commit to user 24
C. Higiene Perusahaan
Berdasarkan  hasil  identifikasi  faktor  dan  potensi  bahaya  yang  dilakukan pada 7 pabrik yang ada di PT. Krakatau Steel Persero Tbk. diperoleh faktor
dan potensi bahaya sebagai berikut : 1.
Faktor Bahaya a.
Pabrik Besi Spons 1
Faktor  fisika  :  Panas  dari  proses  pemanasan  gas  dan  proses reformasi  gas,  bising  dari  proses  transportasi  pellet  dan  proses
gas. 2
Faktor  kimia  :  debu  dari  proses  transportasi,  debu  dari  kapur, pellet,  korosi  pada  peralatan,  bahan-bahan  kimia  yang
digunakan dalam proses kimia. 3
Faktor biologi : penjamahan makanan serta tempatnya panas dan lembab  memudahkan  berkeringat  sehingga  mempermudah
perkembangbiakan bakteri dan jamur. 4
Faktor fisiologis : karyawan yang berulang-ulang, dan peralatan yang tidak sesuai antropometri tubuh.
5 Faktor  mental-psikologis  :  shift  kerja,  monotoni  kerja,  takut
terkena ledakan. b.
Pabrik Billet Baja Pabrik ini memiliki beberapa faktor bahaya diantanya :
1 Faktor  fisika  :  Panas  dari  proses  charging,  melting  di  dapur
peleburan,  ladle  furnace,  concast,  pemotongan  dan  di  billet
commit to user 25
yard;  Bising  dari  proses  pencampuran  saat  melting  di  dapur, furnace,  dan  pemotongan;  Radiasi  dari  radioaktif  yang
digunakan  untuk  memotong  Billet;  Dan  getaran  dari  mesin- mesin produksi.
2 Faktor kimia : debu dari proses charging dan melting, debu dari
kapur,  scale,  korosi  pada  peralatan,  bahan-bahan  kimia  yang digunakan dalam proses ladle furnace.
3 Faktor biologi : penjamahan makanan serta tempatnya panas dan
lembab  memudakan  berkeringat  sehingga  mempermudah perkembangbiakan bakteri dan jamur.
4 Faktor  fisiologis  :  karyawan  yang  berulang-ulang,  peralatan
injeksi oksigen yang berat. 5
Faktor  mental-psikologis  :  shift  kerja,  monotoni  kerja,  takut terkena pijaran.
c. Pabrik Slab Baja 1
Ada  beberapa  faktor  yang  terdapat  dalam  pabrik  Slab  Baja – 1
ini. Namun yang paling dominan adalah Panas dan debu. Akan tetapi perlu diketahui juga faktor-faktor bahaya yang diantaranya :
1 Faktor  fisika :  Panas  pada seluruh proses dari awal  reparation
ladle  ketika  perbaikaan  ladle  yang  aus  karena  proses  melting, pada proses charging, melting, refining, pouring, ladle furnace,
penuangan,  membuang  kotoran  slag,  concast,  pemotongan, slab  yard,  dan  scraping;  Kebisingan  pada  proses  charging,
commit to user 26
melting,  ladle  furnace  menaikkan  temperatur,  pemotongan, scraping,  crane;  Getaran  pada  crane,  proeses  melting,  refining,
pouring, concast dan ladle furnace; Radiasi pada proses concast untuk meratakan permukaan slab.
2 Faktor  kimia  :  Debu  dari  kapur  dan  beberapa  proses  yaitu
melting,  refining,  pouring,  concast;  Slag  dari  buangan  leburan baja;  Uap  dari  melting,  refining,  pouring,  concast,  air  yang
mendidih  pada  saat  pemotongan,  dan  bahan  kimia  yang ditambahkan ketika komposisi baja kurang sesuai.
3 Faktor  biologi  :  penjamahan  makanan  serta  pada  tempat  yang
panas memudahkan bakteri dan jamur mudah berkembang. 4
Faktor  fisiologis  :  pada  saat  memasukkan  Mg  ada  karyawan yang  harus  naik  untuk  memperbaiki  peralatan  dengan  posisi
kepala menengadah ke atas, shift kerja. 5
Faktor mental psikologis : takut terkena panas, monotoni kerja. d.
