari
barang itu. Ini yang disebut dengan want, yaitu ada sesuatu yang lain yang
diharapkan setelah membeli barang tersebut. jika hal ini dapat dipenuhi oleh
perusahaan, maka akan mencapai sukses.
Premis yang mendasari konsep pemasaran ini ialah:
1. Konsumen selalu memilih barang yang dapat memuaskan need dan
wont-nya
2. Konsumen dapat dikelompokan berdasarkan need dan want-nya.
3. Tugas organisasi ialah meneliti dan menetapkan segmentasi dan memilih
(28)
2.2.1.4.Marketing Mix (Bauran pemasaran)
Menurut Angipora (2002 : 24) marketing mix adalah variabel-variabel
pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan
tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran, (target market). Konsep bauran
pemasaran merupakan segala usaha yang dapat perusahaan lakukan untuk
mempengaruhi permintaan akan produknya.
Untuk mengetahui lebih lanjut konsep dasar marketing mix dan
unsur-unsur teikait di dalamnya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Produk (Product)
Merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan seseorang
atau lembaga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar.
Keberadaan produk dapat dikatakan sebagai titik sentral dari kegiatan
marketing, karena semua kegiatan dari unsur-unsur marketing mix lainnya
berawal dan berpatokan pada produk yang dihasilkan.
2. Harga (price)
Merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk
mendapat suatu produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
belum terpuaskan. Didalam menentukan kebijakan harga dari suatu
produk yang dihasilkan tentu perlu memperhatikan dan mempertimbangkan
secara seksama unsur-unsur yang berkaitan dengan bauran harga yang terdiri
dari: daftar harga, rabat, potongan tunai, jangka pembayaran dan syarat kredit
(29)
3. Distribusi atau Ternpat (place)
Adalah menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen
untuk menjadikan suatu produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan
tersedia lagi bagi konsumen pada waktu dan tempat yang tepat dimana pun
konsumen berada.
2.2.2. Produk
2.2.2.1.Pengertian Produk
Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar tentang produk,
yaitu produk menurut Rismiati (2001 : 198) adalah suatu sifat yang komplek baik
dapat diraba atau tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise
perusahaan, promosi perusahaan calon pengecer yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keiaginan dan kebutuhan.
Menurut (Kotler, 2000 : 394) yang kutip oleh Alma (2004 : 139)
Produk setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk. mendapatkan
perhatian, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan. meliputi benda fisik, jasa orang, tempat, organisasi dan gagasan.
Jadi produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang beiwujud
saja, seperti makanan, pakaian, dan sebagainya, akan tetapi seperti pelayanan
keinginan dari konsumen. Konsumen tidak hanya membeli untuk sekedar
(30)
2.2.2.2. Ringkasan Produk
Usaha untuk rnerencanakan produk yang dapat ditawarkan kepasar,
dimana perencana produk harus berpikir secara mendalam dengan
mendalami 5 (lima) tingkatan produk sehingga tiap-tiap tingkat mampu
menambahkan lebih banyak nilai pelanggan dan pada akhirnya kelima tingkat
tersebut menurut Angipora (2002 : 153) akan membentuk suatu hierarchie nilai
pelanggan.
Kelima tingkatan ( level )produk tersebut terdiri atas :
1. Produk Utama/inti (Core Benefit) ya it u produk ya ng sesungguhnya dibeli
konsumen karena memiliki manfaat utama atau sesungghnya.
2. Produk Dasar/Generik (Basic Product) yaitu produk dasar yang mampu
mernenuhi fungsi yang paling dasar. Produk dasar atau generik merupakan
manfaat dasar yang sesungguhnya di dalam mengkonsumsi suatu produk.
3. Produk Harapan (Expected Product) yaitu produk yang ditawarkan
dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal atau layak
diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
4. Produk Pelengkap (Augmented Product) yaitu berbagai produk yang
dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat
memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk
pesaing.
5. Produk Potensial (Potential Product) yaitu sega!a macam tambahan dan
perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa
(31)
2.2.2.3. Klafisikasi Produk
Untuk mengklasifikasikan suatu produk yang akan dihasilkan,
khususnya para perencana produk pada dasarnya mengklasifikasikan produk
berdasarkan kepada macam-macam karakteristik produk dan dilakukan atas
berbagai sudut pandang baik atas dasar daya tahan, wujud, dan
penggunaan yang dilakukan oleh konsumen sehingga setiap jenis produk
akan memiliki satu strategi bauran pemasaran tersendiri. Berikut
klasifikasi produk menurut Kotler oleh Angipora (2002 : 157-164) berdasarkan
karakteristiknya:
1. Berdasarkan daya tahan dan wujud tidaknya produk yang dihasilkan, maka
produk dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok yakni:
a. Barang Tidak tahan lama (Non Durable Goods) yaitu barang
terwujud yang secara normal biasanya dikonsumsi dalam satu atau
beberapa kali penggunaan. Contoh : sabun, garam, minuman dan makanan
ringan.
b. Barang tahan lama (Durable Goods) yaitu barang berwujud yang
biasanya secara normal dapat bertahan lama sehingga dapat digunakan
dalam banyak pemakaian. Contoh : pakian, lemari es, televisi.
c. Jasa (services) yaitu suatu aktifitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual. Jasa merupakan benda tidak berwujud, tidak dapat
dipisahkan dan mudah habis. Contoh : lernbaga pendidikan, hotel,
(32)
2. Barang Konsumsi (Consumer Goods)
Yaitu barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan sendiri
atau dipakai secara bersama dengan anggota keluarga lainnya. Barang
konsumsi umumnya dibeli berdasarkan atas kebiasaan membeli dari
konsumen. Jadi pembeli dari barang konsumsi pada umunya adalah pembeli
akhir dan bukan pemakai industri, karena barang-barang tersebut hanya
dipakai sendiri, dan diproses lebih lanjut. Selanjutnya barang konstunsi dapat
diklasifikasi berdasarkan kebiasaan berbelanja konsumen dimana dapat
membedakan atas empat golongan yaitu:
a. Convinience Goods
Yaitu barang-barang yang biasanya sering dibeli konsumen dengan
harga yang relatif murah dan hanya menggunakan sedikit upaya untuk
mendapatkannya, sehingga konsumen tidak tidak perlu bersusah payah
dalam berbelanja gana mendapatkan barang tersebut. Contoh: permen,
minuman ringan, rokok, sabun.
b. Shopping Goods
yaitu barang-barang yang memiliki dalam proses pemilihan dan
pembeliannya terlebih dahulu selalu dibanding-bandingkan oleh
konsumen diantara berbagai alternatif barang yang tersedia. Sebagai
karakteristik pernbading biasany a didasarkan kepada harga, merek,
kesesuaian, kualitas, dan gaya, atau mode yang digelar diberbagai toko
atau penjual yang ada untuk mendapatkan manfaat yang diharapkan.
