Kesehatan Kerja HASIL MAGANG

commit to user 32 c. Faktor Biologi Pengendalian yang dilakukan oleh pihak perusahaan yaitu dengan menyediakan tempat mencuci tangan, udara bertekanan, control room dengan fasilitas AC dan sanitasi toilet serta menjamin bahan makanan yang diolah berasal dari bahan yang bersih, peralatan yang digunakan untuk memasak juga bersih, petugas kantin diwajibkan menggunakan alat pelindung berupa celemek, tutup kepala, sarung tangan juga masker wajah, penyajian makanan di kantin juga harus di tutup dengan tutup saji. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi penyebaran kuman dan penyakit pada makanan.

D. Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja di PT. Krakatau Steel Persero Tbk. berada pada Dinas Hiperkes dan merupakan salah satu dinas yang berada di bawah divisi HSE. 1. Struktur Organisasi Dinas Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja Hiperkes dipimpin oleh Superintendent yang membawahi fungsional, yaitu : a. Engineer Ergonomi b. Spesialis Gizi Kerja c. Spesialis Kesehatan Kerja d. Engineer Higiene Industri e. Paramedis Pos P3K commit to user 33 PT. Krakatau Steel belum mempunyai dokter perusahaan. Oleh karena itu, yang biasanya dimintai konsultasi oleh karyawantenaga kerja adalah spesialis kesehatan kerja dan spesialis gizi kerja. 2. Pemeriksaan Kesehatan a. Pemeriksaan Kesehatan karyawan meliputi : 1 Pemeriksaan kesehatan calon karyawan. 2 Pemeriksaan kesehatan berkala Medical Check Up atau MCU. 3 Pemeriksaan kesehatan khusus yaitu : a Audiometri untuk karyawan yang terpapar bising. b Spirometri untuk karyawan yang terpapar debu dan B3. c Pemeriksaan mata untuk karyawan yang terpapar sinar menyilaukan. d Pemeriksaan karyawan radiasi radio aktif untuk mengidentifikasi terjadinya penyakit kanker. e Mengidentifikasi karyawan wanita dengan papsmear yang sudah berkeluarga dan berumur 40 tahun. f Rekomendasi kesehatan kerja. 4 Pemeriksaan khusus pada kelompok karyawan sesuai dengan indikasi kasus temuan penyakit akibat kerja, pemantauan kesehatan meliputi : a Pemantauan penyakit degeneratif berdasarkan hasil MCU. commit to user 34 b Pemantauan trend dan pola penyakit akibat kerja dan pemeriksaan kesehatan secara khusus serta penyakit menular. c Pemantauan status gizi karyawan. b. Pemeriksaan Kesehatan Berkala PKB 1 Pengertian dan Tujuan Pengertian dari Pemeriksaan Kesehatan Berkala PKB adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara periodik terhadap karyawan organik PT. Krakatau Steel dengan rekomendasi oleh dokter penguji kesehatan PT. Krakatau Steel. Tujuan dilaksanakan Pemeriksaan Kesehatan Berkala adalah : a Mempertahankan derajat kesehatan dan produktivitas karyawan. b Mengetahui adanya Penyakit Umum dan Penyakit Akibat Kerja sedini mungkin akibat pengaruh karyawanan dan lingkungan kerja atau proses usia. c Dasar perancangan tindakan pencegahan. 2 Dasar Hukum PKB di Perusahaan : a UU No. 1 tahun 1970 pasal 8 tentang norma-norma mengenai pemeriksaan kesehatan berkala. b PERMENAKERTRANS No. 2 tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja. commit to user 35 c PERMENAKERTRANS No. 1 tahun 1981 tentang Kewajiban Melaporkan Penyakit Akibat Kerja. d PERMENAKERTRANS No. 3 tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kepada Tenaga Kerja. e KEP.333MEN1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Keja. f UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. g SK Direksi PT. Krakatau Steel No. 43CDD-KSKpts1996 tentang Peraturan Perusahaan PT. Krakatau Steel pasal 54, 77 dan 78. h SE Kasubdit SDM dan Umum tentang Pertanggungan Biaya Pemeriksaan Kesehatan Berkala oleh Perusahaan. 