Pabrik Slab Baja 2 Pabrik ini memiliki beberapa faktor bahaya diantanya :
1 Faktor  fisika  :  Panas  dari  proses  charging,  melting  di  dapur
peleburan,  ladle  furnace,  concast,  pemotongan  dan  di  slab handling; Bising dari proses pencampuran saat melting di dapur,
furnace,  dan  pemotongan;  Radiasi  sinar  UV  pada  laser  yang digunakan untuk memotong Slab; Dan getaran dari mesin-mesin
produksi.
commit to user 27
2 Faktor kimia : debu dari proses charging dan melting, debu dari
kapur,  scale,  korosi  pada  peralatan,  bahan-bahan  kimia  yang digunakan dalam proses ladle furnace.
3 Faktor biologi : penjamahan makanan serta tempatnya panas dan
lembab  memudakan  berkeringat  sehingga  mempermudah perkembangbiakan bakteri dan jamur.
4 Faktor  fisiologis  :  karyawanan  yang  berulang-ulang,  peralatan
injeksi oksigen yang berat. 5
Faktor  mental-psikologis  :  shift  kerja,  monotoni  kerja,  takut terkena pijaran.
e. Pabrik Wire Rod Mill
Pabrik Wire Rod Mill memiliki faktor bahaya antara lain : 1
Faktor  fisika  :  Tekanan  panas  pada  furnace,  intermediet, preroughing, roughing, NTM, SMC, Mandiel, C Hook; Getaran
pada unit SMC, NTM, Preroughing, roughing, dan intermediet; Kebisingan pada unit SMC.
2 Faktor kimia : bahan kimia di unit NTM.
3 Faktor  biologi  :  mikroorganisme  atau  lalat  pada  penyajian
makanan. f.
Pabrik Hot Strip Mill Pada pabrik Hot Strip Mill ini faktor yang dominan adalah faktor
fisika.  Namun,  selain  faktor  fisika  ada  pula  faktor  bahaya  lain, diantaranya:
commit to user 28
1 Faktor fisik : Tekanan panas pada proses furnace, sizing press,
preroughing, roughing,
finishing, recoiler,
pengelasan; Kebisingan pada sizing press; Radiasi pada proses finishing dan
pengelasan. 2
Faktor kimia : scale sisa pembersihan hasil dari pabrik Hot Strip Mill.
3 Faktor  biologi  :  mikroorganisme  atau  lalat  pada  penyajian
makanan. g.
Pabrik Cold Rolling Mill Analisa faktor bahaya pada proses Cold Rolling Mill antara lain :
1 Faktor  fisika  :  Panas  dari  mesin  furnace,  Getaran  dari  mesin
produksi tempa, dan penerangan yang kurang. 2
Faktor  kimia  :  Infeksi  dari  hasil  coil  yang  korosif  atau  mesin yang  korosif,  bekas  pelumas  yang  menempel  pada  pegangan
tangga, bahan kimia yang dipakai pada waktu cleaning HCl. 3
Faktor ergonomi : shift kerja malam. 4
Faktor  biologi  :  mikroorganisme  atau  lalat  pada  penyajian makanan.
5 Mental psikologis : monotoni kerja.
commit to user 29
2. Pengendalian yang Ada di PT. Krakatau Steel Persero Tbk.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada 7 pabrik yang ada di PT. Krakatau  Steel  telah  dilaksanakan  pengendalian  faktor  dan  potensi
bahaya : a.
Faktor Fisik 1
Kebisingan PT. Krakatau Steel Persero Tbk. telah melakukan program
pengendalian  dengan  melakukan  pengukuran  berkala  1  bulan sekali  pada  area  kebisingan,  menyediakan  alat  pelindung  diri
ear  plug,  ear  muff,  dan  busa,  penyediaan  control  room  agar karyawan  tidak  banyak  terpapar  bising,  adanya  administratif
control  seperti  adanya  rotasi  jam  kerja  shift  antara  karyawan, pemasangan  rambu-rambu  keselamatan  intensitas  kebisingan,
slogan  K3,  dan  APD  yang  harus  dipakai,  dan  tes  audiometric pada Medical Check Up MCU.
2 Penerangan
Pengendalian pada penerangan antara lain : dengan menerapkan standar penerangan sesuai dengan kebutuhan dilokasi.