Ada dua jenis shopping goods yaitu: homogenous shopping goods
(sejenis) merupa.kan barang-barang yang oleh konsumen dianggap serupa ,
(33)
dalam hal kualitas tetapi cukup berbeda dalam harga, sehingga
konsumen akan berusaha untuk mencari harga termurah dengan cara
perbadingkan antara harga yang ada ditoko yang satu dengan harga ditoko
lainnya. Contoh: dalam membeli pakaian konsumen akan mempersepsikan
secara berbeda dalam hal keistemewaan, kualitas dan atribut.
c. Speciality Goods.
Yaitu barang-barang yang memiliki karakteristik tertentu atau
identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen
bersedia untuk melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contoh.:
perawatan kesehatan yang spesial.
d. Unsought Goods
Yaitu barang-barang yang tidak diketahui konsumen, ataupun kalau
diketahui, namun secara normal konsumen tidak berpikir untuk
membelinya. Contoh: asuransi jiwa, batu nisain.
2.2.2.4.Unsur – Unsur Bauran Produk
Sebagai salah satu unsur dari bauran pemasaran perusahaan secara
keseluruhan, maka bauran produk juga memiliki unsur-unsur yang terkait. dari
keseluruhan aspek produk yang dihasilkan menurat Angipora (2002: 172-186).
1. Keanekaragaman
Faktor ini memiliki pengertian yang luas, tidak. hanya menyangkut
jenis produk dan lini produk, tetapi juga menyangkut kualitas, desain, bentuk,
merek, kemasan, ukuran, pelayanan. jaminan, dan pengembalian, yang harus
(34)
produk yang dihasilkan secara keseluruhan. Artinya dengan semakin
beranekaragamya produk yang dihasilkan, maka perusahaan juga semakin
banyak, melayani berbagai macam kebutuhan dan keinginan dari
berbagai sasaran konsurnen yang dituju.
2. Kualitas
Kualitis dari setiap produk yang dihasilkan merupakan salah satu unsur
yang harus mendapat perhatian yang sungguh-stuigguh dari perusahaan, kalau
perusahaan ingin memenangkan suatu persaingan dalam industri tertentu.
3. Desain
Masalah desain (rancagan) dari suatu produk telah menjadi salah satu
faktor yang perlu mendapat perhatian serius dari manajernen khususnya
team pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak
sedikit yang mernpersoalkan desain (rancangan) suatu produk yang mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
4. Bentuk
Masalah bentuk sebernarnya berkaitan erat dengan desain
(rancangan), karena secara mendasar bentuk yang akan dimiliki
merupakan hasil dari kegiatan desain yang dilakukan. Atau dengan kata lain
bentuk nyata dari suatu produk yang terlihat dalam pandangan konsumen,
adalah hasil nyata kegiatan dari desain yang dilakukan.
Dalam memilih dan menetapkan bentuk-bentuk produk yang akan
dihasilkan, hendaknya diawali dengan penelitian pasar yang jelas untuk
mengetahui bentuk produk yang paling digemari oleh konsumen. Semakin
(35)
memberikan banyak kemungkinan bagi para konsumen untuk memilih
dan menetapkan produk mana yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen yang sesungguhnya. Melalui bentuk produk yang
semakin banyak bervariasi yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen, secara tidak langsung telah
memberikan banyak kemungkinan kepada perusahaan untuk menawarkan
yang lebih baik dan bervariasi kepada konsumen bila dibandingkan dengan
yang ditawarkan oleh para pesaing lainnya.
5. Merek
Suatu merek adalah suatu nama, istilah, sirnbol, desain, atau gabungan
dari ke empatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan
membedakanya dari produk pesaing. Masalah raerek sebenarnya tidak lepas
dari keanekaragaman pelayanan yang dimiliki perusahaan yang perlu
memiliki merek tertentu untuk dapat membedakan dengan produk yang lain.
6. Kemasan dan Label
Setiap produk yang dihasilkan harus memiliki kemasan tersendiri
sebagai usaha untuk membedakannya dengan produk yang lain atau
produk yang dihasilkan oleh perusahaan pesaing lainnya. Oleh karena itu,
kemasan yang dimiliki harus disajikan daIam fungsi yang praktis, yaitu
bersama-sama dan melindungi barang sewaktu dipindah-pindahkan
melalui saluran distribusi yang ditetapkan, sehingga peranan kemasan p ada
saat ini dapat digunakan sebagai wadah untuk mempromosikan suatu
(36)
Di dalam memilih dan menetapkan kemasan yang akan dibuat,
perusahaan harus dapat memahami secara jelas 4 fungsi utama dari kemasan
yaitu:
1. Memuat dan Melindungi Produk
Untuk memuat produk yang cair, dalam bentuk butiran, atau
sebaliknya dapat dibagi. Disamping itu fungi yang lain dan jelas
kelihatanya adalah fungsi perlindungan fisik sebagai akibat dari
kebanyakan produk yang harus ditangani beberapa kali antara waktu
dibuat, dipanen, atau seballkriya diproduksi dan sewaktu dikensumsikan atau
digunakan.
2. Mengenalkan Produk
Fungsi kemasan pada dasarnya mampu melakukan lebih dari sekedar
mengidentifikasikan suatu merek, mendaftar semua bahan, menspesifikasikan
ciri khas dan memberi petunjuk, tetapi suatu k e m a s a n s u d a h m a m p u
membedakan secara jelas sebuah produk dari produk pesaing, dan dapat
mengasosiasikan suatu produk baru dengan keluarga produk dari perusahaan
yang lama. Oleh karma itu, kemasan produk harus menggunakan desain,
warna, bentuk dan bahan yang menarik untuk mencoba mempengaruhi
pendapat konsumen dan perilaku konsumen melalui penampilan kemasan
yang menarik, dan serasi sehingga.mampu mengarahkan konsumen untuk
rnembeli..