3 Langkah Pelaksanaan PKB a Divisi Personalia memberikan daftar karyawan disusun dengan menurut Tanggal Masuk Bekerja TMB. b Dinas Hiperkes meneliti daftar karyawan untuk membuat daftar calon peserta. c Daftar peseta PKB diserahkan Dinas Hiperkes untuk dibuat surat pemberitahuan tentang hak karyawan mendapat PKB dan menyusun jadwal panggilan. d Dinas Hiperkes membuat surat panggilan PKB dan didistribusikan pada karyawan secara langsung atau menggunakan jasa pos terpadu. commit to user 36 e Karyawan menerima panggilan dan melaksanakan PKB di Rumah Sakit Krakatau Medika. Karyawan yang tidak dapat memenuhi panggilan atau menunda pelaksanaan PKB memberitahukan kepada Dinas Hiperkes untuk dijadwal ulang atau diganti pada hari lain. f Peserta PKB melakukan regristasi di Rumah Sakit Krakatau Medika. g Pesrta PKB mendapat pengarahan dari koordinator PKB. h Peserta PKB melaksanakan pemeriksaan PKB dengan mekanime sebagai berikut : 1 Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan darah, urine dan feces. 2 Peserta melakukan buka puasa setelah melaksanakan puasa selama 10 jam, kemudian melanjutkan puasa selama 2 jam untuk pemeriksaan gula darah. 3 Selama waktu 2 jam ini peserta mengikuti kegiatan pemeriksaan Rongent dan pemeriksaan jantung serta pemeriksaan jasmani. 4 Setelah puasa 2 jam maka peserta kembali diambil darahnya untuk pemeriksaan gula darah setelah makan. 5 Kemudian buku diserahkan pada Koordinator PKB dan para peserta boleh pulang. commit to user 37 6 Koordinator PKB mengumpulkan dokumen hasil PKB dan mencatatnya pada buku Medical Record MR dan komputer. 7 Buku MR yang sudah diisi oleh koordinator PKB kemudian diserahkan pada dokter penanggung jawab PKB Rumah Sakit Krakatau Medika untuk dibuat kesimpulan dan saran. 8 Buku MR kemudian diserahkan pada dokter PKB untuk dibuat rekomendasi kesehatan. Jenis Rekomendasi PKB adalah: a Dapat bekerja seperti biasa DBSB b Sementara DBSB dengan pengobatan atau tanpa pengobatan c Tidak DBSB perlu penyesuaian pekerjaan : 1 Dengan Pengobatan 2 Tanpa Pengobatan 9 Buku Medical Record yang telah selesai direkomendasikan oleh dokter penguji kesehatan Kerja untuk dilakukan : 1 Administrasi PKB 2 Medical Record 10 Inspektor kesehatan Kerja mengecek kehadiran peserta dengan melihat buku yang telah selesai. commit to user 38 11 Distribusikan hasil PKB pada pesrta dilakukan secara langsung atau pos terpadu. 12 Karyawan yang mempunyai kelainan kesehatan dilakukan pemeriksaan lanjut rujukanperiksaan khusus. 13 Karyawan melaksanakan pemeriksaan rujukan dan menyerahkan hasil pemeriksaan tersebut pada dokter PKB untuk dilakukan rekomendasi pekerjaan. 14 Inspektor Kesehatan Kerja melakukan pemantauan terhadap karyawan dengan temuan kesehatan. 