commit to user
10
BAB III HASIL MAGANG
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Profil PT Krakatau Steel Persero Tbk.
PT Krakatau Steel Persero Tbk sebagai Badan Usaha Milik Negara, merupakan Industri baja terpadu yang didirikan 31 Agustus 1970
mempunyai kapasitas terpasang 2,5 juta ton produk baja lembaran panas, baja lembaran dingin, dan kawat baja.
PT. Krakatau Steel merupakan industri baja yang berlokasi di Kawasan Krakatau Industrial Estate Cilegon, Banten, Indonesia yang
menempati area seluas ± 270 Ha. PT. Krakatau Steel berada pada tempat yang sangat strategis, yaitu berada dekat pelabuhan yang merupakan
sarana transportasi untuk mendapatkan bahan baku dan pendistribusian produk baik ke dalam negeri maupun ke luar negeri.
PT. Krakatau Steel berada di Kota Cilegon, dimana sebelah utara terdapat pelabuhan Merak, sebelah barat terdapat pelabuhan Cigading,
sebelah timur dan selatan terdapat Kabupaten Serang, yang semuanya termasuk ke dalam Provinsi Banten.
PT. Krakatau Steel adalah satu-satunya industri baja terpadu di Indonesia. Perkembangan Industri baja PT. Krakatau Steel berawal dari
ide seorang Perdana Menteri lr. H. Juanda akan kebutuhan industri besi baja untuk menunjang pembangunan di negara berkembang seperti
commit to user 11
Indonesia. Kemudian pada tahun 1957 dilakukan penelitian awal oleh Biro Perencanaan Negara yang bekerjasama dengan konsultan asing dan
pada tahun 1960 ditandatangani kontrak pembangunan Pabrik Baja Cilegon antara Republik Indonesia dengan All Union Export-Import
Corporation tja-proexpert of Moscow dengan kontrak No. 080 tanggal 7 juni 1960.
Peresmian pembangunan proyek besi baja Trikora Cilegon dilakukan tanggal 20 Mei 1962. Direncanakan proyek tersebut selesai sebelum
tahun 1968, namun proyek ini terhenti pada tahun 1965 akibat pergolakan politik dan revolusi nasional. Pada tahun 1970, pemerintah
Indonesia kembali mengadakan survei lapangan tentang kelanjutan pembangunan Pabrik Baja Trikora. Dari hasil survei disimpulkan bahwa
Pembangunan Pabrik Baja Trikora akan dilanjutkan. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan kebutuhan akan besi baja di dalam negeri
setiap tahunnya yang semakin meningkat. PT. Krakatau Steel secara resmi berdiri pada tanggal 31 Agustus
1970, bertepatan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 35 Tahun 1970 tentang Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan persero PT. Krakatau
Steel. Pembangunan
Industri Baja
dimulai dengan
memanfaatkan proyek baja sebelumnya, yakni Pabrik Kawat Baja, Pabrik Kawat Tulangan, dan Pabrik Baja Profil. Pabrik-pabrik ini diresmikan
oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 1970. Akte pendirian PT.
commit to user 12
Krakatau Steel disusun oleh Ibnu Suwoto dan Ir. Suhartoyo dan ditandatangani dihadapan notaris Tan Thory Kie di Jakarta dengan SK-
47MKIX1971. Pada tahap awal pelaksanaan operasionalnya pemerintah memberikan
kepercayaan penuh pada PN Pertamina untuk mengelola dan menjadikan PT. Krakatau Steel sebagai anak perusahaan, namun pada sekitar tahun
1973, PN Pertamina mengalami kesulitan keuangan yang secara otomatis berakibat langsung pada pembangunan PT. Krakatau Steel. Sehubungan
dengan itu pemerintah mengambil suatu kebijakan yang dituangkan dalam Kepres No. 13 tanggal 17 April 1975 yang dilanjutkan dengan
Kepres No. 50 tahun 1975 yang isinya adalah Keputusan Untuk Melanjutkan Pembangunan PT. Krakatau Steel Dengan Rencana Induk
10 Tahun 1975-1985. Pada tahun 1979, diresmikan penggunaan fasilitas-fasilitas Pabrik
Besi Spons PBS, yaitu DRP I dan DRP II dengan kapasitas 2.3 juta ton per tahun dan Pabrik Batang Kawat PBK dengan kapasitas 220.000 ton
per tahun, serta fasilitas infrastrukur berupa pusat Pembangkit Listrik Tenaga Uap 400 MW, Pusat Penjernihan Air, Pelabuhan Cigading, serta
Sistem Telekomunikasi. Saat ini PT. Krakatau Steel memiliki 7 pabrik yang dibangun dalam
jangka waktu yang berbeda-beda dan bervariasi dari yang paling tua sampai yang paling modern ditinjau dari penggunaan peralatan dan
perlengkapan pabriknya. PT. Krakatau Steel juga memiliki 10 anak
commit to user 13
perusahaan antara lain : PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon PT. KIEC, PT. Krakatau Engineering PT. KE, PT. Krakatau Bandar
Samudra PT. KBS, PT. KHI Pipe Industries PT. KHI, PT. Krakatau Wajatama PT. KWT, PT. Pelat Timah Nusantara PT. Latinusa, PT.