3. Memudahkan Penyimpanan
Penggunaan dan Kenyamanan Secara umum para perantara pemasaran
(37)
kemasan yang mudah untuk dikirimkan, ditimbun, dan disimpan dalam
rak serta kemasan yang dapat melindungi produk, dan kerusakan sehingga
setiap konsumen yang akan membeli produk tersebut akan tetap mendapat
nilai dan manfaat dari produk tersebut secara utuh sesuai dengan kebutuh dan
keinginanya.
4. Memudahkan Pendaur-Ulangan
Memudahkan Sesuai tuntutan konsumen dan masyarakat yang semakin
berv,ariasi guna melindungi kebutuhan, keinginan dan kepentingan jangka
panjang mereka, maka fungsi kemasan yang dihasilkan untuk memenuhi
fungsi- fungsi diatas harus disesuaikan dengan lingkungan. Artinya pengaruh
dari kemasan produk yang dimiliki tidak akan mempengaruhi keadaan atau
merusak lingkungan sekitarnya, telapi yang ramah lingkungan, dengan
membuat kemasan produk yang dapat didaur ulang serta mampu dihancurkan
pada kurun waktu tetentu.
2.2.3. Harga
Menurut Angipora (2002 : 268) Dalam teori ekonomi ada beberapa
konsep. Yang saling berkaitan, yaitu: harga (price), nilai (value) dan manfaat
(uilitiy).
a. Nilai yaitu ukuran kuanintitatif bobot sebuah produk yang dapat ditukarkan
dengan produk lain.
b. Manfaat yaitu. atribut sebuah barang yang mempunyai keamampuan
(38)
Dengan demikian istilah harga sebenarya untuk menggambarkan nilai
uang sebuah barang atau jasa.
2.2.3.1.Pengertian Harga
Dari uraian-uraian tersebut dapat diketahui definisi harga
sebagaimana dikemukakan oleh para ahli antara lain:
a. Menurut William J. Staton dalam Angipora (2002 : 268)
Harga yaitu jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang
dibutukan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan
pelayanan yang menyertaiya.
b. Menurut Jerome Me Carthy dalam Angipora (2002: 268) Harga (price) yaitu
apa yang dibebankan untuk sesuatu.
2.2.3.2.Pentingnya Harga
Menurut Angipora (2002 : 270) harga mempunyai peranan penting bagi
beberapa sektor yaitu:
1. Dalam perekonomian
Harga pasar sebuah barang dapat mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga,
dan laba atas pembayaran faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah,
modal dan skill. Suatu tingkat upah yang tinggi dapat menarik tenaga kerja
yang lebih banyak dan skill yang lebih baik. Penetapan tingkat bunga yang
(39)
2. Dalam Perusahaan
Penetapan harga sesuatu barang atau jasa oleh perusahaan memberikan
pengaruh yang tidak sedikit perusahaan karena:
a. Harga merupakan penentu bagi permintaan pasarnya.
b. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan
mempengaruhi market Sharenya.
c . Harga akan memberikan hasil maksimal dengan menciptakan sejumlah
pendapat dan keuntungan bersih.
d. Harga barang juga dapat mempengaruhi program pernasaran perusahaan.
2.2.3.3.Tujuan Penetapan harga
Tujuan penetapan harga pada, dasarnya berawal dari tujuan perusahaan
secara mendasar menurut agipora. (2002 : 271) terdapat empat tujuan utama, dari
penetapan harga yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan antara lain:
a. Mendapatkan Laba Maksimal
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka melalui peretapan
harga atas setiap barang yang dihasilkan, perusahaan mengharapkan akan
mendapatkan laba maksimal.
b. Mendapatkan Pengembangan Investasi Yang Ditargetkan atau Pengembalian
Pada Penjualan bersih.
Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, maka perusahaan mengharapkan
sedapat mungkin melalui penetapan harga dari setiap barang atau jasa
yang dihasilkan mendapatkan pengembalian atas seluruh nilai
(40)
c. Mencegah atau Mengurangi Persaingan
Melalui tujuan ini perusahaan akan mengharapkan bahwa dengan tingkat
harga yang ditetapkan pada setiap produk yang dihasilkan akan mencegah atau
mengurangi tingkat persaingan dari industri yang dimasuki
d. Mempertahankan atau Memperbaiki Market Share
Tujuan penetapan harga ini diharapkan setidak-tidaknya, mampu
mempertahankan atau memperbaiki market share yang dimiliki perusahaan
dalam jajaran persaigan industri saat ini.
2.2.3.4.Metode Penetapan Harga
Metode penetapan harga menurut Angipora (2002 : 284) yang didasarkan
pada biaya yang paling sederhana adalah cost-plus pricing method dan mark up
pricing method.
1. Metode Cost-Plus Pricing
Pada mietode ini, produsen atau penjual akan menetapkan harga jual
untuk Satu unit barang dari biaya produksi satu unit barang ditambah. suatu.
jumlah tertentu untuk menutup laba yang laba yang diinginkan. Laba
yang diiginkan dalam konsep ini disebut margin.
2. Metode Harga Mirk Up (Mark up priding method)
Penetapan harga dengan metode ini sebenarya hampir sama
dengan metode cost plus pricing,, perbedaan metode ini lebih cocok
digunakan untuk para pedagang atau penjual, sedangkan metode cost plus
(41)
pedagang menentukan harga jualnya dengan cara menambah harga beli produk
dengan jumplah mark up.
3. Metode Harga Break Even (Break-even printing)
Penetapan dengan metode ini artinya, harga jual produk adalah sama
besamya dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk. Suatu
keadaan dikatakan, break even penghasilan yang diterima adalah sama
dengan total biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan metode ini, perusahaan
dik.atakan memperoleh laba jika jumlah penjualannya bisa melebihi diatas titik
break even.
2.2.3.5.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga
Menurut Lupiyoadi (2001 : 55) faktor-faktor yang mempengaruhi harga,
antara lain :
1. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi tingkat harga yang
beriaku. apabila keadaan perekonomian tidak stabil akan mengakibatkan
kenaikan harga-harga apalagi pada saat ini terjadi krisis moneter, dimana
terjadi kenaikan dolar yang niengakibatkan harga barang maupun jasa juga
mengalami kenaikan.