4 Parameter PKB a Pemeriksaan jasmani penyakit dalam. b Pemeriksaan gigi geligi meliputi gigi, extra oral dan intra oral. c Pemeriksaan mata meliputi kelompok mata, bolamata, kornea, iris, pupil, lensa. d Pemeriksaan THT meliputi telinga, hidung, dan tenggorakan. e Pemeriksaan Kardiologi meliputi Elektro Kardio Gram EKG. f Periksaan Radiolagi meliputi jantung, diafragma, dan paru – paru. commit to user 39 g Pemeriksaan kebidanan dan penyakit kandungan untuk karyawan tertentu. h Hasil pemeriksaan laboratorium meliputi : 1 Pemeriksaan darah lengkap kecil yang meliputi Hb, lekosit, Basofil, Eosinofil batang dan segmen Limfosit, Monosit, Laju Endap Darah LED. 2 Pemeriksaan urine lengkap meliputi protein, reduksi, keton, bilirubin, urobili sedimen lekosit, eritrosit, kristal, epitel, silinder 3 Pemeriksaan feces rutin meliputi konsistensi, darah, lendir, amuba, kista, lekosit, telur – telur cacing Ascaris lumbicoides, Trichuris, Strongyoides dan Oxyuris. 4 Pemeriksaan kimia darah meliputi gula darah puasa nucher, gula darah 2 jam setelah makan, cholesterol, triglicerida, ureum, kreatinin, asam urat, HDL. 3. Pembinaan dan Pengawasan Penyesuaian Pekerjaan terhadap Tenaga Kerja a. Pengawasan ergonomi fisik dan pembinaan tindak lanjut ketidaksesuaian meliputi : 1 Pemantauan kinerja ergonomi unit produksi. 2 Pemantauan risiko WMSDs Work Muscolosceletal Disolder. commit to user 40 3 Pembinaan dan pengawasan Hygiene dan sanitasi tempat kerja House Keeping dan tindak lanjut ketidaksesuaian. 4 Pengawasan dan pembinaan karyawan yang terpapar faktor lingkungan kerja ekstrim. b. Penyesuaian karyawanan akibat keterbatasan kemampuan fisik. 4. Pembinaan dan Pengawasan Lingkungan Kerja Dilakukan pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja, yaitu berupa pengendalian lingkungan dan pengendalian faktor-faktor bahaya di tempat kerja untuk mencegah karyawan terpapar faktor bahaya sehingga tidak mengganggu kesehatannya. 5. Pembinaan dan Pengawasan Perlengkapan Sanitasi Merupakan program preventif yaitu pembinaan dan pengawasan Hygiene dan sanitasi tempat kerja House Keeping dan tindak lanjut ketidaksesuaian. 6. Pembinaan dan Pengawasan Kesehatan untuk Tenaga Kerja a. Promotif Upaya promotif adalah upaya peningkatan derajat kesehatan karyawan melalui peningkatan pengetahuan dan pelaksanaan pola hidup sehat di tempat kerja dan perbaikan gizi kerja. Adapun ruang lingkup kegiatan promotif, yaitu : 1 Induction Course untuk karyawan baru. 2 Sosialisasi Pola Hidup Sehat. 3 Sosialisasi Program Konservasi Pendengaran HCP. commit to user 41 4 Sosialisai Ergonomi Kerja. 5 Konseling Kesehatan. 6 Edukasi Hasil PKB Pemeriksaan Kesehatan Berkala untuk kelompok umum penyakit degeneratif dan kelompok penyakit kronis. 7 Sosialisai profil Hiperkes unit kerja. 8 Pelatihan Satgas Medis Tim TKTD Unit Kerja. 9 Pembinaan dan Pengawasan kantin. 10 Pembinaan dan Pengawasan air minum di perusahaan air minum kemasan kelas A. 11 Pembinaan dan pengawasan extra fooding. 12 Pembinaan dan pengawasan pola makan karyawan. 13 Vaksinasi Hepatitis sesuai indikasi kasus. 14 Sosialisasi pengendalian risiko Diabetes Mellitus dan Dislipedemia b. Preventif 1 Sasaran kegiatan preventif adalah : a Pencegahan timbulnya kasus baru baik penyakit umum maupun penyakit akibat kerja. b Mengendalikan risiko keparahan penyakit. c Mengendalikan risiko kecacatan anatomi atau fisiologi akibat kerja atau kecelakaan kerja. commit to user 42 2 Ruang lingkup program preventif : a Pengawasan ergonomi fisik dan pembinaan tindak lanjut ketidaksesuaian meliputi : 1 Pemantauan kinerja ergonomi unit produksi. 2 Pemantauan risiko WMSDs Work Muscolosceletal Disolder. 3 Pembinaan dan pengawasan Hygiene dan sanitasi tempat kerja House Keeping dan tindak lanjut ketidaksesuaian. 