3 Tekanan Panas
Dalam  hal  ini  perusahaan  telah  melakukan  program pengendalian  terhadap  tekanan  panas  antara  lain  dengan
melakukan pengukuran
berkala terhadap
iklim kerja,
menyediakan alat pelindung diri baju tahan api, sarung tangan,
commit to user 30
sepatu safety, tameng muka, capucon dan helm khusus, adanya rotasi  kerja  antara  karyawan,  penyediaan  air  minum  dan
dispenser,  extra  fooding  berupa  susu  pasteurisasi,  control  room dengan  fasilitas  AC,  ruang  istirahat  dan  ruang  crane  yang
dilengkapi dengan fasilitas AC. 4
Vibrasi Sebagai upaya pengendalian terhadap getaran ini perusahaan
telah  melakukan  beberapa  langkah  pengendalian  antara  lain  : desain  tempat  kerja  seperti  control  room,  ruang  istirahat  dan
crane  telah  dilengkapi  dengan  karet  peredam,  dan  perawatan dan pemeliharaan rutin untuk alat berat.
5 Radiasi
Pengendalian  yang  telah  dilakukan  oleh  perusahaan  yaitu dengan  adanya  pemantauan  pada  area  radiasi,  pemasangan
rambu-rambu  keselamatan  tanda  radiasi,  dan  safety  line.  Selain itu  karyawan
telah  dilengkapi  dengan  alat
pelindung  diri kacamata  cobalt  dan  film  badge,  adanya  rotasi  kerja  antara
karyawan dan MCU terhadap paparan radiasi. b.
Faktor Kimia 1
Debu Pengendalian  paparan  debu  beserta  dampak  debu  terhadap
karyawan,  perusahaan  telah  melakukan  program  yaitu  dengan melakukan  pengukuran  untuk  memantau  debu  jatuh  dan
commit to user 31
lingkungan,  Dedusting  Plant  yaitu  alat  untuk  menghisap  dan memadatkan debu ambient yang dipasang di Pabrik Billet Baja,
Pabrik  Slab  Baja  1  dan  Pabrik  Slab  Baja  2,  menyediakan  alat pelindung  diri  masker,  kacamata  dan  capucon,  adanya  rotasi
kerja  antara  karyawan,  pemberian  extra  fooding  berupa  susu pasteurisasi  untuk  menetralkan  racun  di  dalam  tubuh,  control
room, memasang rambu-rambu keselamatan terutama jenis APD yang  harus  dikenakan  serta  menyediakan  compressor  yang
merupakan  udara  bertekanan  untuk  membersihkan  debu  yang menempel pada baju.
2 Gas
Pengendalian  dilakukan  dengan  melakukan  pengukuran  gas untuk  melakukan  pemantauan,  pada  gas-gas  yang  dapat
menimbulkan  bahaya  tertentu  dilakukan  pemasangan  dipasang rambu-rambu  bahaya kebakaran dan peledakan,  rambu  dilarang
merokok  dan  tanda  bahaya  dilarang  membuat  api,  untuk  gas yang  beracun  dipasang  rambu-rambu  pemakaian  respirator,
tanda  gas  beracun  dan  korosi  serta  menyediakan  APD  berupa masker dan respirator.
3 Uap
Area-area  yang  terdapat  faktor  kimia  berupa  uap  beracun, dipasang rambu-rambu pemakaian respirator.
commit to user 32
c. Faktor Biologi
Pengendalian  yang  dilakukan  oleh  pihak  perusahaan  yaitu dengan  menyediakan  tempat  mencuci  tangan,  udara  bertekanan,
control room dengan fasilitas AC dan sanitasi toilet serta menjamin bahan  makanan  yang  diolah  berasal  dari  bahan  yang  bersih,
peralatan  yang  digunakan  untuk  memasak  juga  bersih,  petugas kantin  diwajibkan  menggunakan  alat  pelindung  berupa  celemek,
tutup  kepala,  sarung  tangan  juga  masker  wajah,  penyajian  makanan di kantin juga harus di tutup dengan tutup saji. Hal ini dimaksudkan
untuk mengurangi penyebaran kuman dan penyakit pada makanan.
D. Kesehatan Kerja