Krakatau Information Technology PT. KIT, PT. Krakatau Tirta Industri PT. KTI, PT. Krakatau Daya Listrik PT. KDL, PT. Krakatau Medika
PT. KM. 2.
Organisasi dan Manajemen a.
Struktur dan Organisasi PT. Krakatau Steel Manjemen PT. Krakatau Steel terdiri dari dewan direksi yang
bertanggung jawab menjalankan perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Dasar Rumah Tangga ADART.
Yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang memimpin lima orang direktur dan satu deputi direktur yang bertugas membantu
Direktur Utama dalam rangka menjalankan tugasnya. Kelima anggota direksi tersebut terdiri atas :
1 Direktorat Produksi
Direktorat produksi membawahi empat sub direktorat dan dua puluh divisi dimana divisi HSE berada di bawah koordinasi
langsung dari Direktorat Produksi, tanpa melalui sub direktorat. Keempat sub direktorat tersebut adalah Quality Assurance, Iron
Steel Making, Rolling Mill dan Central Maintenance Facility.
commit to user 14
2 Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum
Bertugas merencanakan, merumuskan, dan mengembangkan kebijakan
bidang personalia,
kesehatan, kesejahteraan,
pendidikan dan latihan kerja serta merencanakan pengembangan organisasi perusahaan dalam jangka panjang dan hubungan
masyarakat, administrasi pengelolaan kawasan, keamanan dan keselamatan kerja.
Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum membawahi tiga sub direktorat dan delapan divisi dimana divisi Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan berada di bawah koordinasi langsung dari Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum,
tanpa melalui sub direktorat. Sub direktorat tersebut adalah Human Capital Planning and Development, Human Capital
Maintenance and Administration dan Security and General Affair.
3 Direktorat Logistik
Bertugas merencanakan, merumuskan, dan mengembangkan kebijakan dan pembelian kebutuhan bahan baku atau barang-
barang yang digunakan pada perusahaan. Direktorat Logistik membawahi dua sub direktorat dan
tujuh divisi. Sub direktorat tersebut adalah Logistic Planning dan Procurement.
commit to user 15
4 Direktorat Keuangan
Bertugas merencanakan, merumuskan, dan mengembangkan kebijakan perusahaan di bidang keuangan. Direktorat Keuangan
membawahi empat sub direktorat yang dipimpin oleh direktur dan satu Head of Investor Relation. Direktorat Keuangan
membawahi tiga belas divisi. Keempat sub direktorat tersebut adalah Akuntansi,
Corporate Finance, Subsidiaries Company dan Sistem Informasi.
5 Direktorat Pemasaran
Bertugas merencanakan, merumuskan, dan mengembangkan kebijakan perusahaan di bidang pemasaran hasil produksi baik
di dalam negeri maupun di luar negeri. Direktorat Pemasaran membawahi dua sub direktorat dan
sebelas divisi dimana ada tiga divisi yang langsung berada di bawah koordinasi Direktorat, yaitu Profitabilitas dan Produk,
Sistem Informasi Pemasaran dan Administrasi Penjualan dan Penelitian dan Pengembangan Pasar.
b. Visi dan Misi Perusahaan
1 Visi
Perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif, untuk tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan
menjadi perusahaan terkemuka di dunia.
commit to user 16
2 Misi
Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran bangsa.
B. Proses Produksi