4 Pengawasan dan pembinaan karyawan yang terpapar faktor lingkungan kerja ekstrim. c. Kuratif dan Rehabilitatif Pemantauan pada karyawan dengan indikasi sakit berdasarkan evaluasi kunjungan karyawan pada poliklinik perusahaan atau rumah sakit rujukan meliputi : rawat jalan, rawat inap, darurat medis dan konsulrujukan kesehatan. Kegiatan-kegiatan kuratif dan rehabilitatif, sebagai berikut : 1 Pemantauan kunjungan poliklinik. 2 Pemantauan biaya perawatan kesehatan. 3 Pemantauan trend dan pola penyakit karyawan. 4 Pemantauan prevalensi kasus baru. 5 Pemantauan status penyembuhan penyakit. commit to user 43 6 Pemantauan rehabilitasi medis pada rawat inap, kecelakaan kerja dan kecacatan fisik. 7 Pemantauan sakit berkepanjangan. 8 Pemantauan dan pengendalian karyawan yang mangkir sakit. 9 Pelayanan pengobatan pemeriksaan medis dan penunjang serta rujukan pada karyawan dan keluarga. 10 Pelayanan darurat medis Pos P3K Pabrik, UGD RSKM, UGD RS rujukan lainnya. 11 Penyesuaian karyawanan akibat keterbatasan kemampuan fisik 7. Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Umum dan Penyakit Akibat Kerja PAK Merupakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif seperti pembinaan dan pengawasan kesehatan untuk tenaga kerja, sudah termasuk di dalamnya seperti : a. Edukasi Hasil PKB Pemeriksaan Kesehatan Berkala untuk kelompok umum penyakit degeneratif dan kelompok penyakit kronis. b. Vaksinasi Hepatitis sesuai indikasi kasus. c. Sosialisasi pengendalian risiko Diabetes Mellitus dan Dislipedemia d. Pemantauan risiko WMSDs Work Muscolosceletal Disolder. e. Pelayanan pengobatan pemeriksaan medis dan penunjang serta rujukan pada karyawan dan keluarga commit to user 44 f. Pelayanan darurat medis Pos P3K Pabrik, UGD RSKM, UGD RS rujukan lainnya. 8. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan P3K Terjadinya kecelakaan yang tidak ketahui kapan waktu terjadinya dan korban yang menderita perlu pertolongan, maka dibutuhkan kesiapsiagaan dan penanganan korban secara cepat dan tepat dengan tujuan korban dapat terselamatkan dan tidak terjadi keparahan cidera atau sakit. Untuk mengantisipasi kecelakaan maka perlu adanya tim tenaga medis dan kelompok yang dapat memfungsikan diri sebagai satgas medis. Pertolongan Pertama Pada kecelakaan P3K mempunyai fungsi memberikan penanganan terhadap kecelakaan atau sakit agar dapat sembuh atau mencegah terjadinya keparahan cidera atau sakit. Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas, PT. Krakatau Steel mendirikan Pos P3K yang dibawah pengawasan Dinas Hiperkes. Dalam melaksanakan fungsinya, Pos P3K siap siaga 24 jam dengan empat tenaga medis yang bertugas. Pos P3K disiapkan sebuah mobil ambulance untuk operasional yang siaga 24 jam. Pada setiap pabrik didirikan shelter yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara korban kecelakaan sebelum dibawa ke pos P3K atau ke rumah sakit rujukan. Pada shelter dikelola oleh satgas medis dari tenaga kerja yang dibentuk pada setiap shift yang secara rutin dilakukan pelatihan. commit to user 45 Pos P3K selain memberikan pertolongan pada kecelakaan juga mempunyai fungsi pelayanan distribusi obat P3K pada setiap pabrik. Prosedur Distribusi obat P3K yang dilaksanaan adalah sebagai berikut : a. Divisi atau dinas yang memerlukan obat P3K mengajukan surat permintaan yang ditujukan kepada Divisi HSE. b. SpesialisEngineering Dinas Hiperkes bersama–sama Plant Inspektor atau petugas dinasdivisi pemohon, melakukan pengecekan lapangan. Hasil rekomendasi Inspektor Kesehatan Kerja dijadikan pedoman