2. Elastisitas Permintaan
Faktor lain yang dapat mempengaruhi penetapan harga adalah sifat
permintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penetapan harga, tetapi juga
(42)
a. In Elastis
Jika permintaan itu bersifat in alastis, rnaka perubahan harga akan
mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada jumlah penjualannya.
b. Elastis
Apabila permintaan bersifat elastis, maka perubahaan harga akan
menyebabkan terjadinya perubahan jumlah penjualan dalam perbandingan
yang lebih besar.
c. Struktur Biaya
Biaya merupakan dasar dari penentuan harga, sebab suatu
tingkat harga yang tidak dapat, menutup biaya akan mengakibatkan
kerugian dan sebaliknya apabila suatu tingkat harga melebihi semua
biaya akan menghasilkankan keuntungan.
d. Tujuan Perusahaan
Penetapan harga suatu barang sering berkaitan dengan tujuan yang
ingin dicapai perusahaan. Setiap perusahaan tidak selalu memilki tujuan
yang sama dengan perusahaan lain. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai
antara lain :
1) Laba yang maksimum
2) Volume penjualan atau jumlah penjualan tertentu
3) Kembalinya modal dalam jangka waktu tertentu
4) Penguasaan pasar
5) Persaingan
Suatu perusahaan harus mengamati pesaing-pesaingnya agar dapat
(43)
2.2.4. Periklanan
Periklanan merupakan bentuk lisan dan promosi non pribadi tentang ide,
barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Dalam periklanan produk,
pemasaran iklan menyatakan kepada pasar tentang produk yang ditawarkan.
Periklanan produk ini dapat dibagi lagi ke dalam :
1) Primary demand advertising.
Merupakan periklanan yang berusaha mendorong permintaan untuk suatu
jenis produk secara keseluruhan, tanpa menyebutkan merek atau nama
produsennya.
2) Selective demand advertising.
Hampir sama degan primary demand advertising. Hanya gedung dalam
selective demand advertising disebutkan merek dagang yang ditawarkan.
Selain primary demand advertising dan selective demand advertising,
periklanan produk ini juga dapat dikelompokkan kedalam :
a. Periklanan
1. Periklanan Langsung.
Kegiatan periklanan penjual langsung menginginkan adanya tanggapan
yang cepat iklannya.
2. Periklanan Tidak langsung.
Periklanan yang dibuat tidak langsung untuk permintaan jangka pendek.
b. Personal selling.
Personal selling merupakan presentasi lisan dalam suatu percakapan
dengan calon pembeli atau lebih ditunjukan untuk menciptakan penjualan.
(44)
digunakan mtuk mempengaruhi satu konsumen atau lebih. Penjualan ini
memerlukan upaya personal untuk memenuhi parmintaan konsumen akan
suatu produk. Tenaga penjualan personal pada basis eceran, basis industri,
dan pada basis individual. Upaya penjualan dengan basis eceran biasanya
kurang menantang karena konsumen yang masuk sudah memiliki
rencana untuk sesuatu dan penjual eceran tidak mendapatkan komisi.
Tujuan Personal selling adalah :
1. Mengarahkan para penjual.
2. Mengembangkan terget pelanggan.
3. Menggunakan waktu penjualan secara efisien.
4. Motivasi tenaga penjualan atau untuk merebut pangsa pasar dengan cepat.
c. Publisitas.
Publisitas merupakan pemberitahuan di media massa ( media cetak dan media
elektronik ) dengan tujuan untuk mendorong atas produk barang atau jasa atau
ide perusahaan.
Periklanan adalah penyajian penjualan non personal yang
dikomunikasikan melalui bentuk media atau non media untuk mempengaruhi
sejumlah besar konsumen. Periklanan adalah metode umum untuk
memasarkan produk dan jasa. Meskipun periklanan umumnya lebih mahal
dibanding dengan metode lain, namun dapat menjangkau banyak konsumen.
Perusahaan-perusahaan besar umumnya menggunakan agen periklanan untuk
mengembangkan strategi promosi mereka.
Perusahaan dapat mengiklankan produk mereka melalai berbagai maksud.
(45)
dimaksudkan. Sebagian besar jenis periklanan dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
- Surat kabar
- Majalah
- Radio
- Televisi
- Internet
2.2.5. Kualitas Layanan
2.2.5.1.Pengertian Kualitas Layanan
Pelayanan mengandung arti penolong menyediakan segala sesuatu yang
diperlukan orang lain, sehingga dengan demikian pelayanan juga dapat diartikan
sebagai sarana atau alat untuk bisa terlaksana, memberikan (membantu)
menyediakan keperluan yang dibutuhkan masyarakat.
Menurut Philip Kotler ( 2000 ) pelayanan (service) adalah suatu aktifitas
yang memberikan manfaat dan ditawarkan oleh suatu pihak yang lain dalam
bentuk tidak nyata (intangible) dan tidak menimbulkan pemindahan kepemilikan.
Pelayanan jasa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pelayanan tidak bisa diraba atau disentuh karena sifatnya yang tidak
nyata.
2. Proses produksi dan konsumsi terjadi pada waktu yang bersamaan.
3. Pelayanan tidak bisa dipindahkan, dan untuk mengkonsumsinya konsumen
harus datang pada produsen.
(46)
5. Pelayanan tidak bisa ditimbun, karena itu dalam hal service / pelayanan
penggunaan gudang tidak diperlukan.
6. Pelayanan tidak memiliki standart atau ukuran yang obyektif.
7. Pelayanan tidak dapat dicoba, karena itu knsumen tidak bisa mencicipinya
terlebih dahulu.
8. Kualitas hasil produk berupa jasa sangat bergantung pada tenaga manusia dan
sedikit sekali dapat digantikan oleh mesin.
9. Permintaan atas berupa jasa tidak tetap melainkan sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor non ekonomis.
10.Umumnya, peranan perantara ( midlemen ) tidak diperlukan, tapi untuk
produk tertentu perantara diperlukan untuk penggunaan terbatas.
