commit to user 76
G. Manajemen K3
1. Struktur Organisasi Divisi HSE
Divisi HSE PT. Kraktatau Steel dipimpin oleh seorang manager yang
membawahi :
a. Fungsional :
1 Senior Engineer SMK3
2 Senior Engineer SML
b. Struktural :
1 Dinas Hiperkes
Superintendent Hiperkes, membawahi struktural : 1
Engineer Ergonomi 2
Spesialis Gizi Kerja 3
Spesialis Kesehatan Kerja 4
Engineer Industrial Higiene 2
Dinas Keselamatan Kerja Superintendent Keselamatan Kerja membawahi struktural :
a Engineer Safety Pesawat Angkat Angkut
b Engineer Safety Pesawat Tenaga dan Produksi
c Engineer Pembinaan Pengawasan Keselamatan Kerja
d Engineer Safety Peraturan Standar Keselamatan Kerja
e Engineer Safety Boiler Bejana Tekan
f Engineer Safety Radiasi
g Engineer Pengawasan Umum
commit to user 77
3 Dinas Laboratorium Lingkungan
Superintendent Laboratorium Lingkungan, membawahi struktural :
a Supervisor Laboratorium Kimia yang membawahi Analis
Laboratorium Kimia b
Supervisor Prasarana dan Laboratorium Lingkungan yang membawahi
Teknisi Prasarana
dan Laboratorium
Lingkungan 4
Dinas Pengendalian Lingkungan Superintendent Pengendalian Lingkungan, membawahi
struktural : a
Engineer Pengendalian Lingkungan Pengolahan Besi b
Engineer Pengendalian Lingkungan Pengolahan Baja c
Engineer Pengendalian Lingkungan Pengerolan Baja d
Engineer Pengendalian Lingkungan Penunjang Pabrik e
Engineer Pengendalian Lingkungan Umum dan Kawasan f
Engineer Pengawasan Limbah g
Teknisi Pengawasan Limbah Masing-masing dinas dipimpin oleh Superintendent dan
membawahi secara struktural para Engineer dan Junior Engineer.
commit to user 78
2. Pembagian Tugas Divisi HSE
a. Manager HSE
Bertugas dalam mengorganisasikan, mengkoordinasikan, dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan keselamatan, kesehatan
kerja, dan lingkungan industri dengan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta menjalin
kerjasama dengan instansi dan institusi terkait. b.
Superintendent Hiperkes Bertugas dalam menyelenggarakan dan melaksanakan program
pelayanan kesehatan kerja dalam rangka perlindungan kesehatan karyawan serta mengembangkan sistem kesehatan kerja yang efektif
dalam pengendalian resiko. Tanggung jawab utamanya dalam melaksanakan upaya
perlindungan kesehatan, pembinaan kompetensi staf kesehatan kerja, memberikan informasi kinerja kesehatan pada manajemen.
Tugas dan tanggung jawab lainnya adalah dalam merencanakan program promotif dan preventif pelayanan kesehatan, mengkoordinir
dan mengawasi kegiatan pendidikan kesehatan, pelayanan gizi kerja, pemantauan kesehatan, pengawasan kesehatan, pelayanan P3K, riset
medis, dan program perlindungan kesehatan khusus, melaksanakan sistem informasi kesehatan, mengevaluasi kinerja kesehatan dan
mengembangkan sistem perlindungan kesehatan yang terintegrasi dalam sistem perusahaan, sinergi dan ekonomis. Membina
commit to user 79
kompetensi staf kesehatan kerja, membina hubungan kerja internal maupun eksternal perusahaan.
c. Superintendent Keselamatan Kerja
Bertugas dalam menyelenggarakan dan mengatur kegiatan upaya keselamatan kerja di perusahaan melalui kegiatan pembinaan,
pengawasan dan pengujian sesuai dengan norma-norma keselamatan kerja, Sistem Manajemen K3 dan peraturan perundangan yang
berlaku. Tanggung jawab utamanya adalah dalam penyelenggaraan kegiatan keselamatan kerja di perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab lain adalah : 1
Menyelenggarakan pengawasan operasional keselamatan kerja di pabrik dan lingkungan pabrik.
2 Menetapkan Standart Operating Prosedure SOP, kode dan
rambu-rambu keselamatan kerja untuk mencegah kecelakaan kerja di pabrik dan lingkungan pabrik.
3 Menetapkan daerah atau lokasi-lokasi tidak aman dan tindakan
tidak aman sebagai usaha pencegahan kecelakaan kerja karyawan dan perusahaan di pabrik maupun lingkungan pabrik.
4 Mengatur kegiatan pengawasan pengujian terhadap alat-alat
bertekanan dan alat-alat angkat sebagai usaha pencegahan kecelakaan kerja di pabrik dan lingkungan pabrik.
commit to user 80
5 Mengatur kegiatan pengawasan pengujian terhadap alat-alat,
mesin chemical, dan alat keselamatan kerja di pabrik dan lingkungan pabrik.
6 Melakukan evaluasi pelaksanaan dan pengawasan kegiatan
keselamatan kerja karyawan dan pabrik. 7
Melakukan usaha-usaha peningkatan keselamatan kerja karyawan dan pabrik melalui upaya pembinaan dan promosi
keselamatan kerja internal dan eksternal. 8
Melakukan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait sebagai upaya peningkatan, pembinaan, konsultasi, dan
akreditasi bidang keselamatan kerja. d.
Superintendent Pengendalian Lingkungan Tugas
pokok Superintendent
Pengendalian Lingkungan
menyelenggarakan dan mengawasi pengelolaan limbah, dan pelaksanaan pengelolaan lingkungan di areal pabrik dan kawasan
industri.
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan laboratorium
dan pengelolaan lingkungan dan akibat-akibat yang ditimbulkan.
Tugas dan tanggung jawab: 1
Menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan pengelolaan lingkungan.
2 Melakukan evaluasi pelaksanaan rencana pengelolaan
lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan.
commit to user 81
3 Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengujian dan
pengawasan dampak lingkungan. 4
Menyelenggarakan dan mengendalikan penelitian dan kajian teknis, laboratorium untuk aplikasi pemanfaatan, daur ulang dan
penanganan limbah industri. 5
Mempelajari dan mempertimbangkan penerapan teknologi analisa dampak lingkungan dari sumber.
6 Mengendalikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan di areal
pabrik dan kawasan industri. e.
Superintendent Laboratorium Lingkungan Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah :
1 Menyiapkan dan memelihara prasarana pemantauan lingkungan.
2 Pengujian analisa hasil pemantauan lingkungan air limbah,
limbah padat, udara, kebisingan, tekanan panas, dan sebagainya yang mencakup PT. Krakatau Steel itu sendiri dan kawasan di
sekitar industri. 3
Melakukan kerjasama pengujian hasil pemantauan lingkungan dengan pihak ketiga pemerintah, badan pengujianlab,
laboratorium lingkungan. 4
Penerapan sertifikasi laboratorium lingkungan ISO 17025.
commit to user 82
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI HSE PT. KRAKATAU STEEL
Gambar 7. Bagan Struktur Organisasi HSE Sumber : Data Sekunder, 2011
3. Kebijakan SMK3