dalam menentukan jumlah obat P3K. c. Dinas Hiperkes mengajukan surat permintaan pengadaan obat P3K otonom Rumah Sakit Krakatau Medika. d. Rumah Sakit Krakatau Medika menyediakan obat P3K sesuai dengan permintaan dan mendistribusilkan pada Dinas Hiperkes. e. SpesialisEngineeing Dinas Hiperkes melakukan pengecekan permintaan yang dikirim RS Krakatau Medika, kemudian pengelompokan yang masing –masing paket terdiri 7 macam obat P3K. f. Inspektor Kesehatan Kerja menginformasikan pada DinasDivisi permohonan untuk mengambil obat P3K tersebut. g. Divisi atau Dinas permohonan mendistribusikan obat P3K pada unit –unit kerja yang terkait sesuai dengan ketentuan. commit to user 46 Sedangkan Isi dan Fungsi paket obat P3K sebagai berikut : a. Septadine cair berfungsi untuk membersihkan luka, mengompres luka dan membunuh kuman. b. Bioplacenton yang berfungsi untuk mengobati luka bakar. c. Rivanol yang berfungsi untuk membersihkan luka dari segala kotoran dan menutup luka yang sudah bersih. d. Perban untuk menutup luka, pembersih luka dan pengikat bidai. e. Kapas untuk membersihkan luka kecil. f. Plaster untuk melekatkan perban sehingga luka tertutup. Peralatan P3K yang didistribusikan di seluruh unit kerja pada titik- titik yang ditentukan meliputi : a. Tandu b. Spalk c. Mitella d. Oksigen kit e. Buku Saku P3K Penempatan kotak Obat P3K di pabrik-pabrik dengan jumlah lokasi sebagai berikut : a. Divisi PBS terdiri 25 lokasi b. Divisi HSM terdiri 30 lokasi c. Divisi CRM terdiri 25 lokasi d. Divisi WRM terdiri 13 lokasi e. Divisi SSP I terdiri 44 lokasi commit to user 47 f. Divisi SSP II terdiri 23 lokasi g. Divisi BSP terdiri 16 lokasi h. Divisi Utility terdiri 15 lokasi 9. Pendidikan Kesehatan untuk Tenaga Kerja dan Pelatihan P3K Program promosi kesehatan tahun 2012 ditujukan pada karyawan yang mempunyai resiko terhadap penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes militus serta karyawan yang ijin sakit tinggi. Jenis-jenis promosi kesehatan : a. Konseling MCU Medical Check Up b. Edukasi MCU c. Sosialisasi pola hidup sehat d. Infomasi kesehatan e. Progam-progam khusus promosi kesehatan seperti senam. f. Kecukupan gizi g. Road show tim promkes h. Seminar kesehatan i. Induction Course karyawan baru Materi yang digunakan untuk promosi pola hidup sehat adalah gizi seimbang, pola makan, IMT, fungsi air minum, dan olahraga kesehatan dengan berlokasi di Human Capital Training Education Center. Telah dilakukan pelatihan P3K yaitu pelatihan terhadap satgas medis pos P3K. commit to user 48 10. Pemberian Nasihat tentang Tempat Kerja, APD, Gizi dan Penyelenggaraan Makanan di Tempat Kerja Telah dilakukan pembinaan dan pengawasan kantin, pembinaan dan pengawasan air minum di perusahaan air minum kemasan kelas A. serta pembinaan dan pengawasan extra fooding yang merupakan upaya promotif. Selain itu, salah satu upaya pemenuhan kesehatan karyawan yang baik dan menyehatkan adalah dengan pengadaan kantin. Dalam penyajian makanan bahan makanan yang diolah berasal dari bahan yang bersih, peralatan yang digunakan untuk memasak juga bersih bebas dari debu dan lalat, ada ventilasi exhauster atau AC untuk sirkulasi udara, petugas kantin diwajibkan menggunakan alat pelindung berupa celemek, tutup kepala, sarung tangan juga masker wajah, serta penyajian makanan di kantin juga harus di tutup dengan tutup saji untuk menghindarkan dari hewan pembawa penyakit. Selain itu, ruangan kantin juga harus dalam keadaan bersih yaitu : lantai, meja, kursi dan peralatan makan serta menyediakan peralatan mencuci tangan, wastafel, tissue pada setiap meja makan untuk karyawan yang masuk ke kantin. 