Dalam memberikan pelayanan kepada konsumen yang utama adalah
memberikan asumsi kepada konsumen terhadap perusahaan bahwa konsumen
adalah raja. Konsumen adalah seseorang yang penting dalam melakukan
pekerjaan jasa. Hubugan antar manusia lebih banyak di pengaruhi oleh unsur -
unsur kejiwaan manusia. Oleh seebab itu karyawan dalam perusahaan yang
melakukan hubungan langsung dengan konsumen diharapkan mengerti masalah –
masalah psikologis. Salah satunya adalah mengerti apa yang terjadi kebutuhan
konsumen. Dalam industri jasa maka hosptality ( keramahtamahan ) agar
konsumen menjadi loyal terhadap perusahaan dan menjadi pelanggan tetap
perusahaan.
Menurut Supranto (1999 :228) “ Kualitas adalah sebuah kata yang bagi
penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik”. Aplikasi
(47)
utama strategi perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yang
berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk
terus tumbuh.
Pengertian layanan lebih mendalam dikemukakan oleh Kotler (2000: 467)
sebagai berikut, “A service is any act or performance that one party can offer to
another that is essentially intangible and does not result in the ownership of
anything. It’s production may or maynot be tied to physical product.” Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa, layanan adalah setiap tindakan
(perbuatan) yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya bersifat tidak berwujud, dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak digunakan sebagai
acuan riset adalah model SERVQUAL (Service Quality) yang dikembangkan oleh
Parasuraman, Zeitthalm, dan Beryy dalam penelitian yang mereka lakukan
terhadap beberapa sektor jasa (Rambut Lupiyoadi, 2001). Kualitas pelayanan
dibangun atas perbandingan dua faktor utama yaitu persepsi konsumen atas
layanan yang nyata diterima (perceived serviced) dengan layanan yang
sesungguhnya mereka harapkan (expected serviced).
2.2.5.2.Dimensi Kualitas Layanan
Dalam perkembangannya, menurut Zeithmal, Berry, dan Parasuraman
seperti dikutip oleh Tjiptono (2003:14) kesepuluh demensi tersebut dirangkum
(48)
1. Bukti langsung (Tangible)
Bukti langsung (Tangible) dapat didefinisikan sebagai penampilan
kualitas dan alat-alat yang digunakan secara fisik, penampilan karyawan dan
peralatan komunikasi. Bukti langsung ini merupakan pelayanan yang dinilai
akan sangat menentukan seorang responden didalam memilih sebuah barang.
Hal ini demikian karena dengan kualitas alat-alat fisik serta penampilan
karyawan yang baik secara otomatis akan dapat menarik responden utnuk
membeli produk yang akan mereka tawarkan. Bilamana diterapkan pada
sebuah produsen makanan dan minuman seperti Kafe, maka dimensi kualitas
pelayanan tangible dapat berupa kualitas alat-alat makan dan minuman yang
digunakan dalam proses operasional sebuah Kafe seperti piring, sendok,
garpu, serbet makan dll. Dalam dunia jasa penyediaan lapangan tennis, maka
dimensi kualitas pelayanan tangible dapat berupa kualitas lapangan tenis
tersebut, seperti kondisi lapangan tenis yang nyaman, lampu penerangan
lapangan yang terang, suhu lapangan yang nyaman, kebersihan lapangan tenis,
kebersihan tribun, kebersihan toilet, kebersihan kantin, fasilitas parkir, dan
lain sebagainya.
2. Keandalan (Realibility)
Keandalan (Realibility) dapat didefinisikan sebagai kemampuan
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan
memuaskan. Bilamana diterapkan pada Industri makanan dan minuman maka
keandalan pelayanan sebuah Industri makanan dan minuman seperti Kafe
dapat diukur melalui kecepatan dan tingkat keakuratan seorang pramusaji
(49)
kepuasan pelanggan. Dalam dunia jasa penyediaan lapangan tennis, maka
dimensi kualitas pelayanan realibility dapat berupa ketepatan karyawan dalam
memberikan pelayanan, keamanan barang-barang dan peralatan tennis
terjamin, prosedur administrasi tidak berbelit-belit, dan lain sebagainya.
3. Daya tanggap (Responsiveness)
Daya tanggap (Responsiveness) dapat didefinisikan sebagai keinginan
para staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan, memberikan
pelayanan dengan tanggap, dan mampu mengatasi keluhan para pelanggan
dengan cepat. Bilamana diterapkan pada sebuah produsen makanan dan
minuman seperti Kafe, maka dimensi kualitas pelayanan Responsiveness dapat
tingkat respon atau daya tanggap seorang pramusaji terhadap keluhan yang
diutarakan seorang pelanggan. Untuk itu bilamana daya tanggap seorang
pramusaji terhadap keluhan pelanggan rendah maka bukan tidak mungkin
tingkat kualitas pelayanan sebuah Kafe dapat dikatakan rendah sehingga
penurunan jumlah konsumen akan sulit terelakkan. Dalam dunia jasa
penyediaan lapangan tennis, maka dimensi kualitas pelayanan responsiveness
dapat berupa kecepatan karyawan memberikan pelayanan, tanggapan
karyawan terhadap keluhan konsumen dan kecepatan menyelesaikan keluhan
konsumen, dan lain sebagainya.
4. Jaminan (Assurance),
Jaminan (Assurance) dapat didefinisikan sebagai Tingkat pengetahuan
dan tingkat kesopan santunan yang dimiliki karyawan, disamping kemampuan
mereka untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan. Dimensi assurance
(50)
a) Kemampuan (Competence), artinya kemampuan dan ketrampilan yang
dimiliki oleh para staf dalam melakukan pelayanan.
b) Kesopanan (Courtesy), artinya kesopanan yang meliputi keramahan,
pelatihan dan sikap para karyawan.
c) Kepercayaan (Credibility), artinya kredibilitas atas kepercayaan yang
meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan kepada
perusahaan, seperti reputasi, prestasi, dan sebagainya.
5. Empati (Empathy).
Empati (Empathy) dapat didefinisikan sebagai sebuah perhatian khusus
yang diberikan kepada setiap pelanggan secara individu oleh seorang
karyawan. Untuk sebuah organisasi perusahaan pelayanan, segala karakteristik
kualitas pelayanan hendaknya secara relatif dapat diukur dan disesuaikan
dengan persyaratan kualitas. Sedangkan empati merupakan penggabungan dari
dimensi :
a) Kemudahan (Access), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan
pelayanan yang ditawarkan perusahaan.
b) Komunikasi (Communication), artinya kemampuan melakukan
komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan.
