4.2. Pembahasan
4.2.1. Pembuatan Metil Ester Asam Lemak Bebas Minyak Kelapa
Pembuatan metil ester asam lemak minyak kelapa secara esterifikasi terhadap minyak kelapa dengan metanol dalam pelarut benzen menggunakan katalis asam sulfat pekat
pada suhu 70-80
o
C. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan spektrofotometer FT-IR memberikan puncak-puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 3004 cm
-1
yang merupakan vibrasi stretching C-H sp
2
=CH- yang menunjukkan bahwa pada komposisi asam lemak minyak kelapa terdapat asam lemak tidak jenuh. Hal ini sesuai
dengan hasil kromatografi Gas Cair Gambar 4.1 yang menunjukkan adanya asam lemak tidak jenuh yang didukung oleh puncak serapan pada bilangan gelombang 1165
cm
-1
, untuk-CH
2
- yang didukung oleh vibrasi bending C-H sp
3
pada bilangan gelombang 1743 cm
-1
merupakan serapan khas gugus karbonil C=O ester dimana ada 3 puncak yang melebar dan yang paling tinggi terdapat pada puncak bilangan
gelombang yang kecil atau sebelah kanan. Puncak bilangan gelombang 725 cm
-1
menunjukkan adanya alkil rantai panjang n ≥ 4.
Adapun mekanisme reaksi dari pembuatan metil ester asam lemak campuran minyak kelapa adalah seperti skema berikut.
R-C O
..
.. OH
H
+
-HSO
4 -
R-C O
+
H OH
CH
3
-O-H
.. ..
R-C-O-H OH
CH
3
-O
+
-H HSO
4 -
H
+
-SO
4 -
R-C-OH OH
: ..
O-CH
3 +
OH
O-CH
3
..
C R
OH H
..
-H
2
O
R-C
+
O-H O-CH
3
HSO
4 -
R-C O
O-CH
3
+ H
2
SO
4
R-C OH
OH
+
Metil ester asam lemak Asam sulfat
Asam lemak
Universitas Sumatera Utara
Scundder,1992
Gambar 4.5. Mekanisme Reaksi Pembuatan Metil Ester Asam lemak Campuran
Dalam media asam, pasangan elektron bebas atom oksigen karbonil dapat terprotonasi menghasilkan atom oksigen karbonil bermuatan positif, sehingga dengan
demikian atom karbon karbonil dapat diserang oleh nukleofil yang lemah seperti metanol. Kemudian HSO
4 -
mengabsorbsi proton pada atom O metanol . Kemudian terjadi transfer proton pada salah satu OH yang merupakan gugus pergi membentuk
O H
H
yang merupakan gugus pergi yang lebih baik sehingga terbentuk metil ester. Scudder, 1992.
4.2.2. Pembuatan Etanolamida Dari Metil Eter Asam Lemak Bebas Minyak Kelapa Dengan Menggunkan Etanolamin
Pembuatan etanolamida dari metil ester asam lemak bebas minyak kelapa dengan menggunakan etanolamina dengan menggunakan katalis natrium metoksida dengan
suhu 80-90
o
C. Hasil yang diperoleh dengan spektroskopi FT-IR memberikan sepktrum dengan puncak serapan pada daerah bilangan gelombang seperti berikut ini.
Pita serapan pada bilangan gelombang 3244 cm
-1
menunjukan vibrasi streching gugus OH yang diperkuat oleh puncak serapan bilangan gelombang 1041 cm
-1
yang merupakan vibrasi stretching C-O dari C-OH. Puncak serapan pada bilangan
gelombang 1643 menunjukkan vibrasi strecching C=O Karbonil amida primer. Adanya gugus karbonil amida ini didukung oleh munculnya pita serapan pada
bilangan gelombang 1550 cm
-1
yang merupakan vibrasi stretching untuk C-N. Puncak serapan pada bilangan gelombang 2916 dan 2846 menunjukkan vibrasi strecching C-
H sp
3
asimetrik dan simetris untuk CH
2
yang didukung oleh vibrasi bending C-H sp
3
pada bilangan gelombang 1411 dan 1303. Pita serapan pada bilangan gelombang 717 menunjukkan -CH
2
n yang mana rantai hidrokarbon merupakan alkil rantai panjang n
≥4.
Universitas Sumatera Utara
Adapun tahapan reaksi secara hipotesa yang terjadi adalah seperti skema dibawah ini.
Gambar 4.6. Mekanisme Reaksi Pembuatan Etanolamida Dari Metil Eter Asam
Lemak Bebas Minyak Kelapa Dengan Menggunkan Etanolamin
4.2.3. Pembuatan Dietanolamida Dari Metil Ester Asam Lemak Bebas Minyak Kelapa Dengan Menggunakan Dietanolamin
Pembuatan etanolamida dari metil ester asam lemak bebas minyak kelapa dengan menggunakan dietanolamin mengunakan katalis natrium metoksida suhu 80-90
o
C. Hasil yang diperoleh dengan spektroskopi FT-IR memberikan sepktrum dengan
puncak pita serapan pada daerah bilangan gelombang 3417-3294 cm
-1
menunjukkan vibrasi streching gugus OH yang diperkuat oleh puncak serapan pada bilangan
gelombang 1064 cm
-1
yang menyebabkan vibrasi bending C-O dari C-OH. Puncak serapan pada bilangan gelombang 1649 cm
-1
menunjukkan vibrasi streching C=O karbonil amida sekunder. Adanya gugus karbonil amida ini didukung oleh
munculnya pita serapan pada bilangan gelombang 1558 cm
-1
menjadi vibrasi stretching C-N. Pada bilangan gelombang daerah 3356 menunjukkan vibrasi gugus
OH yang diperkuat oleh puncak serapan pada bilangan gelombang 1069 yang merupakan vibrasi stretching C-O dan C-OH. Pada bilangan gelombang 717
merupakan – CH
2 n
yang merupakan rantai hidrokarbon alkil rantai panjang.
MEAL O
+ H
2
N-CH
2
-CH
2
-OH Na
+
OCH
3
R-C-OCH
3
R-C O
Na OCH
3
O-CH
3
N-CH
2
-CH
2
-OH H
H Etanolamina
+
+
+ -
-CH
3
OH R-C
O Na
O-CH
3
N-CH
2
-CH
2
-OH H
H
+
R-C O
N CH
2
-CH
2
-OH
H + CH
3
ONa Natrium metoksida
Etanolamida
Universitas Sumatera Utara
Adapun tahapan reaksi secara hipotesa yang terjadi adalah seperti skema berkut ini.
Gambar 4.7. Mekanisme Reaksi Pembuatan Dietanolamida Dari Metil Ester Asam Lemak Bebas Minyak Kelapa Dengan Menggunakan
Dietanolamin
4.2.4. Hasil Uji Titik Lebur Etanolamida dan Dietanolamida