2.2.2.2. Ringkasan Produk
Usaha untuk rnerencanakan produk yang dapat ditawarkan kepasar, dimana perencana produk harus berpikir secara mendalam dengan
mendalami 5 lima tingkatan produk sehingga tiap-tiap tingkat mampu menambahkan lebih banyak nilai pelanggan dan pada akhirnya kelima tingkat
tersebut menurut Angipora 2002 : 153 akan membentuk suatu hierarchie nilai pelanggan.
Kelima tingkatan level produk tersebut terdiri atas : 1. Produk Utamainti Core Benefit ya it u produk ya ng sesungguhnya dibeli
konsumen karena memiliki manfaat utama atau sesungghnya. 2. Produk DasarGenerik Basic Product yaitu produk dasar yang mampu
mernenuhi fungsi yang paling dasar. Produk dasar atau generik merupakan manfaat dasar yang sesungguhnya di dalam mengkonsumsi suatu produk.
3. Produk Harapan Expected Product yaitu produk yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal atau layak
diharapkan dan disepakati untuk dibeli. 4. Produk Pelengkap Augmented Product yaitu berbagai produk yang
dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk
pesaing. 5. Produk Potensial Potential Product yaitu segaa macam tambahan dan
perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang, seperti ukuran dan bantuk yang berbeda-beda.
2.2.2.3. Klafisikasi Produk
Untuk mengklasifikasikan suatu produk yang akan dihasilkan, khususnya para perencana produk pada dasarnya mengklasifikasikan produk
berdasarkan kepada macam-macam karakteristik produk dan dilakukan atas berbagai sudut pandang baik atas dasar daya tahan, wujud, dan
penggunaan yang dilakukan oleh konsumen sehingga setiap jenis produk akan memiliki satu strategi bauran pemasaran tersendiri. Berikut
klasifikasi produk menurut Kotler oleh Angipora 2002 : 157-164 berdasarkan karakteristiknya:
1. Berdasarkan daya tahan dan wujud tidaknya produk yang dihasilkan, maka produk dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok yakni:
a. Barang Tidak tahan lama Non Durable Goods yaitu barang terwujud yang secara normal biasanya dikonsumsi dalam satu atau
beberapa kali penggunaan. Contoh : sabun, garam, minuman dan makanan ringan.
b. Barang tahan lama Durable Goods yaitu barang berwujud yang biasanya secara normal dapat bertahan lama sehingga dapat digunakan
dalam banyak pemakaian. Contoh : pakian, lemari es, televisi. c. Jasa services yaitu suatu aktifitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual. Jasa merupakan benda tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah habis. Contoh : lernbaga pendidikan, hotel,
salon kecantikan.
2. Barang Konsumsi Consumer Goods Yaitu barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan sendiri
atau dipakai secara bersama dengan anggota keluarga lainnya. Barang konsumsi umumnya dibeli berdasarkan atas kebiasaan membeli dari
konsumen. Jadi pembeli dari barang konsumsi pada umunya adalah pembeli akhir dan bukan pemakai industri, karena barang-barang tersebut hanya
dipakai sendiri, dan diproses lebih lanjut. Selanjutnya barang konstunsi dapat diklasifikasi berdasarkan kebiasaan berbelanja konsumen dimana dapat
membedakan atas empat golongan yaitu: a. Convinience Goods
Yaitu barang-barang yang biasanya sering dibeli konsumen dengan harga yang relatif murah dan hanya menggunakan sedikit upaya untuk
mendapatkannya, sehingga konsumen tidak tidak perlu bersusah payah dalam berbelanja gana mendapatkan barang tersebut. Contoh: permen,
minuman ringan, rokok, sabun. b. Shopping Goods
yaitu barang-barang yang memiliki dalam proses pemilihan dan pembeliannya terlebih dahulu selalu dibanding-bandingkan oleh
konsumen diantara berbagai alternatif barang yang tersedia. Sebagai karakteristik pernbading biasany a didasarkan kepada harga, merek,
kesesuaian, kualitas, dan gaya, atau mode yang digelar diberbagai toko atau penjual yang ada untuk mendapatkan manfaat yang diharapkan.
Ada dua jenis shopping goods yaitu: homogenous shopping goods sejenis merupa.kan barang-barang yang oleh konsumen dianggap serupa
,
dalam hal kualitas tetapi cukup berbeda dalam harga, sehingga konsumen akan berusaha untuk mencari harga termurah dengan cara
perbadingkan antara harga yang ada ditoko yang satu dengan harga ditoko lainnya. Contoh: dalam membeli pakaian konsumen akan mempersepsikan
secara berbeda dalam hal keistemewaan, kualitas dan atribut. c. Speciality Goods.
Yaitu barang-barang yang memiliki karakteristik tertentu atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen
bersedia untuk melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contoh.: perawatan kesehatan yang spesial.
d. Unsought Goods Yaitu barang-barang yang tidak diketahui konsumen, ataupun kalau
diketahui, namun secara normal konsumen tidak berpikir untuk membelinya. Contoh: asuransi jiwa, batu nisain.
2.2.2.4.Unsur – Unsur Bauran Produk
Sebagai salah satu unsur dari bauran pemasaran perusahaan secara keseluruhan, maka bauran produk juga memiliki unsur-unsur yang terkait. dari
keseluruhan aspek produk yang dihasilkan menurat Angipora 2002: 172-186. 1. Keanekaragaman
Faktor ini memiliki pengertian yang luas, tidak. hanya menyangkut jenis produk dan lini produk, tetapi juga menyangkut kualitas, desain, bentuk,
merek, kemasan, ukuran, pelayanan. jaminan, dan pengembalian, yang harus diperhatikan oleh perusahaan secara seksama terhadap keanekaragaman
produk yang dihasilkan secara keseluruhan. Artinya dengan semakin beranekaragamya produk yang dihasilkan, maka perusahaan juga semakin
banyak, melayani berbagai macam kebutuhan dan keinginan dari berbagai sasaran konsurnen yang dituju.