11. Membantu Rehabilitasi Penyakit Akibat Kerja Termasuk upaya kuratif fan rehabilitatif. Diantaranya adalah pemantauan rehabilitasi medis pada rawat inap, kecelakaan kerja dan kecacatan fisik; pemantauan dan pengendalian karyawan yang mangkir sakit; pelayanan pengobatan pemeriksaan medis dan penunjang serta commit to user 49 rujukan pada karyawan dan keluarga; dan pelayanan darurat medis Pos P3K Pabrik, UGD RSKM, UGD RS rujukan lainnya. 12. Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kerja yang Memiliki Kelainan Tertentu Dilakukan Pemeriksaan Kesehatan Berkala PKB, yaitu pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara periodik terhadap karyawan organik PT. Krakatau Steel dengan rekomendasi oleh dokter penguji kesehatan PT. Krakatau Steel. Apabila ditemukan karyawan dengan kelainan kesehatan, dilakukan pemeriksaan lanjut rujukanpemeriksaan khusus. Karyawan melaksanakan pemeriksaan rujukan dan menyerahkan hasil pemeriksaan tersebut pada dokter PKB untuk dilakukan rekomendasi pekerjaan. 13. Pelaporan secara Berkala Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala, dilakukan pelaporan hasil pemeriksaan yaitu sebagai berikut : a. Koordinator PKB mengumpulkan dokumen hasil PKB dan mencatatnya pada buku Medical Record MR dan komputer. b. Buku MR yang sudah diisi oleh koordinator PKB kemudian diserahkan pada dokter penanggung jawab PKB Rumah Sakit Krakatau Medika untuk dibuat kesimpulan dan saran. c. Buku MR kemudian diserahkan pada dokter PKB untuk dibuat rekomendasi kesehatan. commit to user 50 d. Buku Medical Record yang telah selesai direkomendasikan oleh dokter penguji kesehatan Kerja untuk dilakukan : 1 Administrasi PKB 2 Medical Record e. Inspektor kesehatan Kerja mengecek kehadiran peserta dengan melihat buku yang telah selesai. f. Distribusikan hasil PKB pada peserta dilakukan secara langsung atau pos terpadu. 14. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kerja a. Rumah Sakit Perusahaan dan Rujukan PT Krakatau Steel adalah perusahaan yang memperhatikan kesehatan tenaga kerja. Hal ini dibuktikan dengan adanya pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. Hasil dari pemeriksaan tersebut, diuji lebih lanjut ke Rumah Sakit Krakatau Medika RSKM, yang bertempat di Cilegon. RSKM merupakan bagian dari PT Krakatau Steel, yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan tenaga kerja khususnya dan pada masyarakat umumnya. Selain RSKM, PT Krakatau Steel juga bekerjasama dengan beberapa rumah sakit rujukan tersebut diantaranya: Rumah Sakit kanker Darmais, Rumah Sakit Pertamina, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Rumah Sakit Paru Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Siloam dan Rumah Sakit Darmawangsa. Rumah sakit rujukan commit to user 51 tersebut difungsikan sebagai tempat pengobatan bagi tenaga kerja yang mengalami gangguan kesehatan yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Pemeriksaan berkala dilakukan secara periodik setahun sekali dan pemeriksaan khusus secara periodik sesuai dengan tingkat resiko penyakit akibat kerja. b. Sarana Olah Raga Sarana olahraga perusahaan terdiri dari lapangan sepak bola standar international, kolam renang standar international, lapangan golf, lapangan bola volley yang tersebar di seluruh unit kerja, lapangan tenis, lapangan bola basket, GOR bulu tangkis dan area unit kerja untuk kegiatan senam massal dilakukan setiap hari jumat. 