Pengertian terhadap konsumen (Understanding the Customer), artinya
memahami pelanggan yang meliputi upaya perusahaan untuk mengetahui dan
memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan mengetahui keluhan
atau pendapat pelanggan maupun publik, perusahaan dapat mengetahui
kebutuhan konsumen sehingga perusahaan dapat menyajikan pelayanan yang
(51)
Emphaty dapat berarti palayanan khusus yang diberikan terhadap seorang
pelanggan yang bersifat privat. Pelayanan seperti ini ditujukan untuk sebisa
mungkin mewujudkan kepuasan seorang responden.
2.2.5.3.Faktor yang Menentukan Kualitas Layanan
Menurut Jasfar (2005: 62-63), dari banyak penelitian yang sudah
dilakukannya di bidang jasa, dia mengemukakan beberapa faktor (criteria) yang
menentukan kualitasa jasa. Kriteria ini dapat dijadikan pegangan bagi para
manajer di bidang jasa untuk menyusun strategi agar peralatan yang dipakai
maupun staf yang langsung maupun tidak langsung menghadapi konsumen
dipersiapkan untuk dapat memenuhi apa yang diharapkan konsumen.
Faktor-faktor tersebut adalah seperti berikut ini :
1. Professionalism and Skills
Konsumen menghendaki agar penyedia jasa, apakah kontak personel,
system operasi, maupun peralatan-peralatan teknik yang dimiliki haruslah
dapat mengatasi masalah yang dihadapinya secara profesional dan terampil.
Kriteria yang pertama ini merupakan outcome-related criteria, di mana
pelanggan menyadari bahwa penyedia jasa (service provider), karyawan,
system operasional, dan sumber daya fisik, memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah pelanggan secara
profesional (Tjiptono, 2003: 15).
2. Attitudes and Behavior
Konsumen harus merasa yakin bahwa kontak personel (contact
(52)
mereka secara spontan dan dengan cara bersahabat. Kriteria ini adalah
process-related criteria. Pelanggan merasa bahwa karyawan perusahaan
(contact personnel) menaruh perhatian terhadap mereka dan berusaha
membantu dalam memecahkan masalah mereka secara spontan dan senang
hati (Tjiptono, 2003: 15).
3. Accessibility and Flexibility
Konsumen merasa bahwa penyedia jasa, apakah personel, lokasi di
mana mereka berada, jam kerja dan sistem operasi dirancang serta
dioperasikan sedemikian rupa, sehingga konsumen dapat melakukan akses
dengan mudah, permintaan dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen
dengan cara yang lebih fleksibel. Ini termasuk process-related criteria.
Kriteria ini termasuk dalam process-related criteria. Pelanggan merasa
bahwa penyedia jasa, lokasi, jam kerja, karyawan, dan system operasionalnya,
dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat
melakukan akses dengan mudah. Selain itu juga dirancang dengan maksud
agar dapat bersifat fleksibel dalam menyesuaikan permintaan dan keinginan
pelanggan (Tjiptono, 2003: 15).
4. Reliability and Trustworthiness
Konsumen memahami bahwa apapun yang terjadi, mereka bisa
mempercayakan segala sesuatunya kapada penyedia jasa, baik kepada
karyawan maupun sistemnya untuk memegang janjinya. Kriteria ini termasuk
(53)
5. Recovery
Kosumen menyadari bahwa apa pun kesalahan-kesalahan yang terjadi
maupun sesuatu yang tidak diduga dan yang tidak diharapkan terjadi, mereka
yakin penyedia jasa akan dapat mengatasinya dengan tepat, sesuai dengan
harapan mereka. Kriteria ini termasuk process-related criteria. Recovery
termasuk dalam process-related criteria. Pelanggan menyadari bahwa bila ada
kesalahan atau bila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, maka penyedia jasa
akan segera mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi dan mencari
pemecahan yang tepat (Tjiptono, 2003: 15).
6. Reputation and Credibility
Pelanggan percaya bahwa operasi atau cara kerja penyedia jasa dapat
dipercaya dan memberikan nilai atau imbalan yang sesuai dengan
pengorbanannya. Kriteria ini merupakan image-related criteria.
2.2.5.4.Hubungan masyarakat
Bentuk hubugan masyarakat berkenan dengan tindakan yang diambil
dengan tujuan menciptakan atau memelihara kesan yang menyenangkan bagi
masyarakat. Perusahaan berusaha membangun hubungan yang baik dengan
masyarakat dengan cara berkomunikasi dengan masyarakat umum termasuk
colon konsumen. Hubungan masyarakat dapat diginkan untuk meningkatkan
kesan akan sebuah produk atau perusahaan. Dan juga dapat digunakan sebagai
(54)
2.2.6. Perilaku Konsumen
2.2.6.1.Pengertian Perilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen menurut Engel dalam Umar (2003 : 49)
bahwa sebagai suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi
serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan penyusun tindakan tersebut.
Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa perilaku konsumen dapat dibagi
menjadi dua bagian, yang pertama adalah perilaku yaag tampak,
variabel-variabel yang termasuk kedalamnya adalah jumlah pembelian, waktu, karena
siapa, dengan dan bagaimana konsumen melakukan pembelian. Yang
kedua perilaku yang tidak tampak, variabel-variabelnya antara lain adalah
persepsi, ingatan terhadap informasi dan perasaan kepemilikan oleh
konsumen.
2.2.6.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut
Nugroho (2003 : 11-15).
1. Faktor-faktor Kebudayaan
a. Kebudayaan
Merupakan faktor penentu yang paling besar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Bila mahluk-mahluk lainya bertindak berdasarkan
(55)
b. Sub-budaya
Merupakan bagian dari setiap kebudayaan dan sub- budaya yang
lebih kecil mernberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik
untuk para anggotanya.
c. Kelas Sosial
Adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan
bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hiraki
dan keanggotaannya mepunyai nilai, minat perilaku yang serupa.