2. Kualitas Kualitis dari setiap produk yang dihasilkan merupakan salah satu unsur
yang harus mendapat perhatian yang sungguh-stuigguh dari perusahaan, kalau perusahaan ingin memenangkan suatu persaingan dalam industri tertentu.
3. Desain Masalah desain rancagan dari suatu produk telah menjadi salah satu
faktor yang perlu mendapat perhatian serius dari manajernen khususnya team pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak
sedikit yang mernpersoalkan desain rancangan suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
4. Bentuk Masalah bentuk sebernarnya berkaitan erat dengan desain
rancangan, karena secara mendasar bentuk yang akan dimiliki merupakan hasil dari kegiatan desain yang dilakukan. Atau dengan kata lain
bentuk nyata dari suatu produk yang terlihat dalam pandangan konsumen, adalah hasil nyata kegiatan dari desain yang dilakukan.
Dalam memilih dan menetapkan bentuk-bentuk produk yang akan dihasilkan, hendaknya diawali dengan penelitian pasar yang jelas untuk
mengetahui bentuk produk yang paling digemari oleh konsumen. Semakin banyaknya bentuk produk yang dihasilkan perusahaan, akan semakin
memberikan banyak kemungkinan bagi para konsumen untuk memilih dan menetapkan produk mana yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen yang sesungguhnya. Melalui bentuk produk yang semakin banyak bervariasi yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen, secara tidak langsung telah memberikan banyak kemungkinan kepada perusahaan untuk menawarkan
yang lebih baik dan bervariasi kepada konsumen bila dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh para pesaing lainnya.
5. Merek Suatu merek adalah suatu nama, istilah, sirnbol, desain, atau gabungan
dari ke empatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakanya dari produk pesaing. Masalah raerek sebenarnya tidak lepas
dari keanekaragaman pelayanan yang dimiliki perusahaan yang perlu memiliki merek tertentu untuk dapat membedakan dengan produk yang lain.
6. Kemasan dan Label Setiap produk yang dihasilkan harus memiliki kemasan tersendiri
sebagai usaha untuk membedakannya dengan produk yang lain atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan pesaing lainnya. Oleh karena itu,
kemasan yang dimiliki harus disajikan daIam fungsi yang praktis, yaitu bersama-sama dan melindungi barang sewaktu dipindah-pindahkan
melalui saluran distribusi yang ditetapkan, sehingga peranan kemasan p ada saat ini dapat digunakan sebagai wadah untuk mempromosikan suatu
produk dan menjadikannya lebih mudah dan lebih aman untuk digunakan.
Di dalam memilih dan menetapkan kemasan yang akan dibuat, perusahaan harus dapat memahami secara jelas 4 fungsi utama dari kemasan
yaitu: 1. Memuat dan Melindungi Produk
Untuk memuat produk yang cair, dalam bentuk butiran, atau sebaliknya dapat dibagi. Disamping itu fungi yang lain dan jelas
kelihatanya adalah fungsi perlindungan fisik sebagai akibat dari kebanyakan produk yang harus ditangani beberapa kali antara waktu
dibuat, dipanen, atau seballkriya diproduksi dan sewaktu dikensumsikan atau digunakan.
2. Mengenalkan Produk Fungsi kemasan pada dasarnya mampu melakukan lebih dari sekedar
mengidentifikasikan suatu merek, mendaftar semua bahan, menspesifikasikan ciri khas dan memberi petunjuk, tetapi suatu k e m a s a n s u d a h m a m p u
membedakan secara jelas sebuah produk dari produk pesaing
,
dan dapat mengasosiasikan suatu produk baru dengan keluarga produk dari perusahaan
yang lama. Oleh karma itu, kemasan produk harus menggunakan desain, warna, bentuk dan bahan yang menarik untuk mencoba mempengaruhi
pendapat konsumen dan perilaku konsumen melalui penampilan kemasan yang menarik, dan serasi sehingga.mampu mengarahkan konsumen untuk
rnembeli.. 3. Memudahkan Penyimpanan
Penggunaan dan Kenyamanan Secara umum para perantara pemasaran pedagang besar, grosir, dan pengecer akan lebih condong untuk memilih
kemasan yang mudah untuk dikirimkan, ditimbun, dan disimpan dalam rak serta kemasan yang dapat melindungi produk, dan kerusakan sehingga
setiap konsumen yang akan membeli produk tersebut akan tetap mendapat nilai dan manfaat dari produk tersebut secara utuh sesuai dengan kebutuh dan
keinginanya. 4. Memudahkan Pendaur-Ulangan
Memudahkan Sesuai tuntutan konsumen dan masyarakat yang semakin berv
,
ariasi guna melindungi kebutuhan, keinginan dan kepentingan jangka panjang mereka, maka fungsi kemasan yang dihasilkan untuk memenuhi
fungsi- fungsi diatas harus disesuaikan dengan lingkungan. Artinya pengaruh dari kemasan produk yang dimiliki tidak akan mempengaruhi keadaan atau
merusak lingkungan sekitarnya, telapi yang ramah lingkungan, dengan membuat kemasan produk yang dapat didaur ulang serta mampu dihancurkan
pada kurun waktu tetentu.
2.2.3. Harga