15. Gizi Kerja Pada awalnya kebijakan pelayanan gizi kerja di PT. Krakatau Steel adalah dengan memberikan makan dan extra fooding, dimana extra fooding yang diberikan dalam bentuk susu pasteurisasi dan UHT secara rutin. Pelayanan extra fooding ini ditujukan pada seluruh Direktorat Produksi maupun Direktorat Non Produksi. Pada bulan Juli 1998 Divisi Personalia mengeluarkan Surat Edaran yang intinya meminta Dinas Hiperkes untuk melakukan evaluasi penelitian guna menetapkan karyawan yang berhak untuk mendapatkan extra fooding berdasarkan kriteria : 1 Karyawan dengan waktu kerja shift. commit to user 52 2 Karyawan yang bekerja pada faktor lingkungan berbahaya. 3 Karyawan yang bekerja dengan beban fisik beratkaryawan yang kerjanya 70 di pabrikdi bengkel dan di lapangan. Untuk air minum, perusahaan menyediakan fasilitas dispenser dan gallon air minum dalam jumlah cukup. Pemeriksaan kualitas diteliti secara rutin oleh PT. Quelle dan secara periodik dilakukan pemeriksaan pada lab independent. Tabel 1. Distribusi air minum dispenser di setiap unit kerja NO TEMPAT KERJA JUMLAH DISPENSER 1. Pabrik Besi Spons 29 2. PRWT Pabrik Besi Spons 30 3. Pabrik Billet Baja 34 4. SSP I dan PPSB 46 5. SSP II dan PPSB 26 6. PPBLD dan PP III 21 7. PPBLD 19 8. PRWT PPBLD 31 9. WRM 31 10. PHP 12 11. Utility 16 12. PL dan P 26 13. Pengendalian Kualiatas 22 TOTAL 343 Sumber : Data Sekunder commit to user 53 Selain itu, salah satu upaya pemenuhan kesehatan karyawan yang baik dan menyehatkan adalah dengan pengadaan kantin. Di PT. Krakatau Steel terdapat 13 kantin yang beroperasi secara aktif guna memenuhi kebutuhan makan dan gizi yang menunjang. Adapun nama-nama kantin tersebut adalah kantin ADB, kantin Logistik, kantin Pusdiklat, kantin Pabrik Besi Spons PBS, kantin Gedung Produksi, kantin P2P, kantin Billet Steel Plan BSP, kantin Slab Steel Plan SSP, kantin Wire Rod Mill WRM, kantin Hot Strip Mill HSM, kantin Keamanan, kantin PPC, dan kantin Cold Rolling Mill CRM. Dalam penyajian makanan bahan makanan yang diolah berasal dari bahan yang bersih, peralatan yang digunakan untuk memasak juga bersih bebas dari debu dan lalat, ada ventilasi exhauster atau AC untuk sirkulasi udara, petugas kantin diwajibkan menggunakan alat pelindung berupa celemek, tutup kepala, sarung tangan juga masker wajah, serta penyajian makanan di kantin juga harus di tutup dengan tutup saji untuk menghindarkan dari hewan pembawa penyakit. Selain itu, ruangan kantin juga harus dalam keadaan bersih yaitu : lantai, meja, kursi dan peralatan makan serta menyediakan peralatan mencuci tangan, wastafel, tissue pada setiap meja makan untuk karyawan yang masuk ke kantin. Akan tetapi, tidak dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap penjamah makanan. Perusahaan tidak memberikan makan siang kepada pekerja, melainkan memberikan jatah uang makan sebagai pengganti makan siang commit to user 54 tersebut. Pekerja di PT. Krakatau Steel rata-rata bekerja dengan kategori beban kerja yang sedang, dimana kebutuhan kalori untuk pekerja sedang adalah 1200 kalori untuk makan siang. Diperkirakan uang yang diberikan pada pekerja untuk menu makan siang yang sesuai dengan gizi sudah mencukupi kalori yang dibutuhkan.

E. Keselamatan Kerja