2. Faktor-faktor Sosial
a. Kelompok Referensi
Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok
yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap
sikap atau perilaku seseorang.
b. Peran dan Status
Seseorang umumnya, berpartisipasi dalam kelompok selama
hidupnya keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setup
kelornpok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.
c. Keluarga
Agar dapat membedakan antara dua keluarga dalam
kehidupan pembeli, yang pertama keluarga orientasi, yang merupakan
orang tua seseorang. Dari orang itulah seseorang mendapatkan
pandangan beberapa aspek. Kedua keluarga prokreasi yaitu pasangan
(56)
3. Faktor-faktor Pribadi
a. Umur dan Tahapan dalam Siklus Hidup
Konsumsi seseorang jugs dibentuk oleh tahapan siklus hidup
keluarga, Orang-orang dewasa biasanya mengalami pembahan tertentu
pada saat mereka menjalani hidupnya.
b. Pekerjaan
Para pemasar berusaha mengidentifikasi
kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rota-rata terhadap produk
dan jasa tertentu.
c. Gaya Hidup
Gaya bidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang
diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapatan seseorang.
d. Keadaan ekonomi
Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri
dari pendapatan yang dapat dibelanjakan tabungan dan hartanya.
4. Faktor-faktor Psikologis
a. Motivasi
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbal dari
sesuatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak
nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogonik yaitu
kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan
(57)
b. Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seorang memilih,
mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi urtuk
inenciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat
mimiliki persepsi yang berbeda dari obyek yang sama karena adanya tiga
proses persepsi:
- Perhatian yang selektif
- Gangguan yang selektif
- Mengingat kembali yang selektif
c. Proses belajar
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perubahan dalam
perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
d. Kepercayaan dan sikap
Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki
seseorang terbadap sesuatu.
2.2.7. Kepuasan Konsumen
2.2.7.1.Pengertian Kepuasan Konsumen
Setelah melakukan suatu pembelian produk atau jasa maka konsumen akan
memperoleh suatu kepuasan atau justru ketidak puasan. Seseorang merasakan
puas bila produk atau jasa dipandang menawarkan manfaat yang nyata dan serasi
dengan keinginan dan kebutuhan. Kepuasan sendiri bersifat relatif, maksudnya
(58)
Menurut Umar (2003 : 50) Kepuasan konsumen adalah tingkat
perasaan konsumen setelah membadingkan dengan harapanya. Jika konsumen
merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk tersebut m a k a sangat
besar kemungkinanya untuk menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.
2.2.7.2.Faktor Harga, Produk dan pelayanan yang mempengaruhi kepuasan konsumen
Proses kepuasan merupakan tahap dan didalam tahap akhir menilai setelah
dilakukan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan adalah memilih
alternatif yang ada.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen menurut
Lupiyoadi (2001:158) yang menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor utama yang
harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan
konsumen, yaitu :
1. Kualitas Produk
Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
produk yang mereka gunakan berkualitas.
2. Emosional
Pelanggan, akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain
Akan kagum bila nenggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung
mempunyai tingkat kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dan
produk tetapi nilai social atau selt-esteem yang membuat pelanggan menjadi
(59)
3. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga
yang relatif lebih murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
pelangganya.
4. Biaya
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas
terhadap produk atau jasa itu.
2.3. Kerangka Berpikir
Persaingan bisnis keperluan merupakan kebutuhan seperti sirup
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga membuat para pengusaha
saling bersaing ketat dalam produk yang diciptakan dengan tujuan
untuk mempertahankan konsumen dan tentunya konsumen merasa puas membeli
dan menggunakan produk tersebut yang dalam hal ini adalah sirup. Harga
yang sesuai dengan konsumen serta produk yang baik danditunjang dengan
adanya promosi yang tepat berupa kemudahan mendapatkan produk tersebut
akan dapat mcningkatkan. penjualan produk sirup sehingga diharapkan
dapat memberikan suatu kepuasan pada konsumen.
Gambar 2.1. kerangka berpikir beberapa faktor yang mempengaruhi
(60)
HBUUUU Harga ( x1)
Produk ( x2) kepuasan Konsumen (y)
Pelayanan (x3)
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Keterangan :
X = Variabel bebas / variabel independent yaitu faktor harga, produk dan
pelayanan.
Y = Variabel terikat / variabe independentl yaitu kepuasan konsumen
= Pengaruh
Maksud dari kerangka berpikir diatas adalah untuk mengetahui pengaruh
antara variabel – variabel dengan kepuasan konsumen dalam mengunakan produk
Sirup ABC. Variabel-variabel tersebut merupakan pengelompokan dari berbagai
macam alasan yang menyebabkan konsumen dalam membeli dan menggunakan
produk ABC.
Harga merupakan salah satu penentu seorang konsumen dalam membeli
dan menggunakan produk sirup ABC karena adanya kestabilan harga dan
penetapan harga, maka konsumen akan memperlihatkan peluang membeli tinggi
pada kesempatan berikutnya.
Produk merupakan apa saja yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
(61)
Sedangkan pemasaran merupakan suatu faktor yang dapat dilakukan oleh
semua pihak. terutama badan usaha maupun perusahaan yang bergerak dibidang
produksi atau jasa dan pemasaran merupakan hal yang sangat menentukan dalam
perkembangan perusahaan di masa depan sebab dengan pemasaran yang baik
maka akan rnenimbulkan suatu tingkat kepuasan yang tinggi ada konsumen.
Diduga bahwa variabel – variabel diatas terdapat pengaruh baik secara
simultan maupun parsial terhadap kepuasan konsumen, untuk mengetahui
pengarah tersebut digunakan uji statistik regresi linier berganda.
2.4. Hipotesis
Berdasarkan tujuan dan landasan teori serta uraian dan kerangka berpikir,
maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
a) Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara produk, harga dan
pelayanan terhadap kepuasan konsumen dalam menggunakan merek ABC.
b) Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara produk, harga dan
(62)
3.1 Definisi Operasi dan Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan produk (XI), harga (X2)
dan pelayanan (X.1) sebagai variabel bebas atau variabel independen dan
kepuasan konsumen (Y) sebagai variabel terikat atau variabel dependen.
