commit to user 130
2. Sistem Manajemen Krakatau Steel SMKS
PT. Krakatau Steel telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 sesuai dengan Peraturan
Menteri Karyawan Nomor 5MEN1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan kerja merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung
jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian
dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut diintegrasikan dan disinergikan dengan sistem manajemen lainnya
sistem manajemen kualitas dan sistem manajemen lingkungan, yang kemudian disebut dengan Sistem Manajemen Krakatau Steel.
F. Lingkungan
Pengendalian dan pengelolaan lingkungan diatur dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup,
yang di dalamnya tercakup kebijakan pemerintah yang meliputi:
1. Usaha penanggulangan.
2. Usaha Konvervasi sumber daya alam.
commit to user 131
3. Usaha pencegahan atau pemberantasan melalui penerapan baku mutu
lingkungan dalam keputusan Menteri KLH No. 02 MENKLH 1988, tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.
4. LSM Lembaga Swadaya Masyarakat.
5. Undang-undang No. 32 tahun 2009, tentang AMDAL.
Pengelolaan lingkungan hidup dalam Undang-Undang No. 4 tahun 1982 pasal 1 ayat 2 adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, peraturan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Pada ayat tersebut mengandung tujuan pokok pengelolaan
yaitu terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana serta berkesinambungan
untuk menjamin kebutuhan generasi masa kini dan masa yang akan datang.
G. Laboratorium Lingkungan
Laboratorium lingkungan bertugas sebagai seksi pemantauan. Dimana kegiatannya adalah membuat jadwal pemantauan atas dasar permintaan user.
User adalah pihak yang ingin melakukan penelitian. Dia mengirimkan sampel yang ingin diteliti kepada pihak laboratorium, kemudian pihak laboratorium
melakukan pemantauan sampel. Sampel yang diukur dan diteliti adalah udara ambient seperti debu dan gas, kebisingan, radiasi, iklim kerja, pencahayaan,
limbah padat dan limbah cair.
commit to user 132
Setelah dilakukan pengukuran, untuk selanjutnya sampel-sampel tersebut akan dianalisaditeliti oleh analis di laboratorium tersebut. Hasilnya kemudian
ditandatangani oleh dinas laboratorium untuk pembuatan sertifikat. Hal tersebut sudah sesuai dengan Permenakertrans No. 13 tahun 2011
tentang NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja Pasal 15 yang berbunyi “Pengurus danatau pengusaha berkewajiban melakukan
pengukuran faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja sesuai dengan Peraturan Menteri ini dilakukan berdasarkan penilaian risiko dan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.” Dan Pasal 16 yang berbunyi “Pengurus
danatau pengusaha harus melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dan menyampaikan hasil pengukuran pada kantor yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.”
commit to user
133
BAB V SIMPULAN DAN SARAN