Definisi variabel - veriabel tersebut adalah sebagai berikut :
1. Produk (X1) adalah suatu produk Sirup yang ditawarkan untuk dipergunakan
pelanggan ABC. Indikator yang dipergunakan adalah :
a. Produk sirup ABC berkualitas
b. Variasi produk sirup ABC cukup beragam
b. Desain produk sirup ABC menarik
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala liken, sedangkan
tehnik pengukuran yang digunakan adalah secara interval dengan
menggunakan skor sebagai berikut :
Sangat setuju = 5
Setuju = 4
Ragu-ragu = 3
Tidak setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1
2. Harga (X2) adalah sejumlah uang yang dibebankan atas produk
Sirup ABC sebagai nilai tukar dari produk tersebut. Indikator yang
dipergunakan adalah :
a. Harga sirup ABC terjangkau dengan berkualitas tinggi
(63)
b. Harga sirup ABC stabil menurut konsumen ABC
c. Harga sirup ABC lebih murah dari sirup yang lain
Skala pengukuran yang digunakan. adalah skala likert, sedangkan
teknik pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan
menggunakan skor sebagai berikut :
Sangat setuju = 5
Setuju = 4
Ragu-ragu = 3
Tidak setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1
3. Pelayanan (X3) merupakan kemudahan dalam pengurusan kepentingan dalam
melakukan pembelian produk Sirup ABC. Indikator yang dipergunakan
adalah :
a. Keramahan dan kesopanan karyawan sirup ABC
b. Kecepatan pelayanan kepada konsumen
c. Pemberian informasi kepada konsumen
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert, sedangkan
teknik pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan
menggunakan skor sebagai berikut :
Sangat setuju = 5
Setuju = 4
Ragu-ragu = 3
Tidak setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1
(1)
Correlations
Correlations
1 ,396** ,259* ,709**
, ,000 ,011 ,000
95 95 95 95
,396** 1 ,734** ,872**
,000 , ,000 ,000
95 95 95 95
,259* ,734** 1 ,821**
,011 ,000 , ,000
95 95 95 95
,709** ,872** ,821** 1
,000 ,000 ,000 ,
95 95 95 95
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X.3.1
X.3.2
X.3.3
SUM_X3
X.3.1 X.3.2 X.3.3 SUM_X3
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *.
Correlations
Correlations
1 ,521** ,497** ,851**
, ,000 ,000 ,000
95 95 95 95
,521** 1 ,281** ,769**
,000 , ,006 ,000
95 95 95 95
,497** ,281** 1 ,745**
,000 ,006 , ,000
95 95 95 95
,851** ,769** ,745** 1
,000 ,000 ,000 ,
95 95 95 95
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y.1
Y.2
Y.3
SUM_Y
Y.1 Y.2 Y.3 SUM_Y
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.
(2)
2.
Uji reliabilitas
Reliability
***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
X.1.1 7,1053 1,2228 ,4778 ,7945 X.1.2 7,1474 1,5525 ,6224 ,5946 X.1.3 7,6842 1,4524 ,6237 ,5764
Reliability Coefficients
N of Cases = 95,0 N of Items = 3
Alpha = ,7326
Reliability
***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
X.2.1 7,8000 1,5447 ,6944 ,6658 X.2.2 7,3158 1,5162 ,7175 ,6408 X.2.3 8,0000 1,6809 ,5214 ,8498
Reliability Coefficients
N of Cases = 95,0 N of Items = 3
(3)
Reliability
***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
X.3.1 7,1684 1,6522 ,3481 ,8448 X.3.2 7,3895 1,3892 ,7056 ,4104 X.3.3 7,7579 1,4195 ,5725 ,5626
Reliability Coefficients
N of Cases = 95,0 N of Items = 3
Alpha = ,7097
Reliability
***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
Y.1 8,4947 1,3377 ,6357 ,4383 Y.2 8,4105 1,4999 ,4636 ,6636 Y.3 8,2526 1,5951 ,4433 ,6844
Reliability Coefficients
N of Cases = 95,0 N of Items = 3
(4)
LAMPIRAN 5 UJI ASUMSI KLASIK
1.
Multikolinieritas
Coefficientsa
,349 ,196 1,785 ,078
,287 ,055 ,283 5,190 ,000 ,627 1,594
,620 ,052 ,655 11,894 ,000 ,614 1,628
,108 ,051 ,109 2,125 ,036 ,707 1,413
(Constant) Produk Harga Pelayanan Model 1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kepuasan konsumen a.
2.
Heteroskedasfisitas
Nonparametric Correlations
Correlations
1,000 ,562** ,402** ,055
, ,000 ,000 ,597
95 95 95 95
,562** 1,000 ,444** ,119
,000 , ,000 ,251
95 95 95 95
,402** ,444** 1,000 ,073
,000 ,000 , ,480
95 95 95 95
,055 ,119 ,073 1,000
,597 ,251 ,480 ,
95 95 95 95
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Produk Harga Pelayanan Unstandardized Residual Spearman's rho
Produk Harga Pelayanan
Unstandardiz ed Residual
Correlation is significant at the .01 level (2-tailed). **.
3.
Autokorelasi
Model Summaryb
,911a ,830 ,825 ,23709 1,753
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-W atson Predictors: (Constant), Pelayanan, Produk, Harga
a.
Dependent Variable: Kepuasan konsumen b.
(5)
4.
Normalitas
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
95 ,0000000 ,23328064 ,097 ,097 -,055 ,943 ,336 N
Mean
Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
(6)
LAMPIRAN 6 ANALISIS REGRESI BERGANDA
Regression
Variables Entered/Removedb
Pelayanan, Produk, Hargaa
, Enter Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: Kepuasan konsumen b.
Model Summary
,911a ,830 ,825 ,23709
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Pelayanan, Produk, Harga a.
ANOVAb
25,049 3 8,350 148,536 ,000a
5,115 91 ,056
30,165 94
Regression Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Pelayanan, Produk, Harga a.
Dependent Variable: Kepuasan konsumen b.
Coefficientsa
,349 ,196 1,785 ,078
,287 ,055 ,283 5,190 ,000 ,707 ,478 ,224
,620 ,052 ,655 11,894 ,000 ,869 ,780 ,513
,108 ,051 ,109 2,125 ,036 ,561 ,217 ,092
(Constant) Produk Harga Pelayanan Model
1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Zero-order Partial Part Correlations
Dependent Variable: Kepuasan konsumen a.